Pesawat Tabrak Bukit, 15 Tewas
KATHMANDU – Sedikitnya 15 orang kemarin tewas setelah sebuah pesawat yang mereka tumpangi jatuh di dekat bandara di Nepal utara. Sebanyak enam penumpang pesawat berhasil selamat.
Menurut Juru Bicara Polisi Binod Sing,pesawat milik maskapai penerbangan Agni Air jatuh dan menabrak sebuah bukit di dekat Jomson pegunungan Annapurna. “Pesawat itu bermaksud mendarat di bandara Jomson.Tetapi,menabrak lereng berlumpur dan pesawat itu kini terkubur di sisi bukit,” katanya dikutip AFP. Pesawat itu jatuh sekitar pukul 09.45 waktu setempat. Sing menuturkan, 15 orang dilaporkan tewas.
“Dari korban itu,13 orangdiantaranya adalahwarga India dan dua lainnya merupakan pilot berkewarganegaraan Nepal,” tegasnya. Dia menambahkan, enam orang selamat, salah satunya adalah pramugari berkewarganegaraan Nepal. Cuaca di sekitar tempat tragedi dalam kondisi baik saat terjadinya kecelakaan.Para penyidik mempertimbangkan adanya kesalahan teknis yang menjadi penyebab tragedi maut itu. Menurut Juru Bicara Kepolisian Regional Nepal Rajendra Singh Bhandari, para penumpang menyewa pesawat untuk mengantarkan mereka dari pusat bisnis Pokhara ke Muktinath, tempat suci bagi umat Hindu dan Budha di kaki pegunungan Himalaya.
“Untungnya, barak militer Nepal di dekat lokasi kecelakaan sehingga cepat melakukan operasi penyelamatan,”katanya. Menurut petugas dari Komite Koordinasi Penyelamat di Bandara Internasional Tribhuvan, Bindesh Lal Karna, enam orang yang selamat adalah dua warga Denmark, tiga warga India, dan satu pramugari. Dua warga India yang selamat adalah anak kecil berusia enam dan sembilan tahun.Satu orang India lainnya saat ini masih dalam perawatan intensif. “Kecelakaan itu terjadi setelah permasalahan teknis yang menyebabkan pesawat tidak bisa mendarat normal,” kata Karna dikutip Reuters.
Dia menambahkan,pilot memutuskan untuk kembali ke Pokhara, tetapi pesawat justru jatuh. Dari New Delhi, Menteri Luar Negeri India SM Krishna langsung menyatakan ucapan duka atas tragedi itu. “Saya berharap Tuhan Yang Maha Kuasa memberikan kekuatan dan ketabahan agar mereka dapat ikhlas karena kehilangan orang yang mereka kasihi,” katanya dikutip BBC. Parahnya, kecelakaan itu merupakan tragedi kedua bagi Agni Air dalam kurun waktu kurang dari dua tahun.
Pada Agustus 2010 satu pesawat pribadi pengangkut pendaki puncak Everest jatuh karena cuaca buruk di dekat Kathmandu dan mengakibatkan 14 orang tewas, di antaranya empat warga Amerika Serikat, seorang warga Jepang, dan satu warga Inggris. Penerbangan udara sangat populer di Nepal karena keterbatasan akses jalan darat. Banyak komunitas khusus di pegunungandanperbukitanhanya dapat diakses dengan jalan kaki atau pesawat udara.Tak mengherankan jika kecelakaan udara kerap terjadi Nepal,khususnya pada musim hujan ketika jarak pandang sangat buruk.
Pada September lalu pesawat Budha Air yang mengangkut turis untuk berkeliling di sekitar Puncak Everest jatuh dan menewaskan 19 orang.Pesawat Beechcraft yang mengangkut 10 warga India,dua warga Amerika, satu warga Jepang, dan tiga penduduk lokal jatuh karena hujan lebat dan kabut di Godavari, sekitar 10 km dari Kathmandu.Tiga awak kabin Nepal juga tewas dalam kecelakaan itu. Sebelumnya pesawat Twin Otter yang mengangkut tiga awak kabin dan 19 penumpang juga jatuh di pegunungan setelah lepas landas dari bandara kecil sekitar 140 km timur Kathmandu.
Korban tewas di antaranya seorang warga Amerika. Nepal memiliki delapan dari 14 puncak gunung tertinggi di dunia, termasuk Puncak Everest. Pariwisata merupakan sumber utama dalam pembangunan Nepal. andika hendra m
http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/494892/
Komentar