Poling Sebut Henry Tang Harus Mundur
HONG KONG – Poling terbaru warga Hong Kong menyebut Henry Tang yang difavoritkan sebagai pemimpin Hong Kong seharusnya mundur dari pemilihan pemimpin Hong Kong. Itu menjadi tekanan baru terhadap Tang yang telah didera beberapa skandal.
51,3% dari 516 orang yang disurvei menyebutkan Tang seharusnya mundur dari persaingan dalam perebutan jabatan sebagai pemimpin eksekutif Hong Kong. Sebesar 79,5% responden mempertanyakan integritas Tang. Sementara pesaing Tan, Leung Chun-ying tidak memiliki dukungan luas.
“Semua data menunjukkan skandal Tang telah memberatkan kredibiitasnya. Sangat tidak bijak jika dia tetap bertahan dalam pertarungan itu,” ujar direktur poling Universitas Hong Kong Robert Chung kepada Sunday Morning Post. “Jelas tidak ada keraguan lagi bahwa kemarahan publik telah memuncak. Secara pribadi, saya tidak menemukan keburukan yang dilakukan Tang. Tapi. Saya pikir itu bakal semakin memburuk.”
Tang sebagai orang kaya di Hong Kong disebut-sebut sebagai kandidat pemimpin eksekutif Hong Kong. Tapi, skandal kepemimpikan tempat hiburan di bawah tanah di sebuah rumah istri Tang menjadikan skandal memalukan.
Reuters melaporkan Tang justru menyalahkan istrinya atas skandal itu. Meskipun akhirnya dia meminta maaf kepada publik.
Kasus itu semakin parah setelah otoritas Hong Kong akan menginterograsi istrinya, Lisa Kuo yang memiliki bangunan bawah tanah seluas 209 meter persegi di rumahnya. Otoritas Hong Kong menyebut ruangan itu sebagai “istana bawah tanah” yang dilengkapi dengan spa, tempat berolahraga, dan bar”. Tang sendiri menganggap itu sebagai “lubang di dalam tanah”.
Sebelumnya, Tang juga kerap berkata tidak sopan di depan publik. Kemudian, pernikahannya juga pernah dihinggapi skandal. Kasus-kasus itu mencoreng Tang yang dulunya dikenal sebagai pengusaha dan berubah haluan menjadi pegawai negeri sipil itu. Popularitasnya pada bulan-bulan ini pun sangat merosot.
Tang menolak mundur dari pertarungan itu. Dia mengungkapkan bahwa dia telah mendapatkan dukungan dari 1.200 anggota Komite Pemilihan yang dipilih untuk memilih pemimpin baru pada 25 Maret mendatang. Memang lembaga itu didesain oleh para elit yang berpihak kepada Beijing dan para pengungsaha yang mendukung Tang.
Para analis mengungkapkan Beijing berada pada posisi yang sulit karena memberikan dukungan kepada Tang. Padahal, dukungan itu tidak dapat mengambil kemenangan pada pemilihan demokrasi yang asli di wilayah semiotonomi dengan penduduk 7 juta jiwa itu.
Para kandidat akan diberikan waktu hingga 29 Februari untuk mengajukan pendaftaran resmi. Seperti dikutip AFP, Beijing tidak memiliki waktu lagi untuk memberikan dukungan atau mengirimkan figur lain sebagai pemimpin Hong Kong.
Sebenarnya Hong Kong, mantan koloni Inggris, dikembalikan kepada China pada 1997. Janji China adalah memberikan otonomi tingkat tinggi kepada Hong Kong. Tetapi, pemimpin China tidak ikhlas dan tetap bermain di belakang layar dalam perpolitikan dan administrasi pemerintahan Hong Kong. (andika hendra)
51,3% dari 516 orang yang disurvei menyebutkan Tang seharusnya mundur dari persaingan dalam perebutan jabatan sebagai pemimpin eksekutif Hong Kong. Sebesar 79,5% responden mempertanyakan integritas Tang. Sementara pesaing Tan, Leung Chun-ying tidak memiliki dukungan luas.
“Semua data menunjukkan skandal Tang telah memberatkan kredibiitasnya. Sangat tidak bijak jika dia tetap bertahan dalam pertarungan itu,” ujar direktur poling Universitas Hong Kong Robert Chung kepada Sunday Morning Post. “Jelas tidak ada keraguan lagi bahwa kemarahan publik telah memuncak. Secara pribadi, saya tidak menemukan keburukan yang dilakukan Tang. Tapi. Saya pikir itu bakal semakin memburuk.”
Tang sebagai orang kaya di Hong Kong disebut-sebut sebagai kandidat pemimpin eksekutif Hong Kong. Tapi, skandal kepemimpikan tempat hiburan di bawah tanah di sebuah rumah istri Tang menjadikan skandal memalukan.
Reuters melaporkan Tang justru menyalahkan istrinya atas skandal itu. Meskipun akhirnya dia meminta maaf kepada publik.
Kasus itu semakin parah setelah otoritas Hong Kong akan menginterograsi istrinya, Lisa Kuo yang memiliki bangunan bawah tanah seluas 209 meter persegi di rumahnya. Otoritas Hong Kong menyebut ruangan itu sebagai “istana bawah tanah” yang dilengkapi dengan spa, tempat berolahraga, dan bar”. Tang sendiri menganggap itu sebagai “lubang di dalam tanah”.
Sebelumnya, Tang juga kerap berkata tidak sopan di depan publik. Kemudian, pernikahannya juga pernah dihinggapi skandal. Kasus-kasus itu mencoreng Tang yang dulunya dikenal sebagai pengusaha dan berubah haluan menjadi pegawai negeri sipil itu. Popularitasnya pada bulan-bulan ini pun sangat merosot.
Tang menolak mundur dari pertarungan itu. Dia mengungkapkan bahwa dia telah mendapatkan dukungan dari 1.200 anggota Komite Pemilihan yang dipilih untuk memilih pemimpin baru pada 25 Maret mendatang. Memang lembaga itu didesain oleh para elit yang berpihak kepada Beijing dan para pengungsaha yang mendukung Tang.
Para analis mengungkapkan Beijing berada pada posisi yang sulit karena memberikan dukungan kepada Tang. Padahal, dukungan itu tidak dapat mengambil kemenangan pada pemilihan demokrasi yang asli di wilayah semiotonomi dengan penduduk 7 juta jiwa itu.
Para kandidat akan diberikan waktu hingga 29 Februari untuk mengajukan pendaftaran resmi. Seperti dikutip AFP, Beijing tidak memiliki waktu lagi untuk memberikan dukungan atau mengirimkan figur lain sebagai pemimpin Hong Kong.
Sebenarnya Hong Kong, mantan koloni Inggris, dikembalikan kepada China pada 1997. Janji China adalah memberikan otonomi tingkat tinggi kepada Hong Kong. Tetapi, pemimpin China tidak ikhlas dan tetap bermain di belakang layar dalam perpolitikan dan administrasi pemerintahan Hong Kong. (andika hendra)
Komentar