Politik Thailand - Kaus Merah Gelar Demonstrasi Damai
BANGKOK – Sekitar 50.000 pendukung Kaus Merah dari berbagai penjuru Thailand, akhir pekan lalu menggelar demonstrasi untuk memperingati dua tahun kerusuhan berdarah di Bangkok.
Itu merupakan demonstrasi terbesar yang diikuti kelas pekerja dari pedesaan Thailand sejak 2010. Kaus Merah merupakan gerakan pendukung Perdana Menteri (PM) Thaksin Shinawatra yang dikudeta militer dan kini hidup di pengasingan. Polisi memblokade persimpangan Ratchaprasong, salah satu kawasan tersibuk di Bangkok, ketika pengunjuk rasa Kaus Merah tiba di wilayah itu.
Massa berkumpul untuk melihat langsung video pidato Thaksin yang menyerukan rekonsiliasi antara kelompok pro-kerajaan Kaus Kuning dan Kaus Merah yang nasionalis.Persaingan dua kubu itu telah memecah belah Thailand sejak 2005. “Hari ini kita seharusnya mengesampingkan prasangka dan kembali mempercayakan semua pihak untuk menjalankan institusi penting pada tempatnya, khususnya kerajaan yang mempersatukan semua hati rakyat Thailand,” kata Thaksin,dikutip AFP.
Thaksin menegaskan pentingnya rekonsiliasi.“Saya tahu Anda masih sakit.Namun, kita harus mengesampingkan masalah pribadi agar kita bekerja dalamkepentinganyanglebihluas, untuk rekonsiliasi,”katanya. Pemimpin Kaus Merah menyebutkan sebanyak 100.000 hingga 200.000 orang mengikuti demonstrasi itu.Mereka memperingati kerusuhan di Bangkok pada 2010 yang menewaskan 90 orang, sebagian besar warga sipil.
Kaus Merah menyerukan pemerintahan baru yang dipimpin adik perempuan Thaksin, Yingluck Shinawatra, untuk mengadili tentara dan pejabat yang bertanggung jawab atas kematian warga sipil itu.Tidak ada satu pun kasus kerusuhan itu yang diproses pengadilan. Pemerintahan Yingluck menawarkan amnesti bagi siapa pun yang terlihat dalam tragedi itu. “Sebagian pendukung Kaus Merah berbicara kepada saya, mereka diminta memilih apakah mereka ingin melihat siapa yang bertanggung jawab atas kekerasan itu masuk penjara atau Thaksin kembali ke Thailand,” kata Thida Thawornseth, salah satu pemimpin Kaus Merah,kepada Reuters.
Thawornseth juga mengucapkan terima kasih atas dukungan rakyat Thailand dalam peringatan kerusuhan berdarah itu.“Kehadiran Anda merupakan bukti bahwa gerakan kita masih eksis dan semakin kuat dan kuat,”katanya. Hingga saat ini,banyak pendukung Kaus Merah yang masih dipenjara karena terlibat kerusuhan.
“Anak lelaki saya masih di penjara selama dua tahun. Dia tidak boleh dibebaskan dengan jaminan.Saya juga belum mendapatkan bantuan dari pemerintah agar putra saya bisa keluar,” kata Bantao Muangkot kepada Reuters. andika hendra m
http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/496440/
Komentar