Barat Cari Solusi Suriah

DAMASKUS – Negara Barat terus berkonsultasi untuk mencari solusi untuk menyelesaikan konflik Suriah. Perundingan itu dilakukan setelah pengamat Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menunda semua aktivisnya. Amerika Serikat (AS) menyatakan tengah berkonsultasi dengan negara mitranya mengenai langkah yang akan dilakukan terhadap Suriah. Juru Bicara Gedung Putih Tommy Vietor mendesak Suriah untuk mematuhi rencana perdamaian yang digagas oleh mediator internasional Kofi Annan. “Dalam waktu yang kritis, kami berkonsultasi dengan mitra internasional kami mengenai langkah selanjutnya bagi transisi politik di Suriah dan meminta resolusi Dewan Keamanan,” katanya dikutip BBC. Juru bicara Liga Arab, Ahmad Bin Hilli mengatakan penundaan kerja pemantau itu merupakan keputusan sementara. Dia menuturkan, operasi hanya dapat dibatalkan oleh PBB setelah berkonsultasi dengan Liga Arab. Sebelumnya, Pemimpin Misi Stabilisasi PBB UNSMIS Jenderal Norwegia Robert Mood, mengatakan pemantau akan menghentikan operasi karena adanya peningkatan kekerasan di Suriah. Tetapi dia mengatakan misi masih berkomitmen untuk mengakhiri kekerasan di Suriah. Ekskalasi yang terus terjadi itu menyulitkan pihak pemantau PBB untuk bekerja. “Pembekuan operasi yang akan ditinjau per hari, dan akan kembali dilakukan jika situasi keamanan memungkinkan,” kata dikutip AFP. “Situasinya sangat beresiko tinggi,” imbuhnya. Sementara itu, Menteri Luar Negeri Inggris William Hague mengatakan keputusan itu untuk mempertanyakan keberlangsungan misi. Hague menyalahkan pemerintah Presiden Bashar al-Assad karena memperburuk situasi di negara itu. “Patroli tidak akan dilakukan karena situasi keamanan dan stabilitas di Suriah semakin buruk,” katanya. Dia pun mengajukan pertanyaan serius tentang keberlangsungan misi PBB. Aktivis melaporkan pada Sabtu bahwa setidaknya 60 orang tewas di seluruh negara, dan dengan jumlah kekerasan paling banyak terjadi di sekitar Damaskus, dimana mereka mengatakan 10 orang tewas di Kota Saqba. Setidaknya tujuh orang tewas di Douma, di bagian timur ibukota Damaskus, ketika setidaknya 18 orang tewas di wilayah lain di negara itu, seperti disampaikan oleh Pemantau HAM Suriah yang berbasis di Inggris. Dewan Nasional Oposisi Suriah memperingatkan adanya pembunuhan massal di Homs yang dikepung sekitar 30.000 pasukan dan milisi pro rejim. Suriah melarang media asing sehingga sulit untuk memverifikasi laporan tersebut. Kelima anggota tetap Dewan Keamanan PBB akan mempertimbangkan langkah selanjutan bagi misi pemantauan ketika Jenderal Mood menyampaikan kondisi terakhir di Suriah. Misi yang melibatkan 298 pemantau militer dan 112 staf sipil dikirimkan ke Suriah untuk memverifikasi rencana perdamaian Annan, yang memasukan poin gencatan senjata. (andika hendra m)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Snowden Tuding NSA Retas Internet Hong Kong dan China

Inovasi Belanda Tak Terpisahkan dari Bangsa Indonesia

Teori Pergeseran Penerjemahan Catford