Earl Drake: Indonesia Menuju Masa Keemasan

Mantan Duta Besar Kanada untuk Indonesia Earl Drake membuat kejutan dengan menulis buku sejarah Indonesia, berjudul “Gayatri Rajapatni: Perempuan Di Balik Kejayaan Majapahit”. Dia menorehkan sejarah karena sebagai diplomat mampu menulis tentang sejarah Indonesia. Kepada Andika Hendra Mustaqim dan Zen Teguh , Drake berbagi cerita mengenai buku dan persepsinya tentang Indonesia.

Kenapa Figur Gayatri seolah-olah tidak masuk dalam sejarah Majapahit?

Anehnya, generasi muda saat ini tidak memiliki sosok perempuan yang layak diteladani dalam sejarah. Mereka juga tidak terlalu memahami sosok Gayatri Rajapatni. Itu disebabkan karena
Gayatri Rajapatni tidak terkenal karena dia tidak pernah menjadi ratu. Selama ini, sosok perempuan yang menjadi fenomena dalam sejarah selalu diidentikkan pernah menjadi ratu atau pemimpin di sebuah kerajaan. Kalau Gayatri sendiri merupakan ibu dari seorang raja, nenek dari seorang raja, hidup dalam lingkungan kerajaan. Tetapi sejarah melupakan peranan seorang Gayatri. Padahal, pada zaman Majapahit, Gayatri merupakan sosok yang sangat terkenal.

Kenapa masih banyak kalangan di Indonesia yang tidak sepakat bahwa Majapahit merupakan masa keemasan dalam sejarah Indonesia?

Semua orang yang berasal dari Sunda tidak sepakat jika Majapahit dianggap sebagai masa keemasan Indonesia. Beberapa orang tidak menyukai Majapahit karena itu bukan kerajaan Islam. Majapahit berlangsung pada periode Hindu-Budha. Alasan agama itu melatarbelakangi beberapa kalangan tidak sepakat menjadikan Majapahit sebagai masa keemasan Indonesia. Menurut saya, anggapan itu salah. Itu disebabkan karena Islam belum berkembang ke wilayah Indonesia pada saat itu.

Beberapa orang menyebutkan Gayatri adalah Ken Dedes. Apakah Gayatri adalah Ken Dedes atau sosok perempuan lainnya?

Ken Dedes dan Gayatri merupakan dua sosok tokoh yang berbeda. Adanya pandangan yang menyebutkan bahwa adanya kemiripan antara Gayatri dan Ken Dedes itu kuang tepat. Ken Dedes merupakan sosok yang memiliki daya sensual yang tinggi. Tak heran jika Ken Arok sangat tergila-gila dengan Ken Dedes. Tapi, Gayatri dilihat dari patungnya tidak memiliki daya sensual yang tinggi. Dia terlihat sedang bermeditasi. Dari patung itu jelas sekali bahwa itu bukan Ken Dedes.

Dapatkan Gayatri dibandingkan dengan Cleopatra?

Clepatra dan Gayatri merupakan dua sosok yang hampir sama. Cleopatra memiliki kekuatan penuh dibelakang kepemimpinan seorang raja. Cleopatra hidup dalam kerajaan yang stabil dan aman. Perbedaan antara Cleopatra dan Gayatri adalah Cleopatra telah difilmkanoleh Hollywood. Sehingga Cleopatra lebih terkenal dibandingkan Gayatri. Semua orang mengenal Cleopatra karena film.

Apa hal yang memotivasi Anda menulis sejarah Indonesia?

Dalam perjalanan dari Jakarta ke Bali, saya pernah mampir ke Surakarta. Saya bertemu dengan Mangkunegaran. Kita berdiskusi mengenai sejarah Indonesia. Dia meminta saya untuk menulis sejarah Indonesia. Adalah suatu hal yang menarik ketika sejarah Indonesia justru ditulis oleh orang Kanada. Dan 30 tahun kemudian, harapan itu dapat terlaksana. Saya menulis buku sejarah Indonesia.

Sebagai sejarawan, bagaimana Anda membandingkan antara jaman keemasan pada Majapahit dengan Indonesia saat ini?

Saya melihat adanya potensi Indonesia menuju masa keemasan. Saya melihat banyak perkembangan selama 30 tahun. Indonesia lebih sejahtera. Ada Islam radikal, tetapi itu bukan gerakan utama. Sebagai negara Muslim, Indonesia sangat moderat. Indonesia adalah anggota G-20. Apalagi, Indonesia memiliki sumber daya alam yang melimpah. Karena itu saya melihat adanya potensi untuk menuju masa keemasan. Memang masa keemasan itu bukan saat ini. Tapi, masih ada potensinya.

Bagaimana rakyat Indonesia dapat belajar dari masa keemasan pada jaman Majapahit?

Rakyat Indonesia dapat belajar bahwa perempuan memiliki peranan yang luas dalam pemerintahan. Tapi, Indonesia pernah dipimpin oleh Megawati, tetapi itu saja belum cukup. Indonesia harus terus mengembangkan toleransi keagamaan. Itu semua terjadi pada jaman Majapahit. Hal terpenting Indonesia harus mengambangan tata kelola pemerintahan yang baik. Majapahit pernah menjadi kerajaan yang dikenal di Asia dengan tata kelola pemerintahan yang sangat baik. Raja pada jaman Majapahit selalu berkeliling ke daerah-daerah. Dia melihat langsung perkembangan rakyatnya. Untuk itu, pemimpin saat ini jangan hanya tinggal di Jakarta. Tetapi para pemimpin harus menemui rakyatnya. Jangan melupakan agar mengutamakan kebijakan pertanian, dan jangan hanya fokus pada orang kaya. Itu yang dapat dipelajari dari jaman keemasan Majapahit.

Anda pernah menjadi duta besar pada 1980an. Saat ini Anda datang ke Jakarta kembali. Apa yang Anda lihat dan bandingkan?

Dulu, Indonesia kurang demokratis. Saya suka dengan Presiden Soeharto, dia orang yang cerdas, tetapi dia kurang demokratik. Saat ini Indonesia lebih demokratis. Saat ini, Indonesia juga memiliki manajemen ekonomi yang lebih baik. Peranan wanita saat ini juga sangat meningkatkan dibandingkan dulu, seperti Megawati dan Sri Mulyani. Saat ini, Indonesia menjadi contoh yang layak diteladani bagi negara lain di dunia.

Setelah buku tetantang Gayatri, apakah ada proyek lainnya?

Buku ini pertama dan terakhir. Setelah menulis buku ini, saya akan pensiun. Saya akan kembali ke Indonesia, untuk melihat film tentang Gayatri.

Apa dampak dari buku Anda dalam peningkatan hubungan bilateral Indonesia dan Kanada?

Buku ini diterbitkan dalam ulang tahun ke 60 tahun hubungan persahabatan antara Kanada dan Indonesia. Kita ingin menunjukkan bahwa Kanada sangat tertarik dengan Indonesia. Kita senang bekerjasama dalam pendidikan dan berbagai hal. Universitas tempat saya mengajar University British Columbia Vancouver ingin membuat kegiatan khusus dalam peringatan hubungan Indonesia dan Kanada. Kegiatan itu adalah penerbitan buku ini. Kita bekerjasama dengan para akademisi di Indonesia dan mereka sangat tertarik. Kita ingin menujukkan bahwa kita memiliki hubungan kebudayaan yang erat.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Snowden Tuding NSA Retas Internet Hong Kong dan China

Inovasi Belanda Tak Terpisahkan dari Bangsa Indonesia

Teori Pergeseran Penerjemahan Catford