Badai Matahari Terbesar Ganggu Sistem Navigasi

WASHINGTON – Badai matahari kemarin menghantam bumi dalam waktu singkat.Para pakar memperingatkan badai itu mengganggu jaringan listrik, sistem navigasi satelit, dan rute pesawat.

Badai terbesar sejak lima tahun terakhir itu terjadi pada 06.00 GMT dan 10.00 GMT atau pukul 13.00 WIB dan 17.00 WIB. Badai itu melepas sejumlah partikel. Para ahli cuaca Amerika Serikat (AS) menjelaskan, badai matahari dipicu pancaran api besar yang terjadi awal pekan ini. Para pakar mengungkapkan, dengan fenomena ini berarti ada kesempatan baik untuk melihat cahaya di garis lintang saat langit cerah.Badai matahari ini berdampak pada daerah yang berlawanan dengan kutub.

Pesawat disarankan untuk mengubah rute mereka untuk menghindari daerah tersebut. Khusus di Inggris, kesempatan terbaik untuk melihat fenomena alam itu pada Kamis malam. ”Akan mengenai kita tepat di bagian hidung,” kata Joseph Kunches, seorang ahli dari NationalOceanicandAtmospheric Administration (NOAA) Amerika Serikat dikutip BBC. NOAA memprediksi badai akan bertahan hingga Jumat pagi (hari ini).

”Cuaca di angkasa menjadi sangat menarik selama 24 jam terakhir,” kata Kunches seperti dikutip AFP. Sementara itu,NASA memperingatkan beberapa badai bakal berdampak terhadap Bumi, Mars,serta beberapa satelit kedua planet itu. Badai itu mulai terjadi pada Minggu (4/3) di wilayah aktif Matahari atau dikenal dengan sebutan 1429. Saat itu,muncul letusan matahari berasosiasi dengan ledakan angin matahari dan plasma yang dikenal sebagai lontaran massa korona(CME).

Letusan itu bakal menuju ke Bumi dengan kecepatan 6,4 juta km per jam. NASA menyebut badai itu terbesar tahun ini.Pada Agustus silam, badai matahari juga muncul dalam ukuran besar. ”CME dapat mengakibatkan badai geomagnetik menyebabkan aurora sehingga berdampak gangguan komunikasi radio dan GPS,” demikian keterangan NASA. Satelit dan astronot di Stasiun Antariksa Internasional (ISS) ikut menjadi korban akibat badai matahari.

Para astronot pun harus berlindung di bagian laboratorium untuk menghindari insiden yang tidak diinginkan. ”Kepala penerbangan di pusat kontrol misi Houston terus memonitor aktivitas matahari dan itu bakal terus dilanjutkan,” ujar juru bicara NASA Mike Curie seperti dikutip AFP.”Mereka telah mendeteksi bahwa tidak ada laporan kondisi buruk terhadap enam awak ISS.”

Sebenarnya, badai matahari bukan hal baru. Badai matahari pertama kali direkam oleh astronom Richard Carrington pada 1859. Badai itu terus diamati pada beberapa dekade terakhir. Badai matahari terbesar terjadi pada 1972 yang mengakibatkan gangguan komunikasi di negara bagian Illinois, AS. Badai matahari juga pernah terjadi pada 1989 yang mengakibatkan badai geomagnetik yang merusak jaringan transmisi listrik dan merusak jaringan listrik di Quebec, Kanada. andika hendra m
http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/476179/38/

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Snowden Tuding NSA Retas Internet Hong Kong dan China

Inovasi Belanda Tak Terpisahkan dari Bangsa Indonesia

Teori Pergeseran Penerjemahan Catford