Saadi Khadafi Ditahan di Niger

TRIPOLI – Salah satu putra mendiang pemimpin Libya Muammar Khadafi, Saadi Khadafi, dilaporkan ditangkap dan ditempatkan sebagai tahanan rumah di Niger.

Penangkapan itu ditegaskan oleh pemerintahan baru Libya di Tripoli pada Minggu (12/2) waktu setempat. Saadi sendiri bersembunyi di Niger sejak September silam setelah kehancuran tirani ayahnya yang berkuasa selama 42 tahun. Dia mendapatkan jaminan suaka dari Niger.

Tetapi, pemerintahan Libya memperbaharui lagi permintaannya setelah dia menyatakan kepada jaringan televisi berita al Arabiya bahwa “kerusuhan baru” bakal menyebar di Tripoli dan sekitarnya. Dia menyerukan revolusi dan pemberontakan terhadap pemerintahan baru Libya.

Niger sepertinya tidak akan secepatnya menyerahkan Saadi ke Libya. Hanya saja, pejabat Niger menyebutkan bahwa Saadi dalam pembatasan yang sangat ketat. “Kita akan mengekstradisi Saadi kepada pemerintahan yang independen dan memiliki sistem hukum yang berkeadilan,” ujar juru bicara pemerintah Niger, Marou Amadou, dikutip Reuters. Dia menambahkan, Niger tidak akan menyerahkan seseorang ke suatu tempat di mana dia bakal menghadapi hukuman mati.

Pemerintah Niger pun sepakat dengan Menteri Luar Negeri Libya Ashour Bin Hayal untuk membahas isu ekstradisi itu. Kantor berita Libya, LANA melaporkan Menteri Luar Negeri Niger dan Bin Hayal telah berhubungan melalui jalur telpon. Pembicaraan tingkat tinggi telah dilakukan kedua belah pihak. “Jika kita menerima permintaan dari Libya, kita akan mengkajinya. Kita merupakan negara hukum. Kita akan mengkajinya berdasarkan hukum kita dna komitmen internasional,” kata Presiden Niger Mahamadou Issoufou kepada France 24.

Sementara itu, Dewan Transisi Nasional (NTC) Libya mengungkapkan komentar Saadi di televisi itu dianggap sebagai pelanggaran atas kesepakatan jaminan suaka yang diberikan Niger. “Saadi menggunakan suaka yang dijamin Niger atas dasar kemanusiaan. Tetapi, dia menggunakannya sebagai provokasi untuk melakukan agresi melawan dan rakyat Libya dan revolusi besar mereka,” kata juru bicara NTC Mohammed Nasr al-Hraizi dikutip CNN.

Pemerintahan baru Libya mengeluh kepada Niger atas tayangan wawancara dengan Saadi. Tripoli meminta agar Niger menempuh langkah-langkah tegas, termasuk ekstradisi ke Libya. Upaya itu bersamaan dengan persiapan peringatan revolusi pada 17 Februari nanti di Libya.

Atas ancaman Saadi itu pun keamanan pun ditingkatkan di Tripoli. Pos pemeriksaan diperbanyak. Loyalis Khadafi mengedakan pesan singkat dan video YouTube mengenai peningkatan ketegangan dan peringatan revolusi.

Jenderal Youseff Mangoush, kepala stag angkatan militer Libya, mengaku tidak menerima ancaman langsung dalam peringatan revolusi. Kata dia, pemerintah akan menempuh segala langkah dalam menghadapi pemberontakan baru. Padahal, pemerintahan transisi Libya masih membangun militer nasional yang baru. Konflik di antara kubu militer pun masih sangat kentara.

Sebelumnya, dalam wawancara dengan Al Arabiya, Saadi mengungkapkan bahwa dia masih berhubungan dengan kelompok yang siap melancarkan pemberontakan terhadap pemerintahan baru. “Saya menyerukan kepada semua orang agar mempersiapkan diri untuk pemberontakan ini,” katanya. “Karena ketika itu terjadi, itu maka ada pemberontakan yang sesungguhnya,”

Dia juga menambahkan bahwa dia dapat kembali ke Libya dan menghentikan aksi balas dendam. Saadi mengaku mampu meminta para faksi militer di Libya untuk bertemu dan berdiskusi agar tercipta perdamaian sejati.

Sementara itu, saudara Saadi, Saif al-Islam Khadafi, dilaporkan bakal dipindahkan ke penjara di Tripoli untuk dihadapkan ke pengadilan. Selama ini, Saif dipenjara di suatu tempat rahasia di Zintan. “Saat ini, dia (Saif) sedang diinterograsi dan pengadilannya bakal segera digelar,” kata Ketua NTC Mustafa Abdul Jalil.

Saif bakal menghadapi tuntutan pembunuhan dan pemerkosaan. Dia bakal dijatuhi dihukuman mati jika dinyatakan bersalah. “Insya Allah, Saif bakal mendapatkan pengadilan yang adil dan apa saja yang dituduhkan kepadanya,” kata Abdul Jalil. (andika hendra m)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Snowden Tuding NSA Retas Internet Hong Kong dan China

Inovasi Belanda Tak Terpisahkan dari Bangsa Indonesia

Teori Pergeseran Penerjemahan Catford