Kopi Jawa Nomer Satu di Dunia
NEW YORK – Kopi awa telah mendapatkan pengakuan dunia sebagai kopi berkualitas nomer satu. Penghargaan itu bukan sembarangan pengakuan. Pasalnya, kopi Jawa memang telah terkenal sejak jaman kolonial.
Kopi Jawa dikenal oleh penggemar kopi di dunia dengan sebuat “Java” atau “Jawa”. Kata Jawa secara umum merepresentasi kopi jawa dalam bahasa slang Amerika. Kopi Jawa identik dengan rasa yang kuat, hitam, dan pahit.
Disebutnya kopi Jawa karena tumbuh di Pulau Jawa berjenis Arabika. Produksi kopi Jawa berpusat di Pegunungan Ijen, Jawa Timur. Kopi itu mampu berkembang di tanah ketinggian lebih dari 1.400 meter. Terdapat lima wilayah yang menjadi penghasil kopi Jawa, seperti di Belawan, Dampit, Pancur, Kayumas dan Tugosari dengan total luas mencapai 4.000 hektar.
Seperti dikutip dari Ehow, proses penanaman kopi Jawa telah berlangsung sejak 1969 pada jaman kolonial Belanda. Kebun kopi Jawa saat itu etrbilang paling sukses pada era kolonial Belanda. Perusahaan India Timur (EIC) Belanda merupakan pihak yang paling diuntungkan pada masa kejayaan kopi Jawa. Sejarah mencatat bahwa saat itu, Pulau Jawa menjadi garda depan dalam produksi kopi terbesar di dunia. Sayangnya, saat ini Indonesia hanya bertengger pada urutan ketiga negara yang paling besar memproduksi kopi.
Setelah Belanda mempersembahkan kopi Jawa ke Raja Prancis Louis XIV. Prancis pun langsung mempopulerkan di negara Karibia. Dari sanalah, produksi kopi berkembang ke Amerika Selatan. Fakta sejarah menunjukkan kopi Amerika justru berasal dari Jawa.
Bahasa pun merekam sejarah. Nama Jawa diidentikkan dengan kopi. Itu dikenalkan oleh Christian Spectator pada 1823. Menurut Don Schoenholt dari Gillies Coffee, perusahaan Amerika memasarkan semua jenis kopi dengan nama “Jawa” hingga ada Undang-Undang Obat dan Makanan Murni pada 1906. Aturan itu mengharuskan semua produk makanan disertai label dan deskripsi.
Kopi Jawa dikenal karena memiliki keasaman yang rendah dikombinasikan dengan kondisi tanah, suhu udara, cuaca serta kelembaban udara. Kopi Jawa pun sangat terkenal dengan Arabika tua berarti kopiyang disimpan tingkat keasaman dari kopi Jawa akan semakin berkurang. Hingga kini, itu dikenal dengan kopi “Jawa Tua” atau Pemerintahan Tua” (andika hendra m)
Kopi Jawa dikenal oleh penggemar kopi di dunia dengan sebuat “Java” atau “Jawa”. Kata Jawa secara umum merepresentasi kopi jawa dalam bahasa slang Amerika. Kopi Jawa identik dengan rasa yang kuat, hitam, dan pahit.
Disebutnya kopi Jawa karena tumbuh di Pulau Jawa berjenis Arabika. Produksi kopi Jawa berpusat di Pegunungan Ijen, Jawa Timur. Kopi itu mampu berkembang di tanah ketinggian lebih dari 1.400 meter. Terdapat lima wilayah yang menjadi penghasil kopi Jawa, seperti di Belawan, Dampit, Pancur, Kayumas dan Tugosari dengan total luas mencapai 4.000 hektar.
Seperti dikutip dari Ehow, proses penanaman kopi Jawa telah berlangsung sejak 1969 pada jaman kolonial Belanda. Kebun kopi Jawa saat itu etrbilang paling sukses pada era kolonial Belanda. Perusahaan India Timur (EIC) Belanda merupakan pihak yang paling diuntungkan pada masa kejayaan kopi Jawa. Sejarah mencatat bahwa saat itu, Pulau Jawa menjadi garda depan dalam produksi kopi terbesar di dunia. Sayangnya, saat ini Indonesia hanya bertengger pada urutan ketiga negara yang paling besar memproduksi kopi.
Setelah Belanda mempersembahkan kopi Jawa ke Raja Prancis Louis XIV. Prancis pun langsung mempopulerkan di negara Karibia. Dari sanalah, produksi kopi berkembang ke Amerika Selatan. Fakta sejarah menunjukkan kopi Amerika justru berasal dari Jawa.
Bahasa pun merekam sejarah. Nama Jawa diidentikkan dengan kopi. Itu dikenalkan oleh Christian Spectator pada 1823. Menurut Don Schoenholt dari Gillies Coffee, perusahaan Amerika memasarkan semua jenis kopi dengan nama “Jawa” hingga ada Undang-Undang Obat dan Makanan Murni pada 1906. Aturan itu mengharuskan semua produk makanan disertai label dan deskripsi.
Kopi Jawa dikenal karena memiliki keasaman yang rendah dikombinasikan dengan kondisi tanah, suhu udara, cuaca serta kelembaban udara. Kopi Jawa pun sangat terkenal dengan Arabika tua berarti kopiyang disimpan tingkat keasaman dari kopi Jawa akan semakin berkurang. Hingga kini, itu dikenal dengan kopi “Jawa Tua” atau Pemerintahan Tua” (andika hendra m)
Komentar