FBI Bekuk Pemimpin Kelompok Peretas Lulzsec
NEW YORK – Biro Penyidik Federal (FBI) Amerika Serikat menangkap para petinggi jaringan peretas internet Lulzsec. Mereka ditangkap karena terlibat kejahatan internet dengan jumlah korban mencapai satu juta orang.
FBI menegaskan jumlah petinggi Lulzsec mencapai lima orang. Penangkapan itu setelah sebelumnya pemimpin Lulzsec Hector Xavier Monsegur dinyatakan bersalah pada 12 Agustus silam dalam dakwaan kriminal. Penangkapan atas Monsegur ini diyakini membuka banyak informasi atas sejumlah peretas lainnya.
FBI menyatakan bahwa Monsegur atau dikenal dengan nama Sabu telah mengakui terlibat dalam serangan terhadap kelompok media Sony Pictures Entertainment dan Fox Broadcasting serta sejumlah lembaga penyiaran publik lainnya. Penangkapan terbaru melibatkan Jake Davis, 19 dari Lerwick, Kepulauan Shetland, Ryan Ackroyd, 25, dari Doncaster, dan Darren Martyn, 25, dari Galway, Irlandia. Mereka dituntut atas dua konspirasi peretasan komputer.
Sementara Donncha O'Cearrbhail, 19, dari Birr, Irlandia menghadapi satu tuntutan konspirasi peretasan dan dugaan terpisah terkait pencurian data. Polisi Irlandia juga menyebut bahwa mereka menangkap seorang lelaki yang terkait dengan penggerebekan tersebut.
Sedangkan Kepolisian Inggris atau Scotland Yard tidak menyebut nama lelaki berusia 17 tahun dari London Selatan yang juga dituduh dengan dua kejahatan komputer. FBI menambahkan bahwa Jeremy Hammond - yang dikenal dengan nama Anarchaos - ditahan di Chicago terkait dengan tuduhan peretasan terhadap lembaga Startfor Desember silam. Diduga organisasi peretas Antisec mempublikasikan data yang dicuri ke sebuah situs pembagi data.
Berdasarkan surat dakwaan Monsegur pada Mei silam, disebutkan bahwa dia bertindak sebagai seorang “simpatisan”. Dia bertugas mengidentifikasi kelemahan dalam sistem komputer. Bersama dengan peretas lainnya dia juga diduga menyerang situs Senat AS, perusahaan keamanan internet Unveillance, Visa, Mastercard dan Paypal. FBI mengatakan dia menghadapi hukuman maksimal penjara lebih dari 124 tahun jika dinyatakan bersalah atas semua dakwaan.
Alan Woodward, pakar komputer, Universitas Surrey, mengungkapkan banyak peretas yang merasa dikhianati menyusul laporan bahwa Monsegur membantu polisi untuk menangkap peretas lainnya. “Kelompok peretas Lulzsec sudah diam sejak pertengahan 2011 atau bertepatan dengan penangkapan Monsegur,” kata Woodward dikutip BBC. “Menilai dari tingkat aktivitasnya, sepertinya ada keretakan di dalam kelompok ini.”
Menurut pakar keamanan cyber Mikko Hypponen, penangkapan itu bakal menjadi kemunduran besar bagi Anonymous dan kelompok peretas lainnya. “Sabu adalah seorang pemimpin. Para peretas harus berpikir: ‘Jika kita tidak percaya pada Sabu, siapa yang harus kita percaya?’” kata dikutip Reuters.
Sementara Direktur Riset Keamanan Tren Micro, Rik Ferguson, menambahkan meski serangkaian penangkapan ini menandakan berakhirnya peretas Lulzsec, tetapi terlalu dini untuk menyatakan hal yang sama dengan Anonymous. “Anonymous adalah organisasi yang berbeda dengan Lulzsec dan organisasi sejenis lainnya - setiap orang bisa dan melakukan tindakan atas nama Anonymous dan aktivitas mereka tidak memerlukan publisitas peretas individual atau penyingkapan detil yang secara personal memungkinkan untuk di identifikasi,” katanya.
Menurut Ferguson, faktanya adalah Sabu menjadi selebritas, menggambarkan perbedaan besar antara Lulzsec dan Anonymous. “Saya rasa para peretas yang harus kita khawatirkan adalah mereka yang tidak mempercayai siapapun dan tidak menginginkan kejayaan sejak awal,” ungkap Ferguson.
Sebuah pesan tweet disampaikan AnonymousIRC- yang mengaku sebagai “kedutaan Antisec” – mengungkapkan: “Kami berlayar dekat dengan angin, awak kami lengkap dan baik-baik saja.” Sebuah pesan dari YourAnonNews menambahkan: “Anonymous adalah hidra, potong satu kepala dan kami tumbuh dua.” (andika hendra m)
FBI menegaskan jumlah petinggi Lulzsec mencapai lima orang. Penangkapan itu setelah sebelumnya pemimpin Lulzsec Hector Xavier Monsegur dinyatakan bersalah pada 12 Agustus silam dalam dakwaan kriminal. Penangkapan atas Monsegur ini diyakini membuka banyak informasi atas sejumlah peretas lainnya.
FBI menyatakan bahwa Monsegur atau dikenal dengan nama Sabu telah mengakui terlibat dalam serangan terhadap kelompok media Sony Pictures Entertainment dan Fox Broadcasting serta sejumlah lembaga penyiaran publik lainnya. Penangkapan terbaru melibatkan Jake Davis, 19 dari Lerwick, Kepulauan Shetland, Ryan Ackroyd, 25, dari Doncaster, dan Darren Martyn, 25, dari Galway, Irlandia. Mereka dituntut atas dua konspirasi peretasan komputer.
Sementara Donncha O'Cearrbhail, 19, dari Birr, Irlandia menghadapi satu tuntutan konspirasi peretasan dan dugaan terpisah terkait pencurian data. Polisi Irlandia juga menyebut bahwa mereka menangkap seorang lelaki yang terkait dengan penggerebekan tersebut.
Sedangkan Kepolisian Inggris atau Scotland Yard tidak menyebut nama lelaki berusia 17 tahun dari London Selatan yang juga dituduh dengan dua kejahatan komputer. FBI menambahkan bahwa Jeremy Hammond - yang dikenal dengan nama Anarchaos - ditahan di Chicago terkait dengan tuduhan peretasan terhadap lembaga Startfor Desember silam. Diduga organisasi peretas Antisec mempublikasikan data yang dicuri ke sebuah situs pembagi data.
Berdasarkan surat dakwaan Monsegur pada Mei silam, disebutkan bahwa dia bertindak sebagai seorang “simpatisan”. Dia bertugas mengidentifikasi kelemahan dalam sistem komputer. Bersama dengan peretas lainnya dia juga diduga menyerang situs Senat AS, perusahaan keamanan internet Unveillance, Visa, Mastercard dan Paypal. FBI mengatakan dia menghadapi hukuman maksimal penjara lebih dari 124 tahun jika dinyatakan bersalah atas semua dakwaan.
Alan Woodward, pakar komputer, Universitas Surrey, mengungkapkan banyak peretas yang merasa dikhianati menyusul laporan bahwa Monsegur membantu polisi untuk menangkap peretas lainnya. “Kelompok peretas Lulzsec sudah diam sejak pertengahan 2011 atau bertepatan dengan penangkapan Monsegur,” kata Woodward dikutip BBC. “Menilai dari tingkat aktivitasnya, sepertinya ada keretakan di dalam kelompok ini.”
Menurut pakar keamanan cyber Mikko Hypponen, penangkapan itu bakal menjadi kemunduran besar bagi Anonymous dan kelompok peretas lainnya. “Sabu adalah seorang pemimpin. Para peretas harus berpikir: ‘Jika kita tidak percaya pada Sabu, siapa yang harus kita percaya?’” kata dikutip Reuters.
Sementara Direktur Riset Keamanan Tren Micro, Rik Ferguson, menambahkan meski serangkaian penangkapan ini menandakan berakhirnya peretas Lulzsec, tetapi terlalu dini untuk menyatakan hal yang sama dengan Anonymous. “Anonymous adalah organisasi yang berbeda dengan Lulzsec dan organisasi sejenis lainnya - setiap orang bisa dan melakukan tindakan atas nama Anonymous dan aktivitas mereka tidak memerlukan publisitas peretas individual atau penyingkapan detil yang secara personal memungkinkan untuk di identifikasi,” katanya.
Menurut Ferguson, faktanya adalah Sabu menjadi selebritas, menggambarkan perbedaan besar antara Lulzsec dan Anonymous. “Saya rasa para peretas yang harus kita khawatirkan adalah mereka yang tidak mempercayai siapapun dan tidak menginginkan kejayaan sejak awal,” ungkap Ferguson.
Sebuah pesan tweet disampaikan AnonymousIRC- yang mengaku sebagai “kedutaan Antisec” – mengungkapkan: “Kami berlayar dekat dengan angin, awak kami lengkap dan baik-baik saja.” Sebuah pesan dari YourAnonNews menambahkan: “Anonymous adalah hidra, potong satu kepala dan kami tumbuh dua.” (andika hendra m)
Komentar