Dua Kedubes Israel Jadi Target Bom

NEW DELHI – Dua Kedutaan Besar Israel dibom menjadi sasaran bom baik di New Delhi, India, dan Tbilisi, Georgia.

Di India, mobil dinas Kedubes Israel menjadi sasaran bom di komplek diplomatik. Akibatnya seorang istri diplomat yang berusia 42 tahun dan supirnya mengalami luka-luka. Di Tbilisi, ibukota Georgia, dua petugas Kedubes Israel menemukan benda aneh di mobil mereka. Akhirnya, polisi berhasil menjinakkan bom itu sebelum meledak.

Dua insiden itu berlangsung bersamaan. Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, langsung menuduh Iran berada di belakang insiden Delhi dan Tbilisi. “Iran berada di belakang serangan tersebut dan merupakan eksportir teror terbesar di dunia,” tuturnya dikutip AFP. Dia juga menduga kelompok gerilyawan Hizbullah juga disebut terlibat.

Para pemimpin Israel mengungkapkan sejumlah upaya pembunuhan terhadap pejabat Israel dan warga Yahudi di luar negeri mengalami peningkatan dalam beberapa bulan terakhir. Diplomat Israel di Thailand dan Azerbaijan juga menjadi sasaran bom yang disebut Tel Aviv juga dikoordinasikan oleh Teheran. “Serangan itu membuktikan bahwa warga Israel baik di dalam negeri dan luar menjadi target bagi teroris,” kata Menteri Luar Negeri Israel Avigdor Lieberman.

Iran membantah keterlibatan dalam kedua serangan tersebut. Sebelumnya Duta Besar Iran untuk India, Mehdi Nabizadeh, mengungkapkan bahwa tuduhan itu tidak benar. “Itu hanya kebohongan belaka, seperti sebelum-sebelumnya,” katanya.

Hal senada diungkapkan oleh juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Ramin Mehmanparast. Dia membantah tuduhan Israel dan menyebutnya sebagai “perang psikologis” atas Iran. “Kami mengecam setiap tindakan teroris dan dunia tahu bahwa Iran merupakan korban terbesar dari terorisme,” jelasnya seperti dikutip kantor berita IRNA.

Sebelumnya Iran menuduh Israel berada di belakang beberapa serangan atas ilmuwan nuklirnya. Salah seorang ilmuwan Iran, Mostafa Ahmadi-Roshan, tewas pada bulan lalu ketika pengendara sepeda motor menempelkan bom di mobilnya. Cara seperti itu dianggap sebagai cara yang sering dilakukan oleh agen rahasia Israel, Mossad.

Sementara itu, Menteri Dalam Negeri India, Palaniappan Chidambaram, mengatakan orang yang amat terlatih yang melakukan serangan atas diplomat Israel. “Kami yakin penyerang merupakan orang yang amat terlatih dan sasarannya adalah istri diplomat Israel. Kami yakin itu sebagai serangan teroris,” kata Chidambaram dikutip BBC.

Chidambaram mengutarakan seorang pengendara sepeda motor pada Senin (13/02) mendekat dari belakang dan menempelkan bahan peledak ke pintu belakang mobil diplomat tersebut. Kepolisian India sudah memeriksa rekaman kamera pengawas namun belum ditemukan gambar yang jelas dari sepeda motor maupun pengendaranya. Serangan terjadi di dekat kantor Kedutaan Besar Israel yang dikawal ketat di pusat kota, tak jauh dari kediaman resmi Perdana Menteri India, Manmohan Singh.

Kepolisian India sudah menyatakan sedang mencari seorang pria yang diduga sebagai penyerang di Delhi. “Kami mencari seorang pengendara sepeda motor yang mengenakan jaket berwarna coklat dengan sepeda warna merah, yang menempelkan sebuah peralatan magnetik ke mobil kedutaan besar Israel ketika sedang berhenti di lampu merah Jalan Aurangzeb,” kata Komisaris Polisi Delhi, BK Gupta.

Sementara, istri diplomat yang menjadi korban serangan, Tal Yehoshua Koren, ketika itu sedang dalam perjalanan untuk menjemput anaknya dari sekolah. Kondisinya dilaporkan masih kritis walau sudah stabil akibat luka terkena pecahan dan diharapkan akan membaik dalam beberapa hari mendatang. “Dia sedang menjalani operasi tulang belakang,” kata petugas medis Rumah Sakit Primus, N.D Khurana. “Terdapat banyak luka, tetapi kondisinya stabil.”

Akibat insiden itu, pemerintah India meningkatkan pengamanan bagi misi diplomat. Menteri Luar Negeri India S.M. Krishna mengemukakan kekecewaannya. “India sangat mengutuk insiden itu. Kita akan menyelidiki dan menegakkan hukum,” katanya.

Di Washington, Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton mengutuk serangan itu. “AS bakal membantu penyelidikan,” katanya. (andika hendra m)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Snowden Tuding NSA Retas Internet Hong Kong dan China

Inovasi Belanda Tak Terpisahkan dari Bangsa Indonesia

Teori Pergeseran Penerjemahan Catford