Bo Xilai Dipecat

BEIJING – Pejabat Partai Komunis China yang dikenal ambisius, Bo Xilai, kemarin dilaporkan dipecat dari jabatannya sebagai pemimpin Kota Chongqing.


Upaya pemecatan itu menjadi pukulan telak bagi para pendukung visi kontroversial pertumbuhan sosialis yang dikemukakan Bo.Pengumuman pemecatan itu kali pertama dikabarkan kantor berita Xinhua. Pemecatan Bo dianggap berkaitan dengan perpecahan ideologis saat generasi baru China bakal mengambil alih kekuasaan akhir tahun ini.Pemecatan Bo bisa jadi bakal memicu ketegangan antara para pendukungnya yang lebih tradisional. Namun, para kritikus liberal menganggap Bo sebagai seorang oportunis yang berbahaya.

Bo yang dipecat dari jabatan kepala Partai Komunis Chongqing hanya sehari setelah dimarahi Perdana Menteri (PM) Wen Jiabao dalam konferensi pers. Bo dianggap menjadikan wilayahnya sebagai basis revolusioner Komunis yang menginspirasi budaya “merah”dan pertumbuhan kaum egaliter. Bo memiliki banyak pendukung. Banyak orang China yang tertarik dengan model Chongqing yang menjanjikan persamaan hak lebih luas bagi warganya. Tiga sumber yang memiliki hubungan dengan pemerintahan Chongqing mengungkapkan pemecatan Bo diumumkan kemarin pagi dalam sebuah pertemuan di kota.

Sumber yang enggan disebutkan namanya itu tidak menjelaskan posisi baru bagi Bo. “Sepertinya Bo masuk dalam proses penyelidikan. Hingga ini belum ada kesimpulan mengenai masa depan Bo,” kata sumber itu,dikutipReuters. Bo yang dikenal peramah dan periang itu kandidat kuat yang bakal bertarung memperebutkan kepemimpinan pusat Partai Komunis.Dia difavoritkan masuk dalam kelompok pemimpin masa depan China setelah era Presiden Hu Jintao. Bo dikenal sebagai pemimpin yang kharismatik dan selalu mengutamakan kebijakan publik.Awal kariernya berawal dari kota pantai Dalian dan ditunjuk menjadi menteri perdagangan, hingga dia memimpin Chongqing.

Spekulasi atas keraguan bahwa Bo bakal menjadi pemimpin masa depan China semakin kuat setelah Wakil Wali Kota Wang Lijun meminta suaka politik di Konsul Amerika Serikat (AS) di Chengdu dan ditolak.Wang akhirnya ditangkap pihak berwenang China. Insiden itu memalukan para pejabat China. Bo juga dianggap bertanggung jawab karena mempromosikan Wang. Kantor berita Xinhua menyebutkan, Wakil PM Zhang Dejiang menggantikan posisi Bo.Tapi, pergantian itu tidak disebutkan detail. Dilaporkan juga bahwa Wang juga dipecat dari posisinya sebagai wakil wali kota.

Pengamat politik China, Chen Ziming, menilai,kendati Bo masih bisa bertahan dalam keanggotaan partai,karier politiknya hampir tamat. “Kini perubahan dalam partai seperti yang diserukan Perdana Menteri Wen Jiabao yang lalu mencerminkan pandangan bersama bahwa Bo harus pergi,” kata Chen. “Ini akan berpengaruh pada politik kepemimpinan pada Kongres Ke-18 Partai Komunis China karena akan membuka ketidakpastian baru mengenai siapa yang akan masuk dalam jajaran pemimpin baru.

” Kongres Ke-18 Partai Komunis akhir tahun ini bakal diwarnai transisi kepemimpinan setelah satu dekade di bawah kepemimpinan Hu Jintao. Kekuasaan sepertinya bakal dialihkan kepada Wakil Presiden Xi Jinping.Berbeda dengan Bo,Xi dikenal jauh dari pusat perhatianpublikChina. PemikiranXijuga tertutupi sehingga publik masihmeraba- raba.Namun,Xiyang merupakan putra pemimpin revolusioner China menjadikan daya jualnya semakin kuat. “Pemecatan Bo Xilai sangat mengejutkan bagi saya. Kita tidak mengetahui alasan itu karena itu kesalahan personal atas model Chongqing,” kata Sima Nan, penulis aliran kiri dan penyiar di Beijing.

Sima merupakan salah satu tokoh yang memuji prestasi Bo. “Jika ada pandangan jelek mengenai Chongqing, saya tidak sepakat dengan keputusan pemecatan itu,”papar dia. Nama Bo Xilai mencuat di berbagai media asing setelah insiden larinya Wang ke konsul AS di Chengdu. Wang lari setelah terancam ditangkap atas tuduhan korupsi. Wang adalah tangan kanan Bo dalam memerintah Chongqing. andika hendra m
http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/478031/

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Snowden Tuding NSA Retas Internet Hong Kong dan China

Inovasi Belanda Tak Terpisahkan dari Bangsa Indonesia

Teori Pergeseran Penerjemahan Catford