Obama Kunjungi Korban Penembakan Colorado
AURORA – Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama kemarin mengunjungi korban tragedi penembakan saat penayangan perdana film Batman, The Dark Night Rises. Obama rela membatalkan kampanyenya jadwal kampanyenya di Fort Myers, Florida.
Obama terbang ke Colorado untuk menemui keluarga korban tewas. “Dalam kunjungannya ke Colorado, Presiden juga akan menemui pejabat setempat,” kata pernyataan dari Gedung Putih. Menurut Juru Bicara Gedung Putih Dan Pfeiffer, Obama akan meminta para pejabat setempat untuk mengusut tuntas tragedi itu.
Rencana kunjungan Obama menemui keluarga korban diumumkan Sabtu malam (21/7). Saat itu juga, dia juga mengimbau rakyat AS untuk berdoa dan berefleksi terkait insiden ini. Bahkan, Obama memerintahkan bendera AS di Geudng Putih dikibarkan setengah tiang. “Mari kita berdoa dan merefleksikan diri untuk para korban dan tragedi mengerikan ini,” pinta Obama.
Obama sebelumnya juga memberikan pengarahan terhadap pejabat tinggi pertahanan, termasuk Direktur Biro Penyelidik Federal (FBI) Robert Mueller, penasihat anti-teroris John Brennan, dan Wakil Jaksa James Cole. Obama juga meminta bantuan dari FBI dan badan-badan hukum federal lainnya dalam proses penyelidikan. Obama telah berbicara dengan kepala kepolisian Colorado Dan Oates. Keduanya membahas langkah yang akan diambil dalam menyelesaikan kasus tersebut.
Sementara itu, para aktor yang ikut dalam berperan dalam film trilogi Batman itu menyuarakan duka mendalam atas insiden itu. “Kata-kata tidak dapat mengekspresikan apa yang saya rasakan,” kata aktor Christian Bale. “Saya dapat mengerti duka mendalam para korban dan keluarga yang ditinggalkannya.”
Sebelumnya pada Jumat lalu (20/7) pada pukul 00.05 waktu setempat, seorang pemuda bernama James Holmes melepaskan tembakan membabi buta dalam saat penayangan film Batman: The Dark Night Rises di salah satu bioskop di Aurora, Colorado.
Sebanyak 12 orang tewas dan 59 lainnya terluka akibat ulah pria yang mengidentifikasi dirinya sebagai Joker, musuh bebuyutan Batman. Tiga WNI juga menjadi korban dalam penembakan itu. Tiga WNI yang terluka merupakan satu keluarga, mereka yakni Anggiat M Situmeang (ayah), Rita Paulina Situmeang (ibu), dan Prodeo Et Patria Situmeang (anak).
Adapun pelaku penembakan telah ditangkap dan diidentifikasi bernama James E Holmes, 24. Holmes mengaku sebagai The Joker, musuh bebuyutan Batman. Menurut petugas keamanan Wilayah Arapahoe, Grayson Robinson, Holmes kini ditahan di sel isolasi demi keselamatan jiwanya. Menurut rencana, Holmes akan menghadiri sidang di Pengadilan Arapahoe pada Senin (23/7) pada pukul 09.30 waktu setempat.
Sementara itu, para pakar bahan peledak pada Sabtu waktu setempat, masuk ke apartemen milik Holmes. Kepolisian Negara Bagian Colorado menyatakan telah berhasil membersihkan bahan peledak dari apartemen milik Holmes. Pada awal proses pembersihan apartemen Holmes, polisi menggunakan robot. Tapi, polisi tetap harus masuk dengan sejumlah peledak yang belum dijinakkan.
Polisi mengatakan Holmes bekerja dengan kalkulasi dan akurasi tinggi, misalnya dia mengumpulkan amunisi sedikit demi sedikit selama berbulan-bulan. Sebelumnya petugas polisi dan FBI dengan menggunakan kamera menemukan apartemen Holmes dipenuhi berbagai jebakan. “Saya pribadi belum pernah menemukan hal seperti yang kami temukan di sana,” kata Kepala Kepolisian Aurora Dan Oates dikutip BBC.
Polisi menggunakan ledakan kecil terkontrol di dalam gedung apartemen itu dan sejumlah petugas menjinakkan berbagai jebakan lain. Jebakan pertama berupa sebuah kawat yang direntangkan di pintu masuk apartemen, sementara di dalam ruangan ditemukan toples-toples berisi peluru, bahan kimia yang bisa meledak jika saling bercampur dan lebih dari 30 granat yang telah diimprovisasi.
“Tidak ada kesalahan. Apartemen ini dirancang untuk membunuh siapapun yang memasukinya. Siapa yang bakal memasuki lokasi setelah dia dia merencanakan dan mengeksekusi kejahatan itu? Pastinya petugas kepolisian,” papar Oates dikutip AFP. “Jika Anda berpikir kami marah, maka kami memang benar-benar marah,” imbuh Oates.
Sebenarnya saat melakukan aksinya di tengah malam pemutaran perdana film Batman terbaru itu, Holmes diyakini membawa sebuah senapan otomatis, sebuah senapan berburu dan dua pistol. Polisi mengatakan semua senjata dan amunisi yang dimiliki Holmes dibeli secara legal selama beberapa bulan terakhir. Aparat keamanan memastikan Holmes melakukan aksinya itu sendirian dan tak terkait dengan jaringan teroris manapun, apalagi tersangka selama ini sama sekali tak memiliki catatan kriminal. (andika hendra m)
Komentar