Korut Pasang Roket

CHOLSAN – Korea Utara (Korut) kemarin memindahkan roket jarak jauh ke tempat peluncuran.

Itu menandai kesiapan Pyongyang dalam meluncurkan roket yang diklaim membawa satelit. Meski, Amerika Serikat (AS) dan sekutunya menganggap itu sebagai ujicoba nuklir.

Para pejabat Korea Selatan (Korsel) memaparkan bahwa gambar satelit terbaru menunjukkan Korut sedang melaksanakan ujicoba nuklir ketiga. Kantor berita Yonhap melaporkan gambar terbaru menunjukkan adanya benda semacam tiang atau roket dibawa masuk ke sebuah terowongan di Punggye-ri. Punggye-ri merupakan tempat ujicoba bom nuklir pada 2006 dan 2009.

“Gambar satelit terbaru menunjukkan bahwa Korut sedangka melaksanakan penggalian rahasia di terowongan bahwa tanah di tempat ujicoba nuklir,” ujar pejabat yang enggan disebutkan namanya dikutip AFP.

Sementara itu, BBC melaporkan tiga tempat peluncuran roket telah disiapkan. Menurut manajer tempat peluncuran roket Jang Myong-jin, persiapan telah matang. “Saat ini telah dilaksanakan pengisian bahan bakar,” kata Jang tanpa menyebutkan detail dikutip BBC.

Jang memaparkan bahwa satelit dengan berat 100kg itu didesain untuk mengirimkan gambar dan informasi yang dapat digunakan untuk memprediksi cuaca dan survei sumber daya alam Korut. “Jika kita tidak mengembangkan teknologi kita, kita akan menjadi budak,” kata direktur peluncuran roket itu. “

Kita membutuhkan teknologi kita agar menjadi negara maju, negara yang memiliki kekuatan antariksa yang tangguh.” Menurut Jang kepada Reuters, pemimpin tertinggi Korut Kim Jong-un telah membuat keputusan tegas.

Sedangkan menurut pejabat militer Korsel yang enggan disebutkan namanya bahwa peluncuran roket itu masih menyimpan tanda tanya. “Mereka masih menyimpan informasi berapa jarak. Mereka masih membutuhkan teknologi pendahulu untuk membuat hulu ledak dan petunjuknya,” ujar pejabat Korsel yang enggan disebutkan namanya.

Menurut pakar militer Korsel, Unha-3 mampu terbang sepanjang 3.800km sama seperti pendahulunya yang diluncurkan pada 2009. Hanya saja, roket terbaru itu memiliki daya jelajah mencapai 6.700 km dan daya angkut seberat 1.000kg. Jadi roket itu mampu mencapai Alaska di AS yang berjarak 5.000 km dari Korut.

Sementara itu, China kemarin menyampaikan kekhawatiran atas ketegangan di Semenanjung Korea. Menteri Luar Negeri China Yang Jiechi mendesak semua pihak untuk menahan diri.
Seruan ini disampaikan dalam pembicaraan dengan mitranya dari Korea Selatan dan Jepang di Ningbo, di Cina timur, hari Minggu (8/4).

“China prihatin dan khawatir dengan perkembangan terbaru di Semenanjung Korea,” kata Yang Jiechi dikutip Xinhua. Sejumlah laporan yang belum terkonfirmasi dari Seoul menyebutkan, berdasarkan foto-foto satelit, Korut kemungkinan juga akan menyiapkan uji peralatan nuklir.

Pemerintah Korut mengatakan peluncuran roket ditujukan untuk membawa dan menempatkan satelit di ruang angkasa. Pyongyang mengatakan peluncuran roket akan dilaksanakan antara 12 hingga 16 April untuk menandai 100 tahun kelahiran pendiri Korea Utara, Kim Il-sung.

Namun Amerika Serikat dan beberapa negara lain mengatakan pernyataan Pyongyang tersebut hanyalah dalih untuk menutupi uji coba rudal jarak jauh. Bahkan, PM Jepang Yoshihiko Noda telah memberi lampu hijau untuk menembak jatuh roket Korea Utara bila mengancam teritorial Jepang.

Pada hari Sabtu (7/4) Kementerian Pertahanan memasang rudal Patriot di kompleks kementerian di pusat Tokyo dan di dua pangkalan lain untuk melindungi kawasan Tokyo dan sekitarnya yang berpenduduk 35 juta orang. Kementerian Pertahanan juga mengirim tiga kapal penghancur yang mengangkut pencegat rudal. (andika hendra m)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Snowden Tuding NSA Retas Internet Hong Kong dan China

Inovasi Belanda Tak Terpisahkan dari Bangsa Indonesia

Teori Pergeseran Penerjemahan Catford