Bom Bangkok Targetkan Diplomat Israel

BANGKOK – Diplomat Israel kemarin menjadi sasaran serangan bom yang gagal di Bangkok, Thailand.

Itu menjadi bom ketiga yang mengguncang ibukota negara-negara dalam satu pekan ini. Serangan bom di Bangkok terjadi setelah ledakan bom di India dan rencana bom mobil yang digagalkan di Georgia.

Ledakan bom Bangkok menyisakan satu pelaku yang terluka parah. Pria berasal dari Iran itu diidentifikasi bernama Saeid Morati, 28, mengalami luka parah di kedua kakinya akibatledakan itu. “Tiga pria Iran merupakan tim pembunuh yang menargetkan diplomat Israel termasuk duta besar,” ujar pejabat intelijen Thailand yang enggan disebutkan namanya kepada AFP. “Mereka berencana meletakkan bom di mobil-mobil diplomat.”

Sementara menurut Kepolisian Thailand mengatakan seorang pria, yang diyakini warga Iran, kehilangan kedua kakinya akibat ledakan setelah berusaha melemparkan bom ke polisi.
Juru bicara kepolisian Bansiri Prapapat mengatakan pria tersebut merupakan salah satu dari lima orang yang terluka dalam tiga ledakan di pusat perdagangan yang ramai di Bangkok.

Bansiri Prapapat mengatakan pria Iran itu sekarang dirawat di rumah sakit. “Pada awalnya kami menemukan paspor orang itu. Paspor Iran dan dia masuk ke wilayah Thailand melalui Phuket dan tiba di Bandara Suvarnabhumi pada tanggal 8 bulan ini,” katanya kepada Reuters.

Kepolisian Thailand mengungkapkan ledakan pertama terjadi sekitar pukul 14.20 waktu setempat di sebuah rumah di kawasan Ekamai, Bangkok pusat. Rumah kontrakan tersebut diperkirakan ditempati oleh tiga warga negara Iran selama satu bulan. Dua pria selamat dari ledakan yang menghancurkan rumah kontrakan, kata polisi, tetapi pria ketiga yang mengalami luka-luka ringan berusaha menghentikan taksi.

Aparat keamanan menemukan bom-bom di rumah sewaan yang dihuni pelaku pengeboman.
Namun ketika taksi menolak berhenti, pria itu melemparkan setidaknya satu bom ke arah taksi. Pria yang sama kemudian berusaha melemparkan bom ke arah polisi tetapi tidak mengenai sasaran dan pria tersebut kehilangan kedua kakinya ketika bom meledak.

Prapapat mengatakan aparat menemukan bom-bom di rumah kontrakan. “Dia mempunyai bom. Kami menemukan pria tersebut menggunakan bom tiga kali. Kami berusaha menjinakkan bom-bom di rumah,” jelas Prapapat. Beberapa bahan peledak dan magenet juga ditemukan di rumah yang rusak.

Polisi Thailand juga berhasil menangkap dua orang yang diduga merencanakan serangan bom. Kepala Komisi Keamanan Nasional Keamanan Thailand, Wichean Potephosree mengatakan serangan di Bangkok ini ditujukan untuk perorangan. Dua orang yang ditangkap disebut-sebut sebagai warga Iran. Satu orang luka-luka karena bomnya meledak dan satu lainnya ditangkap di bandara Bangkok

Wichean Potephosree menegaskan bom yang diskenariokan itu tidak memiliki ledakan yang kuat tetapi dapat menyebabkan kerusakan parah. “Insiden itu disebabkan ketegangan internasional di politik dunia,” katanya. Terkait dengan kemungkinan terkait dengan serangan ke diplomat Israel, dia mengatakan pihaknya belum menemukan adanya keterkaitan tetapi kami masih menyelidikinya.

Perdana Menteri Thailand, Yingluck Shinawatra, menyerukan kepada masyarakat agar tetap tenang. Pada bulan lalu Kedutaan Besar Amerika Serikat memperingatkan kemungkinan ancaman teror di Bangkok. Beberapa waktu kemudian pihak berwenang mendakwa seorang pria Libanon setelah pria tersebut menyimpan bahan kimia untuk pembuatan bom.

Israel langsung menuding keterlibatan Iran dalam ledakan di Bangkok. “Upaya serangan di Bangkok sebagai bukti bahwa Iran dan sekutunya melanjutkan tindakan teror dan serangan terakhir merupakan contohnya,” ujar Menteri Pertahanan Ehud Barak.

Amerika Serikat (AS) langsung mengutuk ledakan Bangkok itu dan menyuarakan keperhatian atas meningkatkan kekerasan. “Kita peduli dengan informasi itu. Beberapa serangan itu dikaitkan dengan Iran,” ujar jurubicara Kementerian Luar Negeri AS Victoria Nuland.

Bagaimana tanggapan Iran? Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Ramin Mehmanparast membantah tudingan negara Zionis atas serangan itu. “Israel berusaha merusak persahabatan dan hubungan sejarah antara Iran dan Thailand,” kata Mehmanparast.

Sehari sebelum serangan bom di Bangkok, sebuah bom meledakan mobil milik diplomat Israel. Seorang diplomat perempuan dan supirnya terluka. Di Tbilisi, Georgia, seorang petugas Kedubes Israel menemukan sebuah bom di dalam mobilnya. Polisi pun berhasil menjinakkan bom itu. (andika hendra m)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Snowden Tuding NSA Retas Internet Hong Kong dan China

Inovasi Belanda Tak Terpisahkan dari Bangsa Indonesia

Teori Pergeseran Penerjemahan Catford