Pesawat Hantam Bangunan, 163 Tewas
LAGOS – Tragedi penerbangan kembali terjadi. Sebuah pesawat komersial jatuh dan menghantam bangunan di wilayah permukiman padat di Lagos, Nigeria, Minggu (3/) waktu setempat.
Insiden ini menewaskan 153 penumpang pesawat dan 10 warga di permukiman tersebut.Turut menjadi korban tewas, Widyo Utomo, warga negara Indonesia. Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri Tatang Razak menjelaskan,Widyo Utomo merupakan teknisi pesawat. Dia satu dari 16 WNI yang bekerja di Dana Air.“Kedutaan Besar Indonesia di Abuja telah membenarkan bahwa Widyo merupakan salah satu dari 153 korban tewas dalam kecelakaan pesawat Dana Air,” kata Tatangkepadaharian Seputar Indonesia (SINDO),kemarin.
Dia menambahkan, KBRI di Abuja terus berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri untuk proses pemulangan jenazah. Pesawat milik maskapai Dana Air lepas landas dari ibu kota Nigeria Abuja menuju Lagos. Kecelakaan terjadi beberapa saat sebelum pesawat tersebut mendarat.Belum diketahui persis penyebab kecelakaan. Namun otoritas setempat menyatakan, kotak hitam pesawat telah ditemukan dan diamankan polisi.
Dugaan human error dan kerusakan teknismencuat setelah dalam penyelidikan awal diketahui tidak ada awan gelap ataupun hujan deras saat pesawat jenis Boeing MD83 tersebut hendak mendarat. Para pejabat memastikan tidak ada korban selamat dalam kecelakaanitu.Tapioperasipencarian dan penyelamatan terus dilanjutkan.“Tidak ada yang selamat,” kata Tunji Oketubi,juru bicara Biro Penyidik Kecelakaan Nigeria,kepada AFP. Juru bicara Dana Air menyebutkan, jumlah penumpang pesawat 147 orang dan 6 awak kabin.
Di lokasi kecelakaan, Distrisk Ishaga,serpihan sayap dan badan pesawat menghunjam ke sebuah bangunan. Jatuhnya pesawat ini juga menghancurkan sebuah toko percetakan dan rumah penduduk. Presiden Nigeria Goodluck Jonathan menetapkan hari berkabung selama tiga hari untuk mengenang para korban. Dia meminta pengibaran bendera negara hanya setengah tiang sebagai acara berkabung.
Sebelumnya, pada 11 Mei lalu sebuah pesawat Dana Air mengalami masalah teknis dan terpaksa mendarat darurat di Lagos. Namun, Dana Air merupakan maskapai yang dianggap relatif aman untuk bepergian di domestik.Perusahaan itu mulai beroperasi sejak 2008 dan mengoperasikan 27 penerbangan setiap hari
Titip Pesan
Meninggalnya Widyo Utomo, 38, meninggalkan duka mendalam bagi keluarganya.Di mata kerabat,Widyo dikenang sebagai sosok pendiam, tetapi memilikipolapikirmasadepan. Keluarga mengaku memiliki firasat tentang kepergian Widyo untuk selama-lamanya itu. “Tidak seperti biasanya,pas mau berangkat dinas ke luar negeri pada 6 Mei 2012,dia (Widyo) pamit sampai dua kali balik dan sempat berpesan nitip anak-anak,” ujar Priyo Sukmo Wardoyo, 40, kakak kandung korban, saat ditemui di rumah duka Kampung Salabenda- Ampera RT 04/06,Desa Parakan Jaya,Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor,kemarin.
Dia menceritakan, Widyo sudah cukup lama bertugas sebagai flight engineering untuk Dana Air. “Dia dipekerjakan selama 2 tahun,sekarang ini sudah 1 tahun.Dia sempat bilang, begitu habis kontrak dengan Dana Air akan pergi ke Dubai,” ujarnya.Widyo meninggalkan istri bernama Nuriyanti, dan dua anak, yakni Muhammad Yusuf Maulana Utomo, dan MuhammadYarif Utomo. ●andika hendra m/haryudi
http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=7102784901932156007#editor
Komentar