Komponen Palsu AS Banjiri Peralatan Militer AS

WASHINGTON – Lebih dari satu juta komponen elektronik palsu digunakan dalam perlengkapan militer Amerika Serikat (AS). Penemuan mengejutkan itu diungkap dalam laporan Senat AS yang dirilis pada Senin (21/5). Penggunaan komponen elektronik palsu itu jelas memperburuk keamanan dan keselamatan nasional AS. Penempuan itu sangat menampar wajah Washington yang dikenal sangat mengutamakan peralatan berkualitas nomer wahid. Komite Senat yang mengurusi Militer menyatakan penyelidikan selama setahun itu dilakukan oleh anggota dari Partai Demokrat Carl Levin dan Partai Republik John McCain. Mereka mengungkap bahwa 1.800 komponen palsu yang ditemukan pada pesawat kargo terbesar milik Angkatan Udara AS, helikopter khusus dan pesawat pengintai Angkatan Laut AS. Sejumlah komponen palsu ini dilaporkan juga terdapat di helikopter SH-60B yang digunakan Angkatan Laut, pesawat kargo C-130J dan C-27J, dan di pesawat P-8A Poseidon. Lebih dari 70% dari sekitar satu juta komponen palsu tersebut setelah ditelusuri ternyata berasal dari China. Selain Beijing, komponen palsu itu juga ditengarai datang dari Inggris dan Kanada. “Laporan setebal 112 halaman itu menggambarkan bagaimana banjirnya peralatan palsu itu. Mengejutkannya lagi, ternyata itu berasal dari China. Itu menjadi ancaman keamanan nasional, keselamatan pasukan kita dan pekerjaan bagi rakyat Amerika,” kata Levin dikutip AFP. “Penemuan itu membuktikan kalau China gagal memblokade pasar gelap yang menjual peralatan palsu. Sudah seharusnya China menggantinya,” imbuhnya. Dalam laporan itu juga menyebutkan Pemerintah China menolak visi kepada staf komite untuk pergi ke raksasa China itu. Padahal, staf komite itu akan mengkonfirmasi penemuannya. Pejabat Kedutaan Besar China hanya mengatakan isu sangat sensitif dan itu menjadi laporan negatif yang dapat merusak hubungan AS-China. Baik Levin dan McCain pun mengecam ketertutupan China. “Komponen elektronik palsu dijual bebas di pasar umum di China,” demikian hasil laporan komite itu. “Daripada mengakui masalah dan bergerak agresif untuk menutup pemalsuan, pemerintah China justru mencoba untuk menghindari pemeriksaan.” Tentara AS tergantung pada beragam komponen elektronik kecil yang sangat canggih yang terdapat di sistem penglihatan malam hari, radio dan perlengkapan GPS, dan kegagalan dari satu komponen bisa menyebabkan resiko bagi seorang tentara. “Jika peralatan elektronik rusak, maka itu akan menyebabkan seorang tentara, pelaut, penerbang atau marinir berada dalam waktu yang buruk,” demikian keterangan laporan itu. Dalam laporan itu juga menyebutkan, pemerintah AS dan kontraktor berkontribusi atas kesalahan itu karena tidak mampu mendeteksi peralatan yang palsu. Laporan ini juga menyatakan bahwa penggunaan Program Pertukaran Data Industri Pemerintah (GIDEP) milik Departemen Pertahanan AS yang dirancang untuk mendeteksi komponen palsu, berjalan buruk karena barang palsu masih bisa menyusup. Di antara tahun 2009 dan 2010, GIDEP hanya menerima 217 laporan terkait dugaan komponen palsu, mayoritas laporan diajukan oleh enam perusahaan. Hanya 13 laporan datang dari badan pemerintah. Hanya saja, laporan komite itu memuji Undang-Undang Tindakan Otorisasi Pertahanan Nasional yang ditandatangani Presiden Obama pada 31 Desember silam. Itu itujukan untuk menghentikan komponen palsu masuk ke AS dan akan memutus sumber komponen dari penyedia yang tidak dikenal. (andika hendra m)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Snowden Tuding NSA Retas Internet Hong Kong dan China

Inovasi Belanda Tak Terpisahkan dari Bangsa Indonesia

Teori Pergeseran Penerjemahan Catford