Serangan Balasan Mulai Muncul

KABUL – Para gerilyawan Taliban kemarin melancarkan sebuah serangan terhadap delegasi pemerintah Afghanistan yang mengunjungi lokasi pembunuhan 16 warga sipil oleh tentara Amerika Serikat (AS).


Seorang prajurit Afghanistan tewas dan tiga orang lainnya terluka dalam baku tembak dengan para gerilyawan. Seorang pejabat senior Afghanistan kepada BBC menuding Taliban berada di belakang serangan itu.“Saya dapat memastikan Taliban menyerang dari berbagai arah dan mengincar rombongan pejabat pemerintah,” kata pejabat yang tidak disebutkan namanya itu.

“Rombongan pemerintah datang untuk bertemu penduduk desa dan para ketua suku. Ini adalah wilayah tempat Taliban berada dan pasukan kami membalas serangan itu,” kata pejabat itu. Baku tembak sempat berlangsung selama 10 menit. Dalam rombongan itu, terdapat dua orang saudara laki-laki Presiden Afghanistan Hamid Karzai dan sejumlah pejabat tinggi lainnya. Menurut salah satu saudara Karzai, Qayum, serangan itu tidak serius. Dia malah menduga justru tentara nasional yang memulai menembakkan senjata ke udara. “Delegasi termasuk gubernur Kandahar dan menteri perbatasan dan hubungan suku dalam kondisi selamat dan kembali ke Kandahar,”kata Qayum.

Serangan tentara yang diduga mengalami gangguan mental pada Minggu (11/3) itu telah mengakibatkan ketegangan hubungan antara Afghanistan dan Amerika Serikat (AS). Sentimen anti-AS pun semakin kuat. Sementara itu, di Jalalabad sekitar 600 orang pelajar melakukan aksi turun ke jalan memprotes insiden penembakan brutal itu. Para pengunjuk rasa selain mengutuk penembakan juga meneriakkan, “Matilah Amerika! Matilah Obama!” Tak mengherankan jika Presiden AS Barack Obama menyebut tindakan penembakan itu sebagai tragedi dan menyayat hati.

Obama juga menjanjikan pasukan keamanan tidak akan keluar secara terburuburu dari Afghanistan, setelah peristiwa penembakan 16 warga sipil itu.“Tentara asing harus menarik mundur dengan cara yang bertanggung jawab,” kata Obama. Lantas, apakah peristiwa itu akan membuat pemerintah AS untuk menarik tentara lebih cepat? “Itu membuat saya memutuskan untuk memastikan tentara kita kembali ke rumah,” jawab Obama.“Pasukan internasional harus memastikan Afghanistan dapat mengamankan perbatasan mereka dan menghentikan Al- Qaeda kembali ke negara tersebut.”

Sementara itu,Menteri Pertahanan AS Leon Panetta mengungkapkan bahwa tersangka pembunuhan 16 warga sipil Afghanistan dapat menghadapi tuntutan hukuman mati. “Sepengetahuan saya, hukuman mati menjadi pertimbangan,” ketika ditanya mengenai kemungkinan tersangka dihukum mati. Panetta mengutuk serangan itu sebagai insiden yang mengakibatkan kehilangan nyawa, meski dia tetap menjelaskan alasan tersangka membunuh warga sipil. “Saya tidak yakin dia (tersangka) akan menyesali perbuatannya.Namun, dia masih dalam tahanan.

Saya telah menjamin Presiden Hamid Karzai bahwa dia akan mendapatkan keadilan dan pengadilan yang akuntabel,”ujar Panetta dikutip AFP. Panetta berulang kali mengungkapkan insiden terbaru itu telah merusak hubungan baik antara Kabul dan Washington. “Kita tidak akan menjadikan insiden ini mengubah strategi atau misi kita,” katanya.“Yang jelas,kita harus bergerak maju.” andika hendra m
http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/477412/

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Snowden Tuding NSA Retas Internet Hong Kong dan China

Inovasi Belanda Tak Terpisahkan dari Bangsa Indonesia

Teori Pergeseran Penerjemahan Catford