AS Desak China Pengaruhi Korut

SYDNEY– Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama mendesak China agar tidak menutup mata atas provokasi Korea Utara (Korut) yang berencana meluncurkan roket.


Desakan itu diungkapkan Obama kemarin saat mengunjungi Korea Selatan (Korsel) untuk menghadiri konferensi tingkat tinggi keamanan nuklir. Obama dijadwalkan bertemu Presiden China dan Rusia di Seoul. Menurut Obama, tindakan Beijing yang menutup mata atas berbagai provokasi dan perilaku buruk Korut ternyata tidak berguna.“Saya yakin China sangat sungguh-sungguh tidak ingin melihat Korut memiliki senjata nuklir,”katanya seperti dikutip Reuters.

Obama juga mengunjungi zona demiliterisasi (DMZ) yang terbentang antara Korut dan Korsel. DMZ memisahkan dua negara sejak gencatan senjata Perang Korea disepakati pada 1953.AS menuduh peluncuran roket itu adalah langkah awal dari rencana Korut memiliki sistem rudal balistik antarbenua. Korut berdalih peluncuran roket itu semata untuk menempatkan sebuah satelit negeri itu di orbit Bumi.

Dalam kunjungan di pangkalan militer AS,Obama memberi petunjuk kepada 28.500 tentara AS yang ditempatkan di perbatasan kedua Korea itu. “Kalian sedang berada di perbatasan perdamaian. Saya sangat bangga kepada kalian,” kata Obama di Kamp Bonifas yang dinamai sesuai dengan nama seorang perwira AS yang tewas dipancung tentara Korut dalam insiden perbatasan pada 1976.

Saat berada di DMZ,Obama menggunakan sebuah teropong yang dapat melihat hingga jarak 17 km ke wilayah Korut.Obama menjadi presiden AS keempat yang berkunjung ke perbatasan paling dijaga ketat itu setelah RonaldReagan,BillClinton,dan GeorgeW Bush. Uji coba rudal Korut diperkirakan dapat berdampak pada wilayah antara Australia,Indonesia, dan Filipina. Peringatan itu diungkapkan Wakil Menteri Luar Negeri AS untuk Asia Timur dan Pasifik Kurt Campbell kepada Menteri Luar Negeri Australia Bob Carr.

“Jika uji coba rudal itu berlangsung seperti yang diindikasikan Korut, perkiraan kami itu akan berdampak pada wilayah antara Australia, Indonesia, dan Filipina.Kami belum pernah melihat lintasan ini sebelumnya. Kami telah memperingatkan negara-negara itu dan meminta mereka menegaskan bahwa uji coba semacam itu provokasi dan rencana itu harus dihentikan, ” ungkap Campbell seperti dikutip harian Sydney Morning Herald.

Carr menyatakan, rencana peluncuran rudal jarak jauh Korut merupakan ancaman nyata bagi keamanan kawasan dan Australia.“Saya dan Campbell berbagi pendapat tentang bagaimana AS dan Australia dapat meningkatkan aliansi dan kemitraan regional kita untuk mendesak Korut menghentikan rencananya,”tutur dia. Kementerian Luar Negeri Indonesia sampai saat ini belum memberikan tanggapan apa pun terhadap peringatan Campbell tersebut saat dihubungi SINDO.

Sementara itu,Korut telah memindahkan badan utama roket ke lokasi peluncuran di sebelah utara negeri itu. “Pemindahan itu adalah bagian persiapan peluncuran roket yang direncanakan bulan depan,”ungkap laporan kantor berita Korsel Yonhap. “Otoritas militer Korsel dan AS mengetahui bahwa Korut telah memindahkan roketnya ke Tongchang-ri sebagai persiapan peluncuran,” ungkap pejabat militer Korsel seperti dikutip Yonhap.

Sumber itu membenarkan laporan televisi Fuji Jepang bahwa sebuah kereta membawa badan roket ke lokasi peluncuran baru pada Sabtu (24/3). Lokasi itu berada di Provinsi Pyongan Utara dekat Sungai Yalu dan hanya berjarak 56 km dari Kota Dandong,China. Rencana peluncuran roket itu membuat banyak negara siaga. Awal pekan ini Pemerintah Jepang mengatakan tengah mempersiapkan senjata antirudal untuk menembak jatuh roket Korut jika mengancam keamanan negaranya.

Roket itu akan diluncurkan pada kurun 12–16 April mendatang. Pyongyang mengatakan roket itu untuk memperingati ulang tahun ke-100 Kim Ilsung. Roket Korut itu akan diarahkan ke selatan dan tidak melewati rute terdahulu yang melintasi Jepang. Korut belakangan kian menguasai teknologi pembuatan rudal-rudal balistik setelah sebelumnya tiga kali melakukan uji coba roket-roket jarak jauhnya.

Tapi para ahli mengatakan tak satu pun uji coba itu bisa mengantarkan roket hingga ke orbit dan puing-puing roket berjatuhan ke bumi sepanjang proses peluncurannya. andika hendra m/ wenny juanita
http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/480799/

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Snowden Tuding NSA Retas Internet Hong Kong dan China

Inovasi Belanda Tak Terpisahkan dari Bangsa Indonesia

Teori Pergeseran Penerjemahan Catford