Thailand Perketat Keamanan
BANGKOK – Aparat keamanan Thailand kemarin mulai meningkatkan keamanan di sekitar komplek kedutaan dan obyek wisata.
Itu menyusul serangan bom yang gagal dengan target diplomat Israel. “Tingkat keamanan telah ditingkatkan di seluruh wilayah sejak ledakan terjadi,” ujar juru bicara kepolisian nasional Thailand Mayor Jenderal Piya Uthayo kepada AFP. “Fokus khususnya adalah kedutaan dan tempat berkumpulnya wisatawan, serta obyek wisata.”
Otoritas keamanan juga menyatakan bahwa mereka meningkatkan patrolisi polisi di Bandara Suvarnabhumi Bangkok. Wisatawan diperiksa dengan serangkai prosedur keamanan. “Kita meningkatkan semua kewaspadaan dan fokus kepada penumpang yang mencurigakan seperti meninggalkan bagasi atau paket,” ujar Direktur Bandara Suvarnabhumi Somchai Sawasdeepon.
Petugas keamanan di hotel-hotel juga meningkatkan keamanan, khususnya di destinasi wisata seperti Phuket, Koh Samui, dan Chiang Mai. Wisatawan tampak tidak mempermasalahkan peningkatan keamanan karena semuanya demi kebaikan bersama.
Gubernur Bangkok Sukhumbhand Paribatra menyarankan para penduduknya untuk tetap tenang. “Segala sesuatu telah dilakukan untuk menjamin keselamatan masyarakat,” katanya dikutip Bangkok Post. Selain petugas keamanan, dia menegaskan, petugas penyelamat dan pemadam kebakaran selalu siaga sebagai antisipasi jika ada kejadian darurat.
Sementara itu, kepala kepolisian Thailand Phrewphan Damapong mengkonfirmasi bahwa diplomat Israel merupakan target dari serangan bom itu. Aparat keamanan juga telah berhasil menangkap dua pelaku yang terlibat dalam serangan bom itu. Semuanya adalah warga Iran.
Saat ini, Thailand sedang berusaha mengekstradisi ketiga pelaku kembali ke negaranya. “Pengadilan telah menyepakati penangkapannya. Jadi Kantor Polisi Nasional akan berkoordinasi dengan Kantor Kejaksaan Umum membahas ektradisi,” ujar Damapong. Dia berjanji akan mempercepat proses itu.
Menurut Menteri Luar Negeri Thailand Surapong Tovichakchaikul, dua warga Iran itu didakwa dalam serangan bom. Salah satu pria itu adalah Saeid Morati yang berusia 28 tahun. Pelaku lainnya ditangkap saat berusaha melarikan diri keluar dari Thailand. “Kita belum mengatakan bahwa itu merupakan serangan teroris,” kata dia. “Tetapi, serangan itu sama seperti upaya pembunuhan terhadap seorang diplomat di India.”
Sementara itu, Polisi Malaysia menyebutkan bahwa seorang warga Iran telah ditahan pada Rabu (8/2). Warga Iran itu disebut terlibat dalam upaya pengeboman di Bangkok. Menurut Kepala Kepolisian Malaysia Ismail Omar, tersangka ditangkap di Kuala Lumpur pada pukul 15:30 sore pada Rabu lalu.
“Warga Iran itu ditangkap karena melanggar Undang-Undang Imigrasi Malaysia berdasarkan informasi intelijen dari Thailand,” kata Ismail Omar. Tersangka, kata dia, sedang diivestigasi karena terlibat dalam aktivitas terorisme yakni pengeboman di Thailand.
Kemudian, juru bicara Kepolisian Malaysia Ramli Yoosuf mengungkapkan otoritas Thailand telah diinformasikan mengenai penangkapan itu. Tetapi, belum ada informasi mengenai ekstradisi pelaku. “Saya tidak tahu berapa lama investigasi bakal digelar,” kata Yoosuf.
Menteri Dalam Negeri Malaysia Hishammuddin Hussein memaparkan bahwa penangkapan Masoud Sedaghat Zadeh, 31, di Kuala Lumpur merupakan ancaman serius terorisme. “Pemerintah tidak akan mengijinkan Malaysia sebagai lokasi, basis, atau transit bagi teroris atau individu yang ingin menyerang negara lain,” tegasnya.
Ya, ketegangan antara Iran dan Israel semakin meruncing setelah tiga upaya pengeboman di beberapa ibukota negara dalam kurun waktu 24 jam terakhir. Iran sendiri marah dengan tudingan yang diarahkan dan membantahnya. Pada Senin (13/2), staf kedutaan besar Israel di India menjadi korban peledakan bom. Tapi, diplomat Israel di Georgia berhasil mengetahui kalau mobilnya dipasangi bom. (andika hendra m)
Itu menyusul serangan bom yang gagal dengan target diplomat Israel. “Tingkat keamanan telah ditingkatkan di seluruh wilayah sejak ledakan terjadi,” ujar juru bicara kepolisian nasional Thailand Mayor Jenderal Piya Uthayo kepada AFP. “Fokus khususnya adalah kedutaan dan tempat berkumpulnya wisatawan, serta obyek wisata.”
Otoritas keamanan juga menyatakan bahwa mereka meningkatkan patrolisi polisi di Bandara Suvarnabhumi Bangkok. Wisatawan diperiksa dengan serangkai prosedur keamanan. “Kita meningkatkan semua kewaspadaan dan fokus kepada penumpang yang mencurigakan seperti meninggalkan bagasi atau paket,” ujar Direktur Bandara Suvarnabhumi Somchai Sawasdeepon.
Petugas keamanan di hotel-hotel juga meningkatkan keamanan, khususnya di destinasi wisata seperti Phuket, Koh Samui, dan Chiang Mai. Wisatawan tampak tidak mempermasalahkan peningkatan keamanan karena semuanya demi kebaikan bersama.
Gubernur Bangkok Sukhumbhand Paribatra menyarankan para penduduknya untuk tetap tenang. “Segala sesuatu telah dilakukan untuk menjamin keselamatan masyarakat,” katanya dikutip Bangkok Post. Selain petugas keamanan, dia menegaskan, petugas penyelamat dan pemadam kebakaran selalu siaga sebagai antisipasi jika ada kejadian darurat.
Sementara itu, kepala kepolisian Thailand Phrewphan Damapong mengkonfirmasi bahwa diplomat Israel merupakan target dari serangan bom itu. Aparat keamanan juga telah berhasil menangkap dua pelaku yang terlibat dalam serangan bom itu. Semuanya adalah warga Iran.
Saat ini, Thailand sedang berusaha mengekstradisi ketiga pelaku kembali ke negaranya. “Pengadilan telah menyepakati penangkapannya. Jadi Kantor Polisi Nasional akan berkoordinasi dengan Kantor Kejaksaan Umum membahas ektradisi,” ujar Damapong. Dia berjanji akan mempercepat proses itu.
Menurut Menteri Luar Negeri Thailand Surapong Tovichakchaikul, dua warga Iran itu didakwa dalam serangan bom. Salah satu pria itu adalah Saeid Morati yang berusia 28 tahun. Pelaku lainnya ditangkap saat berusaha melarikan diri keluar dari Thailand. “Kita belum mengatakan bahwa itu merupakan serangan teroris,” kata dia. “Tetapi, serangan itu sama seperti upaya pembunuhan terhadap seorang diplomat di India.”
Sementara itu, Polisi Malaysia menyebutkan bahwa seorang warga Iran telah ditahan pada Rabu (8/2). Warga Iran itu disebut terlibat dalam upaya pengeboman di Bangkok. Menurut Kepala Kepolisian Malaysia Ismail Omar, tersangka ditangkap di Kuala Lumpur pada pukul 15:30 sore pada Rabu lalu.
“Warga Iran itu ditangkap karena melanggar Undang-Undang Imigrasi Malaysia berdasarkan informasi intelijen dari Thailand,” kata Ismail Omar. Tersangka, kata dia, sedang diivestigasi karena terlibat dalam aktivitas terorisme yakni pengeboman di Thailand.
Kemudian, juru bicara Kepolisian Malaysia Ramli Yoosuf mengungkapkan otoritas Thailand telah diinformasikan mengenai penangkapan itu. Tetapi, belum ada informasi mengenai ekstradisi pelaku. “Saya tidak tahu berapa lama investigasi bakal digelar,” kata Yoosuf.
Menteri Dalam Negeri Malaysia Hishammuddin Hussein memaparkan bahwa penangkapan Masoud Sedaghat Zadeh, 31, di Kuala Lumpur merupakan ancaman serius terorisme. “Pemerintah tidak akan mengijinkan Malaysia sebagai lokasi, basis, atau transit bagi teroris atau individu yang ingin menyerang negara lain,” tegasnya.
Ya, ketegangan antara Iran dan Israel semakin meruncing setelah tiga upaya pengeboman di beberapa ibukota negara dalam kurun waktu 24 jam terakhir. Iran sendiri marah dengan tudingan yang diarahkan dan membantahnya. Pada Senin (13/2), staf kedutaan besar Israel di India menjadi korban peledakan bom. Tapi, diplomat Israel di Georgia berhasil mengetahui kalau mobilnya dipasangi bom. (andika hendra m)
Komentar