Suu Kyi Mulai Berkampanye

DAWEI – Pemimpin pro-demokrasi Myanmar Aung San Suu Kyi kemarin menggelar kampanye yang diikuti ribuan orang menjelang pemilu sela.

Ribuan warga Dawei, Myanmar, menyambut ikon demokrasi Myanmar itu dengan antusias. Mereka juga mendengarkan pidato pemenang Nobel Perdamaian itu yang menyatakan diri bahwa dia akan mengikuti pemilu 1 April. Keikutsertaan Suu Kyi menjadi ujian kunci bagi komitmen pemerintah dalam melaksanakan reformasi.

“Jika kita bergerak pada langkah yang tepat, maka negara kita akan memiliki banyak kesempatan. Kita berharap sekali untuk mencapai itu semua,” kata Suu Kyi di depan para pendukungnya, dikutip AFP.

Di Dawei masyarakat berjejer di tepi jalan meneriakkan “Panjang Umur Aung San Suu Kyi”. Selain itu terdapat banyak spanduk yang bertuliskan, “Anda adalah hati kami.”

Keputusan Suu Kyi untuk memperebutkan kursi parlemen sebagai sinyal perubahan dramatis yang terjadi di negara itu. Itu bakal mengakhiri beberapa dekade pemerintahan militer. Pemerintahan baru yang didominasi para mantan jenderal itu mengejutkan banyak negara dengan melaksanakan serangkaian reformasi sejak berkuasa pada tahun lalu. Mereka juga berdialog dan membebaskan ratusan tahanan politik.

Perjalanan ini adalah agenda pertamanya ke luar kota Rangoon dalam beberapa bulan terakhir. Kunjungan ini juga menjadi pusat perhatian untuk mengukur sejauh mana Suu Kyi benar-benar bebas bergerak setelah bebas dari status tahanan rumah dan mencalonkan diri untuk menjadi anggota parlemen.

Juru bicara NLD mengatakan pada BBC perjalanan Suu Kyi ke Dawei diharapkan akan membantu mengorganisir cabang partai setempat menjelang pemilu. Meski demikian, perjalanan ini lebih bermakna dari sekedar upaya administratif. Kemanana pun Suu Kyi pergi, massa berkumpul, berharap bisa melihat sekelebatan sosoknya yang sudah dipenjarakan rezim militer selama 15 tahun dalam periode 23 tahun.

Pemerintah Myanmar berencana membangun sebuah pusat industri besar di Dawei, yang bisa jadi akan mengubah wilayah ini. Sebelumnya pemerintah setempat membatalkan rencana pembangunan sebuah pembangkit listrik tenaga batu bara karena kekhawatiran akan menimbulkan dampak buruk bagi lingkungan di sana. Keputusan ini dipandang sebagai sebuah kemenangan bagi kalangan pegiat lingkungan setempat serta sebagai pertanda bahwa proses reformasi tengah berlangsung.

Partai Suu Kyi, Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) juga ikut dalam seluruh proses politik dalam pemilu sela ini. Suu Kyi sendiri memperebutkan kursi perwakilan untuk kota pinggiran, Kawhmu. Pemilu pada bulan April mendatang akan menjadi kali pertama dimana Suu Kyi ikut terlibat dalam pemilu secara langsung. Pada pemilu sela April mendatang, NLD mengirimkan kandidat-kandidat terbaiknya untuk memperebutkan 48 kursi.

Dalam kampanye kemarin, Suu Kyi memberikan dukungan kepada kandidat NLD, Aung Soe, yang berjuang mewakili kota Dawei. “Kita telah meminta berulang kali agar Suu Kyi berkampanye untuk wilayah kita. Dia tidak pernah datang ke sini selama 23 tahun,” katanya kepada AFP.

Sebenarnya, Suu Kyi dibebaskan dari status tahanan rumah tahun 2010 dalam rangkaian langkah yang disebut media Barat sebagai proses reformasi hati-hati pemerintah Myanmar yang dipimpin sipil namun didukung junta militer. Dirinya dikenai status tahanan rumah tahun 1990 padahal saat itu NLD memenangkan pemilu dengan suara mutlak. Baik partainya maupun Suu Kyi tak boleh menduduki jabatan penguasa.

NLD kemudian memboikot pemilu 2010 yang akhirnya menempatkan Presiden Thein Sein, seorang sipil yang didukung kuat oleh militer, sebagai pengganti kepala pemerintahanan junta. Sejak saat itu pemerintahan baru ini memulai dialog dengan Suu Kyi dan mengubah sejumlah pasal dalam UU pemilu yang menyebabkan NLD memboikot pemilihan 2010. (andika hendra m)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Snowden Tuding NSA Retas Internet Hong Kong dan China

Inovasi Belanda Tak Terpisahkan dari Bangsa Indonesia

Teori Pergeseran Penerjemahan Catford