Putra Khadafi Mengaku Disiksa

AMSTERDAM - Pengacara Saif al-Islam Khadafi dari Mahkamah Kriminal Internasional (ICC) mengatakan ada dugaan bahwa Saif mendapat perlakuan tidak layak di penjara Libya.

Dalam sebuah pernyataan, pengacara mengatakan Saif ditahan di penjara yang nyaris terisolir dan sering dipukuli. “Saif Khadafi mendapatkan serangan fisik saat ditahan di Libya,” kata penasehat Khadafi, Xavier-Jean Keïta dari Kantor Pembela Publik ICC.

“Dia (Saif) mengalami sakit kepala dan tidak mendapatkan perawatan gigi. Pemerintah Libya gagal untuk mengobat sakit kepala Saif. Padahal perintah untuk pengobatan gigi diperintahkan oleh majelis hakim sekitar satu bulan lalu,” imbuhnya dikutip Reuters.

Pernyataan tim pengacara Saif al-Islam yang mengatakan bahwa baik mereka dan terdakwa telah diberitahu bahwa tidak ada cukup bukti untuk mengadili Saif dengan pasal kejahatan serius. Mereka menuduh pemerintah Libya berusaha membalikkan keadaan ketika menghadapi tenggat waktu menyerahkan Khadafi ke ICC dengan mengatakan mereka ingin menyelidiki Saif atas kejahatan perang.

Menurut ICC, Saif kini berada dalam lubang hitam hukum dan hak-haknya dirampas. Keïta mengatakan, Saif mendapatkan ketidakjelasan informasi mengenai status penyidikan di Libya. Mereka juga mengatakan bahwa tim jaksa telah diberitahu bahwa Saif hanya akan diadili untuk kejahatan kecil yang melibatkan lisensi onta dan tambak ikan.

“Saif dihadapkan dengan tuduhan atas kehilangan lisensi onta dan pelanggaran ijin tambak ikan. Jelas itu bukan suatu kejahatan serius, seperti pembunuhan dan pemerkosaan,” katanya.

Pemerintah Libya dan ICC masih berdebat mengenai siapa yang akan mengadili Khadafi. Libya mengatakan mereka sedang membentuk pengadilan khusus untuk mengadili Saif al-Islam dan menginginkan Saif diadili di Libya. Dewan Peralihan Nasional (NTC) Libya bersikeras bahwa ia harus diadili di dalam negeri, tetapi ICC mengatakan Libia wajib bekerja sama dengan pengadilan kejahatan perang di Den Haag dan harus segera menyerahkan Saif.

Keïta mengatakan Saif al-Islam ditahan selama 139 hari tanpa ijin dari hakim. Dia juga tidak dapat berkomunikasi dengan keluarga atau temannya. Bahkan, dia juga tidak mendapatkan jadwal kunjungan dari siapapun. “Saif benar-benar terisolasi,” kata Keïta.

Sebenarnya, ICC mengeluarkan surat penangkapan terhadap Saif sejak tahun lalu, bersamaan dengan mantan pemimpin Libya Muammar Khadafi, dan mantan pemimpin intelijen Abdullah al-Senussi. Sebenarnya, ICC mengeluarkan surat penangkapan terhadap Saif sejak Juni 2011, bersamaan dengan mantan pemimpin Libya Muammar Khadafi, dan mantan pemimpin intelijen Abdullah al-Senussi. Khadafi sendiri dibunuh setelah ditangkap oleh pejuang NTC pada Agustus silam. Sedangkan al-Senussi ditangkap pada bulan lalu di Mauritania.

Saat ini, belum diketahui di mana Saif dipenjara? Saif al-Islam ditangkap di daerah Obari, Libya bagian selatan. Saif diterbangkan ke Kota Zintan. Kemungkinan besar, Saif ditahan di Zintan. Saif ditangkap saat menyamar sebagai orang Badui. (andika hendra m)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Snowden Tuding NSA Retas Internet Hong Kong dan China

Inovasi Belanda Tak Terpisahkan dari Bangsa Indonesia

Teori Pergeseran Penerjemahan Catford