Suriah Genting, Menhan Tewas Dibom

BEIRUT – Kondisi politik keamanan Suriah semakin memanas dan tidak terkendali. Serangan bom terhadap Gedung Keamanan Nasional di Damaskus kemarin bahkan menewaskan Menteri Pertahanan Suriah Dawood Rajha dan ipar laki-laki Presiden Bashar al-Assad,Asef Shawkat. Insiden bom bunuh diri itu merupakan tragedi terbesar selama 15 bulan krisis yang terjadi di Suriah. Serangan di jantung kekuasaan rezim Suriah itu juga melukai Menteri Dalam Negeri Suriah Mohammed al-Shaar,Kepala Keamanan Nasional Suriah Jenderal Hisham Ikhtiyar,dan sejumlah pejabat tinggi lainnya. Serangan mematikan yang terjadi saat rapat menteri kabinet bersama jajaran pejabat keamanan senior ini dipastikan akan meningkatkan eskalasi konflik di negeri tersebut. Tentara Pembebasan Suriah (FSA) mengklaim bertanggung jawab atas serangan mematikan tersebut. Serangan itu menegaskan klaim pemberontak yang menggelar operasi “Gunung Api Damaskus”. “Komando FSA mengumumkan berita bagus dari operasi luar biasa pagi ini yang menargetkan Kantor Pusat Keamanan Nasional dan membunuh sejumlah pejabat yang bertanggung jawab atas pembunuhan barbar,” papar pernyataan FSA,dikutip AFP. Menhan Suriah Mayor Jenderal Dawood Rajha, 65, merupakan pejabat pemerintah dari kalangan Kristiani yang paling senior di Suriah.Assad memilihnya untuk menduduki jabatan strategis tersebut pada Agustus tahun lalu.Sementara Shawkat merupakan deputi menhan Suriah dan salah satu tokoh paling berpengaruh di jajaran aparat keamanan rezim Assad. Tewasnya dua tokoh penting itu merupakan pukulan besar bagi pemerintah Suriah yang telah 16 bulan menghadapi pemberontakan. Berdasarkan rumor yang beredar di Damaskus, pelaku bom bunuh diri itu merupakan pengawal menteri.Namun, rumorinijugabelumdikonfirmasi kebenarannya. Aktivis yang berada di Damaskus, Omar al- Dimashki, hanya mengonfirmasi bahwa pasukan Garda Republik mengamankan Rumah Sakit Al-Shami, tempat para pejabat mendapat perawatan medis. Rumah sakit tersebut merupakan fasilitas medis elite yang digunakan untuk merawat keluarga Assad, para menteri, dan pejabat senior lainnya. Menurut laporan kantor berita SANA,serangan bom itu ditujukan di Gedung Keamanan Nasional yang menjadi kantor pusat salah satu badan intelijen Suriah dan terletak kurang dari 500 yard dari Kedutaan Besar (Kedubes) Amerika Serikat (AS). Segera setelah tewasnya Menhan Rajha,Presiden Assad memilih Fahd al-Freij sebagai menhan yang baru. PengamatmiliterEliasHanna mengungkapkan, serangan yang dilakukan di pusat Kota Damaskus sengaja dilakukan untuk beberapa alasan strategis. “Damaskus merupakan simbol.Ini pusat gravitasi rezim Suriah sehingga ini memiliki konsekuensi secara psikologis, moral, militer, dan politik. Ini perang pengaruh.Tentara Pembebasan Suriah memiliki strategi hit and run. Ini perang perkotaan. Ini menguntungkan bagi pemberontak dan bukan bagi pasukan konvensional,” tutur Hanna,pada Reuters. Serangan yang menewaskan menhan Suriah ini terjadi saat Rusia masih bersikeras menolak resolusi yang diusulkan AS dan Uni Eropa yang menyebutkan penerapan sanksi untuk Suriah dan penerapan Pasal 7 Piagam PBB yang mengizinkan penggunaan pasukan asing untuk menghentikan konflik di Suriah. ● syarifudin/andika hendra m

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Snowden Tuding NSA Retas Internet Hong Kong dan China

Inovasi Belanda Tak Terpisahkan dari Bangsa Indonesia

Teori Pergeseran Penerjemahan Catford