New Democracy Diprediksi Menang
ATHENA– Partai konservatif pro-dana talangan New Democracy (Demokrasi Baru/ND) difavoritkan menjadi pemenang pada pemilu Yunani 17 Juni mendatang. Namun, partai itu tidak akan mendapatkan suara mayoritas mutlak.
Jajak pendapat terbaru menyebutkan ND diperkirakan meraih antara 23,3% hingga 25,8% suara. Dengan hasil sebesar itu, ND harus menggalang koalisi untuk membentuk pemerintahan baru. Ketua ND Antonis Samaras mengungkapkan dua syarat bagi partai lain yang ingin diajak berkoalisi setelah pemilu nanti.“Mereka yang menerima dua syarat utama, perubahan kesepakatan utang dan tetap di zona euro,” kata Samaras kepada Real News.
Pemimpin konservatif itu tidak menutup kemungkinan jika partainya bakal bekerja sama dengan partai sosialis garis keras Syriza.Koalisi dengan Syriza dapat terjadi jika partai garis keras itu menyetujui syarat- syarat yang diajukan ND. Jajak pendapat terbaru itu dilaksanakan MRB, Pulse RC, Alco,Marc and Kapa Research yang diterbitkan harian ternama Yunani, seperti Real News, Typos tis Kyriakis, Proto Thema, Ethnos, dan To Vima.Jajak pendapat itu mengambil sampel 1.075 pemilih Yunani dan dilaksanakan pada 22-24 Mei.
Dalam survei itu,sebanyak 82,4% warga Yunani ingin tetap berada di zona euro. Dalam jajak pendapat yang dilakukan Alco, ND diperkirakan memenangkan kursi parlemen sebanyak 121 hingga 123 kursi, sedangkan Syriza hanya meraih 66 hingga 68 kursi. Adapun dalam jajak pendapat yang dilakukan MRB menunjukkan 17,2% responden memilih Antonis Samaras sebagai orang yang paling tepat memimpin Yunani, sedangkan Alexis Tsipras hanya memperoleh 16,3% saja.
Popularitas ND semakin meningkat seiring kondisi Yunani yang semakin terpuruk karena krisis utang. Syriza sebagai partai yang menolak dana talangan semakin terpuruk di mata pemilih karena dianggap tidak memberikan solusi cerdas atas krisis yang terjadi. Syriza hanya menjanjikan tidak ada pemotongan gaji dan menciptakan lapangan pekerjaan bagi para pengangguran. Sementara itu, Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF) Christine Lagarde mendesak warga Yunani untuk membayar pajak.
“Saya rasa mereka juga harus menolong diri mereka sendiri secara bersamasama,” kata Lagarde dalam wawancara dengan Guardian. Lagarde mengaku lebih mengkhawatirkan penderitaan anak-anak di sub-Sahara Afrika ketimbang kondisi warga Eropa yang terimbas krisis ekonomi. “Saya lebih memikirkan anak-anak kecil dari sebuah sekolah di desa kecil di Nigeria yang belajar dua jam sehari, berbagi satu bangku untuk tiga orang, dan yang sangat ingin mendapatkan pendidikan.
Saya memikirkan mereka sepanjang waktu. Karena saya rasa mereka lebih membutuhkan bantuan ketimbang warga di Athena,”tegasnya. Hasil jajak pendapat terbaru itu dirilis setelah pemimpin konservatif Antonis Samaras menyerang Syriza. Dia menuduh partai tersebut bermainmain dengan bencana, karena menjanjikan pemilih Yunani dapat menolak bailout tanpa membahayakan negara itu dikeluarkan dari zona euro.
“Jika Yunani secara sepihak menolak kesepakatan bailout, negara ini akan terisolasi selama bertahun-tahun.Yunani tidak akan memiliki makanan, obat-obatan, bahan bakar.Yunani akan hidup dengan pemadaman listrik secara permanen,” tegas Samaras dalam pawai kampanye,dikutip Reuters.
Merespons kecaman Samaras, Syriza menegaskan penolakannya terhadap bailout. “Bailout berarti pemotongan lagi untuk pensiun dan gaji, merugikan sektor publik, meningkatkan pengangguran dan toko-toko rugi,” ujar pernyataan Syriza. Syriza menegaskan partainya ingin Yunani tetap dalam zona euro tapi menolak kebijakan penghematan yang menjadi syarat bagi bailout IMF dan Uni Eropa (UE) untuk negara itu.
Sejumlah pejabat di negaranegara anggota UE mendesak Yunani untuk melaksanakan syarat-syarat bailout karena kesabaran telah habis.“Kami tidak akan memberikan uang tanpa alasan yang jelas,” tegas Menteri Dalam Negeri Jerman Hans-Peter Friedrich pada harian Leipziger Volkszeitung. Pengamat mengatakan, keunggulan New Democracy dalam pemilu mendatang sangat mengkhawatirkan.“Polling ini menunjukkan bahwa publik khawatir jika Syriza unggul dalam polling sebelumnya.
Ini tetap merupakan pertarungan yang ketat. ND memiliki sedikit keuntungan tapi siapa pun yang menganggap partai itu favorit akan salah total,” ujar pengamat politik John Loulis. Syriza dipimpin oleh tokoh karismatik Alexis Tsipras, 37, yang populer di kalangan pemuda yang merasakan dampak tingginya tingkat pengangguran. Sebaliknya, ND lebih banyak didukung kalangan pemilih berusia tua, di atas umur 60-an tahun. andika hendra m
http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/498444/
Komentar