Gempuran Mesir ke Gurun Sinai Tewaskan 20 Gerilyawan

KAIRO – Militer Mesir kemarin melancarkan serangan besarbesaran ke Sinai dan menewaskan 20 gerilyawan. Serangan adalah aksi balas dendam atas tewaskan 16 pasukan penjaga perbatasan Mesir yang dibunuh gerilyawan Sinai. Serangan ke Sinai itu merupakan pertama kalinya dilakukan militer Mesir selama beberapa dekade. Target serangannya adalah Desa Tumah di dekat Rafah dan perlintasan perbatasan Gaza. Seorang pejabat militer senior yang enggan disebutkan namanya menyebutkan, jumlah korban tewas dari pihak gerilyawan sebanyak 20 orang. “Operasi militer terus berlanjut,” kata pejabat yang enggan disebutkan namanya kepada AFP. Seorang petugas keamanan lainnya juga menyebutkan, serangan udara juga dilakukan di Kota Sheikh Zuwayid.Sebelumnya, pada Selasa (7/8),pasukan Mesir memburu tersangka penyerangan di desa-desa di Sinai. Menurut para saksi mata di Skeikh Zouaid yang berlokasi 10 km dari Gaza,mereka melihat dua pesawat tempur menggempur titik tertentu. Saksi lainnya mengungkapkan kepada Reuters bahwa tiga mobil menjadi sasaran tembak. Sementara, Al Ahram melaporkan, para saksi mata mengungkapkan banyak pria bersenjata yang tewas dan terluka ketika aksi penyerangan yang dilakukan militer Mesir di wilayah Pegunungan El-Halal. Beberapa prajurit Mesir juga dilaporkan terluka. Patroli juga ditingkatkan di kawasan utara Sinai dan perbatasan Mesir Rafah yang menuju Gaza telah ditutup untuk mencari penyerang lainnya. Peningkatan kekerasan di kawasan ini merupakan sebuah ujian kredibilitas bagi pemerintahan baru Mesir. Ikhwanul Muslimin Mesir menuduh badan Intelijen Israel, Mossad, bertanggung jawab dalam insiden penyerangan di perbatasan tersebut. Mereka menyatakan,serangan itu merupakan sebuah upaya untuk mengganggu pemerintahan Mesir pimpinan Presiden Muhammad Mursi.Israel membantah tuduhan dengan menyebutnya ‘tidak masuk akal’. Israel ingin memperketat keamanan di Sinai tetapi tidak menginginkan pengetatan itu dicapai dengan peningkatan jumlah pasukan Mesir di dekat perbatasan. Mesir mengirim tank dan pasukan tambahan ke Sinai tahun lalu di bawah persyaratan harus mendapat persetujuan dari Israel sesuai perjanjian perdamaian di antara kedua negara tahun 1979 silam. Sementara, Israel menyambut positif operasi militer Mesir di Sinai. “Mesir akan melakukan apa pun dengan kekuatannya untuk menghadapi teror,” ujar Amos Gilad, petinggi Kementerian Pertahanan Israel. ● andika hendra m http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/518191/

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Snowden Tuding NSA Retas Internet Hong Kong dan China

Inovasi Belanda Tak Terpisahkan dari Bangsa Indonesia

Teori Pergeseran Penerjemahan Catford