Program Nuklir Iran-IAEA Tak Punya Alasan Inspeksi Parchin

DUBAI – Iran menganggap Badan Energi Atom Internasional (IAEA) tidak memiliki alasan yang cukup bagus untuk mengunjungi fasilitas Parchin. Barat mencurigai Parchin sebagai tempat mengembangkan senjata nuklir. Para pejabat Iran menolak memberikan akses kepada IAEA masuk ke kompleks itu karena merupakan fasilitas militer.” Alasan dan dokumen belum dipresentasikan oleh IAEA kepada kami untuk memberikan izin atas kunjungan itu,”kata Kepala Organisasi Energi Atom Iran Fereydoun Abbasi-Davani, dikutip kantor berita Fars. Pada November silam, IAEA melaporkan bahwa Iran membangun sebuah terowongan raksasa di Parchin pada 2000. Lembaga itu menuding fasilitas itu digunakan untuk pengembangan senjata nuklir. Laporan IAEA itu tidak menyebutkan aktivitas apa saja yang dilakukan Iran di Parchin. Tapi, diplomat Barat menuduh Iran mencoba memindahkan bukti-bukti penting yang berpotensi merugikan negara. Teheran membantah semua tudingan itu. Barat terus mendesak Iran untuk menghentikan program pengayaan uraniumnya. Namun, Fereydoun Abbasi-Davani menegaskan bahwa Teheran tidak memiliki alasan untuk menghentikan proses pengayaan uranium dengan kemurnian mencapai 20%. ”Kami tidak memiliki alasan untuk menghentikan pengayaan uranium hingga kemurnian 20%,karena kami hanya memproduksi bahan bakar ini hanya untuk yang kami perlukan, tidak lebih,tidak kurang,”kata Fereydoon Abbasi Davani dikutip ISNA dan kantor berita Mehr. Abbasi Davani menegaskan, Iran kini telah bergabung dengan negara-negara yang mampu memproduksi nuklir untuk kepentingan lainnya. ”Lebih baik kita bekerja sama untuk menyediakan mereka bahan bakar, bukan mereka (negara Barat) meminta kami menghentikan produksi bahan bakar,”katanya dikutip AFP. Berdasarkan laporan terakhir dari IAEA, Iran telah memproduksi 145,6 kilogram uranium dengan kemurnian 20%. Sepertiganya dikonversikan menjadi bahan bakar nuklir untuk reaktor penelitian. Iran juga telah memproduksi enam ton uranium dengan tingkat kemurnian mencapai 3,5% dan jumlah itu bakal dimurnikan lagi ke level yang lebih tinggi. andika hendra m http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/498447/

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Snowden Tuding NSA Retas Internet Hong Kong dan China

Inovasi Belanda Tak Terpisahkan dari Bangsa Indonesia

Teori Pergeseran Penerjemahan Catford