Era Kim Jong-un Dimulai
PYONGYANG– Era baru kepemimpinan di Korea Utara (Korut) segera dimulai pascameninggalnya pemimpin negeri itu, Kim Jong-il.
Putra ketiga Kim Jong-il, Kim Jong-un, akan menggantikan posisi sang ayah. Media pemerintah Korut mengimbau rakyat agar mendukung kepemimpinan Jong-un yang disebut sebagai penerus besar.“Era Kim Jongun baru saja dimulai,”kata Paik Hak-soon dari Institut Sejong di Seoul, Korsel dikutip AFP. Semua pejabat teras pemerintahanJong- iltelahmemutuskanuntuk mendukung Jong-un sebagai pemimpin baru.
“Pemerintahan Jong-un bakal stabil. Saya tidak memprediksi bakal ada hambatan besar atau penggulingan kekuasaan dalam pemerintahan baru Korut nantinya,” kata Paik.Dahulu pernah ada upaya kudeta terhadap pemerintah, tetapi aksi pemberontakan di Korut sama saja dengan aksi bunuh diri. Dalam pandangan Baek Seung-joo, pakar Korut dari Institut Korea untuk Analisis Pertahanan, militer dan keluarga besar Jong-il mendukung Jong-un sebagai pemimpin dan siap membantunya.“ Jong-un tidak akan membuat perubahan kebijakan yang drastis.Dia bakal berbagi kekuasaan dengan para pemimpin militer lainnya,” kata Baek.
Kim Jong-il meninggal dunia pada usia 69 tahun, Sabtu (17/12).Jong-il yang memimpin negara komunis itu sejak 1994 meninggal dunia dalam perjalanan kereta api saat mengunjungi wilayah di luar Kota Pyongyang. Pengumuman dukacita diumumkan melalui televisi pemerintah. “Sang ‘pemimpin tercinta’ meninggal akibat kelelahan karena tingginya beban kerja mental dan fisiknya,” kata penyiar di televisi pemerintah. Kantor berita resmi Korut, KCNA, melaporkan Jong-il meninggal karena komplikasi serangan jantung.Pengumuman dukacita baru diberitakan kemarin.
“Kim Jong-il meninggal akibat serangan jantung karena kelelahan mental dan fisik pada pukul 08.30 pagi,” demikian keterangan resmi pemerintah. Pemakaman Jong-il bakal dilaksanakan pada 28 Desember di Pyongyang. Tidak ada delegasi asing yang diundang. Berkabung nasional telah dideklarasikan sejak 17 hingga 29 Desember. “Kita harus memegang teguh kebijakan militer.Memperkuat kekuatan militer ratusan kali dan meneguhkan sistem sosialis serta pencapaian revolusi,” demikian keterangan KCNA. Selama ini Jong-un memang telah dipersiapkan sebagai suksesor Jong-il.
Rezim Korut bahkan telah mencitrakan Jong-un sebagai reinkarnasi Kim Il-sung, pendiri Korut. Pria yang diperkirakan lahir sekitar tahun 1983-1984 itu dikenal selalu memakai “baju rakyat” atau dikenal sebagai baju Mao. Baju model itu kerap digunakan kakeknya, Il-sung. Rumor yang beredar, agar Jong-un mirip dengan kakeknya, dia harus melakukan operasi plastik. Pakar Kajian Asia Profesor Bruce Jacobs mengatakan, masa depan Korut sulit diprediksi. Namun,kondisi Korut diyakini tidak jauh dari saat Jong-il berkuasa.Korut bakal tetap menerapkan sistem pemerintahan dinasti dan otoriter.
“ Jong-il bakal menyerahkan tahta kepada putranya karena dia juga mendapatkan kekuasaan dari ayahnya. Jadi, tidak banyak perubahan kepemimpinan dan tidak ada perbedaan yang mencolok antara pemerintahan mendatang dan sebelumnya,” kata Jacobs dikutip The Conversation. “Sistem pemerintahan Korut tetap sentralistik dan otoriter.” Sistem militer Korut tidak akan mengalami perubahan mendasar. Anggaran militer tetap memakan porsi paling besar dibandingkan pendidikan dan kesejahteraan rakyat. Sebanyak 20% penduduk Korut tetap akan dipekerjakan dalam urusan militer.
“Korut tetap berpotensi untuk menyebabkan ketidakstabilan. Bukan hanya bagi Korsel, melainkan juga China. Beijing sangat khawatir dengan meledaknya aliran pengungsi Korut ke perbatasan,“ tegas Jacobs. Pascameninggalnya Jongil, musuh bebuyutan Korut yakni Korsel bakal menghadapi masa-masa yang cukup menegangkan. Menurut Jacobs, Korut merupakan sumber masalah di Semenanjung Korea. “Hal yang paling mengkhawatirkan mengenai Korut tidak mau menghentikan program senjata nuklirnya dan selalu menebar ancaman,”katanya.
Dukacita
Sementara itu,Kementerian Luar Negeri Indonesia menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya Kim Jong-il. “Atas nama pemerintah dan rakyat Indonesia,Presiden Republik Indonesia menyatakan belasungkawa yang mendalam atas meninggalnya Pemimpin Besar Republik Demokratik Rakyat Korea,Yang Mulia Kim Jong-il,” demikian pernyataan resmi Kementerian Luar Negeri di Jakarta kemarin.
Menurut pernyataan itu,pemerintah dan rakyat Indonesia mendoakan agar keluarga yang ditinggalkan, pemerintah, bangsa,dan seluruh rakyat Korea Utara diberikan kekuatan dan kesabaran dalam menghadapi suasana kedukaan pada saat ini.Pemerintah Indonesia juga yakin bahwa Korea Utara akan mampu mengatasi masa sulit ini dan tumbuh berkembang sesuai aspirasi bangsa dan rakyatnya. Ketua Umum DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri mengaku sangat kehilangan sosok Kim Jong-il. Presiden kelima Indonesia itu secara pribadi merasa kehilangan seorang saudara yang dikenal sejak remaja.
“Saya kehilangan seorang rekan pemimpin yang mampu memimpin bangsanya dengan dasar ideologi,menjadi bangsa yang kuat di tengah arus globalisasi, berdaulat dalam bidang politik,berdikari dalam bidang ekonomi,dan berkepribadian yang kokoh sebagai bangsa Korea,” ungkap Megawati dalam keterangan tertulisnya kemarin. Dalam pandangan Megawati, Kim Jong-il adalah sosok pemimpin berkarakter yang teguh dalam keyakinan politiknya dan kokoh di dalam menjaga kedaulatan negaranya.
Di bawah kepemimpinan Kim Jong-il, Korut mampu menghadapi berbagai tantangan yang tidak ringan, bahkan mampu berdiri di atas kaki sendiri di bidang ekonomi karena menyatunya rakyat dengan pemimpin. Megawati dan Kim Jong-il sudah lama bersahabat.Ayah mereka, Presiden Pertama RI Soekarno dan pendiri Korut Kim Il-sung bersama-sama membangun jembatan persaudaraan antarkedua bangsa. ●andika hendra m/ rahmat sahid/ant
http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/453238/38/
Putra ketiga Kim Jong-il, Kim Jong-un, akan menggantikan posisi sang ayah. Media pemerintah Korut mengimbau rakyat agar mendukung kepemimpinan Jong-un yang disebut sebagai penerus besar.“Era Kim Jongun baru saja dimulai,”kata Paik Hak-soon dari Institut Sejong di Seoul, Korsel dikutip AFP. Semua pejabat teras pemerintahanJong- iltelahmemutuskanuntuk mendukung Jong-un sebagai pemimpin baru.
“Pemerintahan Jong-un bakal stabil. Saya tidak memprediksi bakal ada hambatan besar atau penggulingan kekuasaan dalam pemerintahan baru Korut nantinya,” kata Paik.Dahulu pernah ada upaya kudeta terhadap pemerintah, tetapi aksi pemberontakan di Korut sama saja dengan aksi bunuh diri. Dalam pandangan Baek Seung-joo, pakar Korut dari Institut Korea untuk Analisis Pertahanan, militer dan keluarga besar Jong-il mendukung Jong-un sebagai pemimpin dan siap membantunya.“ Jong-un tidak akan membuat perubahan kebijakan yang drastis.Dia bakal berbagi kekuasaan dengan para pemimpin militer lainnya,” kata Baek.
Kim Jong-il meninggal dunia pada usia 69 tahun, Sabtu (17/12).Jong-il yang memimpin negara komunis itu sejak 1994 meninggal dunia dalam perjalanan kereta api saat mengunjungi wilayah di luar Kota Pyongyang. Pengumuman dukacita diumumkan melalui televisi pemerintah. “Sang ‘pemimpin tercinta’ meninggal akibat kelelahan karena tingginya beban kerja mental dan fisiknya,” kata penyiar di televisi pemerintah. Kantor berita resmi Korut, KCNA, melaporkan Jong-il meninggal karena komplikasi serangan jantung.Pengumuman dukacita baru diberitakan kemarin.
“Kim Jong-il meninggal akibat serangan jantung karena kelelahan mental dan fisik pada pukul 08.30 pagi,” demikian keterangan resmi pemerintah. Pemakaman Jong-il bakal dilaksanakan pada 28 Desember di Pyongyang. Tidak ada delegasi asing yang diundang. Berkabung nasional telah dideklarasikan sejak 17 hingga 29 Desember. “Kita harus memegang teguh kebijakan militer.Memperkuat kekuatan militer ratusan kali dan meneguhkan sistem sosialis serta pencapaian revolusi,” demikian keterangan KCNA. Selama ini Jong-un memang telah dipersiapkan sebagai suksesor Jong-il.
Rezim Korut bahkan telah mencitrakan Jong-un sebagai reinkarnasi Kim Il-sung, pendiri Korut. Pria yang diperkirakan lahir sekitar tahun 1983-1984 itu dikenal selalu memakai “baju rakyat” atau dikenal sebagai baju Mao. Baju model itu kerap digunakan kakeknya, Il-sung. Rumor yang beredar, agar Jong-un mirip dengan kakeknya, dia harus melakukan operasi plastik. Pakar Kajian Asia Profesor Bruce Jacobs mengatakan, masa depan Korut sulit diprediksi. Namun,kondisi Korut diyakini tidak jauh dari saat Jong-il berkuasa.Korut bakal tetap menerapkan sistem pemerintahan dinasti dan otoriter.
“ Jong-il bakal menyerahkan tahta kepada putranya karena dia juga mendapatkan kekuasaan dari ayahnya. Jadi, tidak banyak perubahan kepemimpinan dan tidak ada perbedaan yang mencolok antara pemerintahan mendatang dan sebelumnya,” kata Jacobs dikutip The Conversation. “Sistem pemerintahan Korut tetap sentralistik dan otoriter.” Sistem militer Korut tidak akan mengalami perubahan mendasar. Anggaran militer tetap memakan porsi paling besar dibandingkan pendidikan dan kesejahteraan rakyat. Sebanyak 20% penduduk Korut tetap akan dipekerjakan dalam urusan militer.
“Korut tetap berpotensi untuk menyebabkan ketidakstabilan. Bukan hanya bagi Korsel, melainkan juga China. Beijing sangat khawatir dengan meledaknya aliran pengungsi Korut ke perbatasan,“ tegas Jacobs. Pascameninggalnya Jongil, musuh bebuyutan Korut yakni Korsel bakal menghadapi masa-masa yang cukup menegangkan. Menurut Jacobs, Korut merupakan sumber masalah di Semenanjung Korea. “Hal yang paling mengkhawatirkan mengenai Korut tidak mau menghentikan program senjata nuklirnya dan selalu menebar ancaman,”katanya.
Dukacita
Sementara itu,Kementerian Luar Negeri Indonesia menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya Kim Jong-il. “Atas nama pemerintah dan rakyat Indonesia,Presiden Republik Indonesia menyatakan belasungkawa yang mendalam atas meninggalnya Pemimpin Besar Republik Demokratik Rakyat Korea,Yang Mulia Kim Jong-il,” demikian pernyataan resmi Kementerian Luar Negeri di Jakarta kemarin.
Menurut pernyataan itu,pemerintah dan rakyat Indonesia mendoakan agar keluarga yang ditinggalkan, pemerintah, bangsa,dan seluruh rakyat Korea Utara diberikan kekuatan dan kesabaran dalam menghadapi suasana kedukaan pada saat ini.Pemerintah Indonesia juga yakin bahwa Korea Utara akan mampu mengatasi masa sulit ini dan tumbuh berkembang sesuai aspirasi bangsa dan rakyatnya. Ketua Umum DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri mengaku sangat kehilangan sosok Kim Jong-il. Presiden kelima Indonesia itu secara pribadi merasa kehilangan seorang saudara yang dikenal sejak remaja.
“Saya kehilangan seorang rekan pemimpin yang mampu memimpin bangsanya dengan dasar ideologi,menjadi bangsa yang kuat di tengah arus globalisasi, berdaulat dalam bidang politik,berdikari dalam bidang ekonomi,dan berkepribadian yang kokoh sebagai bangsa Korea,” ungkap Megawati dalam keterangan tertulisnya kemarin. Dalam pandangan Megawati, Kim Jong-il adalah sosok pemimpin berkarakter yang teguh dalam keyakinan politiknya dan kokoh di dalam menjaga kedaulatan negaranya.
Di bawah kepemimpinan Kim Jong-il, Korut mampu menghadapi berbagai tantangan yang tidak ringan, bahkan mampu berdiri di atas kaki sendiri di bidang ekonomi karena menyatunya rakyat dengan pemimpin. Megawati dan Kim Jong-il sudah lama bersahabat.Ayah mereka, Presiden Pertama RI Soekarno dan pendiri Korut Kim Il-sung bersama-sama membangun jembatan persaudaraan antarkedua bangsa. ●andika hendra m/ rahmat sahid/ant
http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/453238/38/
Komentar