3 WNI Jadi Korban Penembakan
JAKARTA - Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa kemarin menyatakan tiga Warga Negara Indonesia (WNI) menjadi korban penembakkan massal di The Century 16 Movie Theater, Aurora, Colorado, Amerika Serikat. Korban hanya mengalami luka dan masih dirawat di rumah sakit setempat.
“Ketiga korban itu mengalami luka tembak,” kata Marty dalam konferensi persnya kemarin. Ketiga korban itu masih dalam satu keluarga. Korban pertama adalah Anggiat M. Situmeang, 44, mengalami memar di mata sebelah kiri akibat serpihan dinding. Istri Anggiat, Rita Paulina Situmeang, 44, menderita luka tembak di lengan kiri dan kaki kiri.
“Saat ini ia masih dirawat di rumah sakit Denver Health Medical Center,” imbuh Marty. Sedangkan, anak Anggiat dan Rita, yaitu Prodeo Et Patria Situmeang, 15, menderita luka tembak di punggung bawah kiri. “Prodeo masih dirawat di University of Colorado Hospital dan berada dalam keadaan stabil,” kata Marty. Mengenai kondisi kesehatan ketiga WNI tersebut, Marty mengungkapkan pihaknya belum mengetahui detail laporan medis dari pihak yang berwenang.
Ketiga WNI itu menjadi korban penembakan yang terjadi pada Jumat ( 20/7) pukul 00.30 waktu setempat di bioskop The Century 16. Saat itu, mereka menonton film BatmanThe Dark Knight Rises. Mereka menjadi korban bersama 71 korban luka lainnya. Sedikitnya 12 orang dinyatakan tewas dalam tragedi itu.
Siapa sebenarnya ketiga WNI itu? Menurut Marty, mereka mengantongi izin menetap dan bekerja di Amerika Serikat (AS). “Mereka itu sudah punya izin tinggal, menetap, dan bekerja di sana. Tetapi, saya belum dapat informasi lebih jauh mengenai pekerjaan dan berapa lama mereka berada di sana,” tuturnya.
Untuk memantau perkembangan ketiga korban tersebut, Marty telah memerintahkan Konsulat Jenderal RI di Los Angeles untuk memantau dan membantu secara langsung kebutuhan ketiga WNI tersebut. Perlindungan dan bantuan akan diprioritaskan bagi ketiga korban yang merupakan satu keluarga. “Saya memerintahkan Konjen RI di Los Angeles telah berangkat menuju Denver (Colorado),” tuturnya.
Sementara itu, Gedung Putih kemarin mengibarkan bendera setengah tiang sebagai ungkapan duka atas tragedi Aurora. Bendera setengah tiang dikibarkan atas perintah Presiden Barack Obama. Dia juga menyerukan agar hal yang sama dilakukan di seluruh kantor pemerintahan hingga hari Rabu depan.
Obama membatalkan jadwal kampanyenya di Fort Myers, Florida. Dia mengatakan bahwa politik bisa menunggu di lain hari. “Ini adalah saat-saat untuk berdoa dan bercermin. Kekerasan macam ini sangat tidak masuk di akal, di luar nalar,” katanya dikutip CNN.
Pelaku penembakan massa itu telah ditangkap dan diidentifikasi bernama James E. Holmes, 24. Holmes mengaku sebagai Joker, musuh Batman. Holmes merupakan mahasiswa pascarsarjana dari Universitas Colorado-Denver fakultas ilmu syaraf. Meskipun memiliki catatan akademik yang bagus, James Holmes dalam proses pengunduran diri dari program doktor ilmu syarat di Universitas Colorado-Denver.
Keluarga Holmes dalam pernyataan tertulis juga menyampaikan duka citanya yang mendalam kepada para korban. “Duka cita kami kepada keluarga dan kawan yang ditinggalkan. Kami minta media untuk menghargai privasi kami di saat-saat yang sulit ini,” tulis pernyataan keluarga Holmes dikutip dari BBC.
Kepala polisi Aurora Dan Oates mengatakan upaya untuk menjinakkan ranjau dan ledakan di kediaman Holmes akan dilakukan oleh ahli dari pemerintah federal yang tiba Sabtu (21/7) ini. Tetapi wilayah sekitar kediaman Holmes telah ditutup sepanjang malam. “Saya secara pribadi tidak pernah melihat apa yang kita temukan disana,” tutur Oates.
Duka cita juga disampaikan oleh sutradara film Batman yang menginspirasi pembunuhan tersebut, Christopher Nolan. Dia mengatakan bahwa penyerangan itu sangat biadab dan tidak bisa dimaafkan. Berbicara mewakili para pemain dan kru The Dark Knight Rises, dia ingin menyampaikan kesedihan yang mendalam atas tragedi yang terjadi terhadap warga Aurora.
“Tidak ada kata-kata dari kami yang cukup untuk menyampaikan perasaan kami terhadap para korban yang tidak bersalah dalam kejahatan ini, tetapi kami hanya bisa memberikan perhatian kepada mereka dan keluarganya,” tutur Nolan. “Teater film merupakan rumah saya, dan ide bahwa seseorang akan melukai orang yang tidak bersalah merupakan cara yang kejam dan menghancurkan saya.”
Sementara, Gubernur Colorado John Hickenlooper mengkonfirmasikan korban terluka mencapai 70 orang. “Tigapuluh orang masih berada di rumah sakit dan 11 diantaranya dalam kondisi kritis,” katanya.
Di New York, Komisioner Polisi Raymond Kelly mengatakan tersangka telah mencat rambutnya dengan warna merah, dan mengatakan kepada polisi bahwa dia adalah Joker musuh Batman. Peristiwa penembakan itu menyebabkan pengamanan di sejumlah sinema-sinema yang memutar film Batman di perketat, bahkan pemutaran perdananya di Prancis dibatalkan. (andika hendra m)
Komentar