Sekjen PBB Temui Suu Kyi
NEW YORK– Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Ban Ki-moon kemarin mengungkapkan akan berkunjung ke Myanmar, untuk mendukung reformasi demokrasi di Myanmar dan bertemu dengan ikon demokrasi Aung San Suu Kyi.
Ban juga menyerukan kesepakatan “harmoni”untukmengizinkan pemimpin oposisi Aung Sang Suu Kyi melaksanakan sumpah sebagai anggota parlemen. Ban akan pergi ke Myanmar pada akhir pekan ini dan bertemu dengan Suu Kyi untuk pertama kali dan Presiden Thein Sein. Dia diperkirakan tiba di Yangon pada Minggu (29/4). “Saya mendapatkan undangan dari Presiden Thein Shein untuk berkunjung ke Myanmar,” kata Ban dikutip Reuters.“Saya akan berangkat pada akhir pekan ini.” Menurut dia,PBB akan mendorong reformasi politik dan ekonomi yang telah berjalan di Myanmar.
“Pemilu terbaru Myanmar menjadi tonggak sejarah. Kita akan melihat Myanmar membuka kembali hubungan dengan dunia,”papar dia. Ban menegaskan masa transisi Myanmar telah mencapai titik kritis.“Saat ini adalah pertama kalinya bagi komunitas internasional untuk bersamasama berpihak kepada Myanmar,” tutur dia dikutipAFP. Dia juga memuji pemilu sela beberapa waktu yang dimenangkan partai Suu Kyi.“Langkah awal yang segar ini mudah goyang,”ujar dia.
Sekjen PBB itu juga menyambut langkah yang dilakukan Uni Eropa dan Amerika Serikat untuk mencabut sanksi terhadap Myanmar. Dia akan mendiskusikan berbagai cara dengan PBB yang dapat membantu Myanmar. “Mereka sangat membutuhkan dukungan penuh,”kata Ban. Ketika ditanya ketegangan antara Suu Kyi dan Presiden Thein Sein mengenai sumpah, Ban berharap mereka dapat menemukan cara yang harmonis agar langkah ke parlemen semakin mulus.
Sebelumnya partai Suu Kyi, Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD),menolak kata “menjaga”dalam sumpah dan meminta diganti dengan “menghormati”konstitusi yang dibuat oleh militer itu. Sementara itu, Presiden Thein Sein menyerahkan keputusan untuk duduk di parlemen atau tidak terserah Suu Kyi.Dia mengatakan peraih Nobel Perdamaian bakal disambut di dewan. Namun apakah Suu Kyi bakal mengambil kursi itu atau tidak, menurut Thein Sein, itu terserah dia. “Suu Kyi harus membutuhkan apakah dia ingin masuk parlemen atau tidak,” kata Thein Sein dikutip Kyodo.
“Parlemen Myanmar sangat hangat menyambut Suu Kyi.” Sepertinya tidak ada indikasi dari pemerintahan Myanmar untuk mengabulkan permintaan kubu oposisi.Apalagi, Presiden Myanmar Thein Sein kemarin berjanji “tidak ada langkah mundur”dalam reformasi dan demokrasi di negaranya. “Tidak ada kemunduran 180 derajat,” kata Thein Sein dikutip Mainichi Shimbun. Thein Sein juga membuka pintu bagi Suu Kyi untuk masuk ke parlemen. andika hendra m
http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/489156/
Komentar