Putin Sambut Demonstrasi
MOSKOW– Aksi demonstrasi menentang hasil pemilu parlemen Rusia yang terjadi dalam sepekan terakhir ternyata disambut baik Perdana Menteri (PM) Vladimir Putin.
Putin memang menolak klaim oposisi yang menyebutkan bahwa pemilu parlemen diwarnai kecurangan tapi dia senang melihat demonstran yang menentang 12 tahun kekuasaannya di Rusia.“Saya melihat di televisi, kebanyakan para demonstran adalah anak muda, orang yang aktif mengekspresikan posisi mereka. Saya senang melihat ini,”ujar Putin dikutip AFP.
Itu merupakan komentar Putin pertama kali mengenai aksi demonstrasi yang menggema di Rusia.“Dan,jika ini adalah hasil rezim Putin, itu baik. Saya melihat tidak perlu dibesar-besarkan mengenai aksi demonstrasi,”terangnya. Sedikitnya 50.000 orang menggelar aksi demonstrasi pada Sabtu (10/11) lalu di Moskow. Mereka menentang pemilu yang dianggap sebagai pertunjukkan populer terbesar di Rusia sejak 1990-an.
Aksi demonstrasi itu berlangsung damai meski ratusan pengunjuk rasa ditangkap aparat keamanan. “Kenyataannya bahwa rakyat mengekspresikan pandangan mereka mengenai proses yang terjadi di negara,ekonomi, aspek sosial, politik.Tentunya, itu merupakan hal yang normal sepanjang mereka tidak melanggar hukum,” kata Putin. “Saya memperkirakan mereka akan melanjutkan aksinya.” Partai berkuasa, Rusia Bersatu. memenangkan pemilu parlemen.
Tapi, kubu oposisi mengatakan bahwa hasil pemilu kali ini lebih buruk dibandingkan pemilu sebelumnya. Aksi demonstrasi menggoyang dominasi Putin yang ingin kembali menguasai Kremlin pada pemilu Maret mendatang. Putin menegaskan,hasil pemilu parlemen sangat realistik. “Pendapat saya, hasil pemilu tidak perlu ditanyakan lagi mengenai realitas politik di negara ini,”kata Putin.
Dari penyelenggaraan pemilu parlemen,Putin akan meminta aparat terkait agar memasang kamera web di seluruh tempat pemungutan suara (TPS) pada pemilu presiden 4 Maret mendatang. Pekan depan,dia bakal bertemu anggota parlemen majelis rendah pada pekan depan. “Mengenai kejujuran dan ketidakjujuran: oposisi akan selalu mengatakan bahwa pemilu selalu tidak adil.
Selalu. Itu terjadi di mana pun, di semua negara,”tegas Putin. Putin pun mengejek para demonstran.Menurut pria berusia 59 tahun itu, pita putih yang digunakan para pengunjuk rasa sebagai simbol kampanye justru menggambarkan gerakan anti-AIDS.Bagi Putin, pita putih itu bukan simbol perlawanan terhadap dirinya.“Saya kira itu adalah kampanye anti-AIDS. Mereka meletakkannya pada alat kontrasepsi.
Saya memakluminya, itu cara yang aneh,”tutur Putin. Bukan cuma itu,Putin menuding beberapa demonstran diajak berunjuk rasa melawan pemerintah karena mendapatkan imbalan.“Saya tahu bahwa mahasiswa itu dibayar sejumlah uang.Itu baik jika mereka dapat memperoleh sesuatu,”katanya. Pekan lalu, Putin menuding Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Hillary Clinton mendorong oposisi Rusia untuk menggelar aksi demonstrasi.
Tapi, dalam rangka solusi atas kecurangan pemilu, Putin memerintahkan pemasangan kamerayang tersambung dengan internet di setiaptempatpemungutansuara. “Saya meminta komisi pemilu pusat untuk memasang kamera di 90.000 tempat pemungutan suara di seluruh Rusia. Kemudian, videoituditampilkandi internet sehingga semua orang dapat melihat,”kata Putin.
Dia menegaskan bahwa sistem politik Rusia semakin kuat di segala sendi.Itu menjadi motivasinya untuk ingin kembali menjadi presiden untuk periode ketiga pada pemilu 2012. “Ini merupakan tujuan saya jika negara memberikan kesempatan kepada saya,”terangnya. andika hendra m
http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/452067/
Putin memang menolak klaim oposisi yang menyebutkan bahwa pemilu parlemen diwarnai kecurangan tapi dia senang melihat demonstran yang menentang 12 tahun kekuasaannya di Rusia.“Saya melihat di televisi, kebanyakan para demonstran adalah anak muda, orang yang aktif mengekspresikan posisi mereka. Saya senang melihat ini,”ujar Putin dikutip AFP.
Itu merupakan komentar Putin pertama kali mengenai aksi demonstrasi yang menggema di Rusia.“Dan,jika ini adalah hasil rezim Putin, itu baik. Saya melihat tidak perlu dibesar-besarkan mengenai aksi demonstrasi,”terangnya. Sedikitnya 50.000 orang menggelar aksi demonstrasi pada Sabtu (10/11) lalu di Moskow. Mereka menentang pemilu yang dianggap sebagai pertunjukkan populer terbesar di Rusia sejak 1990-an.
Aksi demonstrasi itu berlangsung damai meski ratusan pengunjuk rasa ditangkap aparat keamanan. “Kenyataannya bahwa rakyat mengekspresikan pandangan mereka mengenai proses yang terjadi di negara,ekonomi, aspek sosial, politik.Tentunya, itu merupakan hal yang normal sepanjang mereka tidak melanggar hukum,” kata Putin. “Saya memperkirakan mereka akan melanjutkan aksinya.” Partai berkuasa, Rusia Bersatu. memenangkan pemilu parlemen.
Tapi, kubu oposisi mengatakan bahwa hasil pemilu kali ini lebih buruk dibandingkan pemilu sebelumnya. Aksi demonstrasi menggoyang dominasi Putin yang ingin kembali menguasai Kremlin pada pemilu Maret mendatang. Putin menegaskan,hasil pemilu parlemen sangat realistik. “Pendapat saya, hasil pemilu tidak perlu ditanyakan lagi mengenai realitas politik di negara ini,”kata Putin.
Dari penyelenggaraan pemilu parlemen,Putin akan meminta aparat terkait agar memasang kamera web di seluruh tempat pemungutan suara (TPS) pada pemilu presiden 4 Maret mendatang. Pekan depan,dia bakal bertemu anggota parlemen majelis rendah pada pekan depan. “Mengenai kejujuran dan ketidakjujuran: oposisi akan selalu mengatakan bahwa pemilu selalu tidak adil.
Selalu. Itu terjadi di mana pun, di semua negara,”tegas Putin. Putin pun mengejek para demonstran.Menurut pria berusia 59 tahun itu, pita putih yang digunakan para pengunjuk rasa sebagai simbol kampanye justru menggambarkan gerakan anti-AIDS.Bagi Putin, pita putih itu bukan simbol perlawanan terhadap dirinya.“Saya kira itu adalah kampanye anti-AIDS. Mereka meletakkannya pada alat kontrasepsi.
Saya memakluminya, itu cara yang aneh,”tutur Putin. Bukan cuma itu,Putin menuding beberapa demonstran diajak berunjuk rasa melawan pemerintah karena mendapatkan imbalan.“Saya tahu bahwa mahasiswa itu dibayar sejumlah uang.Itu baik jika mereka dapat memperoleh sesuatu,”katanya. Pekan lalu, Putin menuding Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Hillary Clinton mendorong oposisi Rusia untuk menggelar aksi demonstrasi.
Tapi, dalam rangka solusi atas kecurangan pemilu, Putin memerintahkan pemasangan kamerayang tersambung dengan internet di setiaptempatpemungutansuara. “Saya meminta komisi pemilu pusat untuk memasang kamera di 90.000 tempat pemungutan suara di seluruh Rusia. Kemudian, videoituditampilkandi internet sehingga semua orang dapat melihat,”kata Putin.
Dia menegaskan bahwa sistem politik Rusia semakin kuat di segala sendi.Itu menjadi motivasinya untuk ingin kembali menjadi presiden untuk periode ketiga pada pemilu 2012. “Ini merupakan tujuan saya jika negara memberikan kesempatan kepada saya,”terangnya. andika hendra m
http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/452067/
Komentar