Ratu Elizabeth Ramaikan Pesta Rakyat
LONDON – Ratu Elizabeth II ikut meramaikan pesta rakyat yang berlangsung selama empat hari. Dia ikut berpesta bersama untuk merayakan 60 tahun bertahta di Kerajaan Inggris.
Ratu Elizabeth pada Minggu (3/4) waktu setempat ikut menonton dan ambil bagian dalam parade kapal hias sebanyak 1.000 buah di Sungai Thames atau yang dikenal dengan Diamond Jubilee. Sebanyak satu juta penonton ikut menonton parade bersejarah dan menyambut ratu yang berusia 86 tahun.
Perahu yang ditumpangi Ratu dihiasi 10.000 bunga dan berlayar perlahan dari Albert Bridge ke Tower Bridge. Angka 1.000 dalam perayaan ini melambangkan sejarah pelayaran Inggris yang telah berusia seribu tahun. Pawai yang menelan biaya 10,5 juta poundsterling (Rp152,08 miliar) tersebut berasal dari sumbangan pribadi.
Ratu Elizabeth dan suaminya Pangeran Philip selalu melambaikan tangan kepada para penonton, dan tampak tersenyum ketika mengobrol dengan anggota kerajaan lainnya. Di kapal yang ditumpangi Ratu Elizabeth, tampak Pangeran William dan istrinya Catherine.
Meski cuaca hujan agak sedikit mengganggu di awal parade, tidak membuat para warga berkurang antusiasmenya. Mereka berteriak ketika rombongan kapal kerajaan melintas.
“Atmosfirnya sangat menarik. Semua orang memiliki perasaan yang bahagia. Kapal yang ditumpangi Ratu Elizabeth sangat indah, penuh warna,” kata Barbara Barke, pensiunan dari Essex, Inggris timur.
Parade kapal hias merupakan salah satu acara utama dalam perayaan selama empat hari itu, selain pesta jalanan yang digelar di seluruh pelosok negeri. Parade kapal itu berlangsung selama tujuh jam setelah berlaya sepanjang 11 kilometer. Parade itu merupakan festival paling besar di Sungai Thames dalam kurun waktu 350 tahun.
Di belakang kapal Ratu Elizabeth diikuti oleh armada kecil dan kapal-kapal bersejarah milik Kerajaan Inggris. “Itu sangat mewah. Itu peristiwa yang sangat bersejarah. Itu membuat kita bangga sebagai orang Inggris,” kata Neil Munn, warga Inggris yang bekerja di periklanan. Dia menonton parade bersama istri dan empat putrinya. “Kita di sini untuk memberikan selamat kepada ratu setelah kerja keras selama 60 tahun.”
Sebenarnya, Ratu Elizabeth menjadi ratu kedua yang merayakan ulang tahun berlian setelah Ratu Victoria pada abad 19. Ratu Elizabeth bertahta sejak berusia 25 tahun dan mengalami 12 perdana menteri dari Winston Churchill hingga David Cameron.
Putra Mahkota Inggris, Pangeran Charles dan istrinya Camilla ikut bergabung pada salah satu pesta jalanan di Piccadilly di London tengah. Mereka tampak akrab mengobrol dengan warga yang tidak jauh dari Istana Buckingham, kediaman resmi Ratu Elizabeth.
Dalam perkembangan terkait, Perdana Menteri Inggris David Cameron menyebut Ratu Elizabeth sebagai tokoh yang luar biasa. “Kedalaman pemikiran dan ketajamannya luar biasa. Saya tidak melihat dedikasi Ratu dalam menjalan tugasnya berkurang,” kata PM Cameron kepada BBC.
Sementara itu, Ratu Elizabeth kemarin menggelar konser musik di kediamannya di Istana Buckingham. Acara itu bakal ditonton oleh 10.000 orang yang telah membeli tiket pertunjukan yang dimeriahkan oleh Paul McCartney, Stevie Wonder, Elton
John dan Jessie J.
Disambut Demonstrasi
Perayaan 60 tahun tahta Ratu Elizabeth itu sempat diwarnai unjuk rasa dari kelompok Republik. Ratusan pengunjuk rasa itu menentang apa yang mereka sebut kerajaan yang tidak dipilih rakyat. Mereka membentang spanduk bertuliskan “Rakyat, bukan subyek” dan “Kita inginkan pemilu, bukan sebuah kapal”.
Para demonstran dari kelompok Republik menganggap sistem monarki terlalu mahal, tidak akuntabel dan mengabaikan proses demokrasi. Monarki dianggap sebagai institusi yang rusak. Mereka juga harus berhadap dengan Polisi Inggris yang berjanji untuk memfasilitasi demonstrasi itu.
Kepala Eksekutif Republik Graham Smith mengatakan demonstrasi provokatif itu untuk melangkah maju menuju gerakan Republik dan kesempatan untuk memulai debat nyata demi masa depan kerajaan. “Sistem kerajaan itu bertentang dengan nilai-nilai demokratik yang diperjuangkan negara ini di masa lalu,” kata Smith dikutip Deccan Chronicle.
Ketika ditanya mengenai apa saja prestasi Ratu Elizabeth? “Prestasinya hanya mampu bertahan hidup, melakukan hal sedikit dan sedikit berkata,” kata Smith kepada Reuters.
Sementara Polly Toynbee, kolumnis pro-Buruh, mempertanyakan perayaan untuk Ratu Elizabeth. “Merayakan satu keluarga yang memegang bangsa tanpa adanya gangguan, negara tanpa khayalan dan angan-angan kemegahan?” tanyanya dalam kolom yang diterbitkan di The Guardian. (andika hendra m)
Komentar