Jepang Siagakan Misil Patriot

TOKYO – Jepang menempatkan misil Patriot di Tokyo untuk mencegat jika roket Korea Utara (Korut) melalui wilayah teritorial Negeri Sakura itu. Itu dianggap sebagai antisipasi mengingat Korut bakal meluncurkan roket yang diklaim membawa satelit antara 12 hingga 16 April ini.

Misil Patriot itu dianggap sebagai rudal pertahanan yang dipasang pada tiga fasilitas militer di dekat wilayah Tokyo pada Sabtu (7/4). Kementeri Pertahanan Jepang juga menempatkan tiga kapal perusak yang membawa misil pencegat di Laut China Timur. “Kita menempuh langkah terbaik,” ujar wakil menteri pertahanan jepang Shu Watanabe kepada NHK.

Rudal Patriot atau PAC-3 merupakan sistem pertahanan yang mampu menembakkan rudal dari laut atau darat ke udara. Sedangkan Aegis adalah sistem pertahanan rudal balistik buatan Amerika Serikat (AS) yang terintegrasi dengan persenjataan canggih pada kapal perang.

Sebelumnya, Korut mengungkapkan rencananya untuk mengorbitkan satelit untuk penelitian ilmiah antara tanggal 12 dan 16 April mendatang. Itu dianggap sebagai peringatan 100 tahun kelahiran Kim Ill-sung yang jatuh pada tanggal 15 April. Tapi, AS dan sekutunya mencurigai rencana tersebut sebagai uji coba rudal tersembunyi. AS juga menganggap rencana Korut itu merupakan pelanggaran resolusi PBB.

Jepang merupakan salah satu sekutu AS yang sangat khawatir. Bahkan, Perdana Menteri Yoshihiko Noda telah memberi lampu hijau bagi militer negaranya untuk menembak jatuh roket Korut yang dianggap mengancam wilayah negeri Kaisar Akihito itu.

Jepang pada tahun 2009 juga telah menyiagakan sistem pertahanan rudalnya untuk mengantisipasi peluncuran roket jarak jauh Korut. Untungnya, roket yang saat itu juga diklaim Korut sebagai pengangkut satelit komunikasi ke orbit melewati wilayah Jepang tanpa adanya insiden apa pun ataupun upaya menembak jatuh oleh militer Jepang.

Pakat Korut Masao Okonogi mengatakan penempatan misil itu hanya dianggap sebagai kebijakan politis untuk menenangkan publik. “Langkah Jepang hanya memberikan jaminan psikologis kepada publik bahwa pemerintah telah melakukan tindakan antisipasi,” kata Okonogi, profesor dari Universitas Kyushu dikutip AFP.

Okonogi memperingatkan Korut dapat melaksanakan ujicoba nuklir sebagai respon terhadap kecamanan peluncuran roket. “Setelah eksperimen misil ini, Korut dapat melaksanakan ujicoba nuklir,” katanya.

Sebelumnya, Jepang menolak undangan Korut untuk mengirimkan peninjau ke peluncuran roket itu. “Tidak pantas kalau ada pejabat Jepang yang berpartisipasi meninjau peluncuran,” kata juru bicara pemerintah, Osamu Fujimura. “Jepang sudah meminta Korea Utara tidak meluncurkan roket.”

Sementara itu, Beijing sebagai sekutu utama Korut, mengekspresikan perhatian dan menyerukan agar semua pihak bersikap tenang. “China sangat khawatir dengan perkembangan terakhir di semenanjung Korea,” kata Menteri Luar Negeri China Yang Jiechi dikutip kantor berita Xinhua.

Yang kemarin menggelar perundingan dengan mitranya dari Korea Selatan dan Jepang mengenai isu keamanan regional. Isu rencana peluncuran roket Korsel masuk dalam agenda utama perundingan itu. (andika hendra m)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Snowden Tuding NSA Retas Internet Hong Kong dan China

Inovasi Belanda Tak Terpisahkan dari Bangsa Indonesia

Teori Pergeseran Penerjemahan Catford