Presiden Yaman Bersedia Mundur

DUBAI – Presiden Yaman Ali Abdullah Saleh kemarin terbang ke Arab Saudi untuk menandatangani kesepakatan yang dimediasi oleh negara-negara Teluk. Kesepakatan itu menekankan agar Saleh mundur dari jabatannya.

“PresidenYaman mendarat pagi ini (kemarin) di Riyadh dalam kunjungan ke Kerajaan Arab Saudi.Dia datang atas undangan kepemimpinan Arab Saudi untuk menghadiri penandatanganan inisiatif Teluk dan mekanisme operasional,” demikian dilaporkan kantor berita Arab Saudi,Saba. Belum ada keterangan resmi mengenai upacara penandatanganan yang juga dihadiri oleh perwakilan oposisi.

Pendepakan Saleh tercapai pada perundingan yang telah berlangsung sebanyak tiga kali. Perkembangan menggembirakan itu terjadi setelah utusan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Jamal Benomar yang didukung Amerika Serikat (AS) dan Eropa berkompromi. Kompromi yang tercapai untuk mengimplemen tasikan peralihan kekuasaan yang diatur oleh Dewan Kerja Sama Teluk (GCC).

“Upacara penandatanganan oleh Presiden Saleh dilaksanakan hari ini (kemarin) di Riyadh,”kata Benomar kepada AFP.Dia menambahkan,kesepakatan itu telah ditandatangani oleh kubu oposisi pada April silam. Dalam kesepakatan itu disebutkan, Saleh bakal memberikan kekuasaan kepada deputinya, Abdrabuh Mansur Hadi.Saleh bakal mendapatkan imunitas dari tuntutan hukum.

Para diplomat dan pejabat oposisi menyatakan, Saleh terbang ke Arab Saudi karena Sekretaris Jenderal GCC Abdul Latif Al- Zayyani menolak pergi ke Sanaa untuk menghadiri upacara penandatanganan. Para pejabat menyebut Zayyani merasa dipermalukan karena Saleh selalu menunda penandatanganan. Seorang pejabat Yaman mengatakan kesepakatan itu menghadapi tentangan dari politisi senior di partai pro-Saleh.

Apalagi,Jenderal Ali Mohsen yang membelot dari militer Yaman dan pemimpin suku Sadeq al-Ahmar tidak ikut menandatangani kesepakatan. Dua tokoh berpengaruh itu mungkin tidak sepakat dengan kesepakatan itu. Perpecahan diperkirakan bakal terjadi di Yaman akibat kesepakatan itu.

Kantor berita Saba melaporkan Saleh menerima telepon langsung dari Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon pada Selasa (22/11). Ban mengucapkan terima kasih atas upaya Saleh mampu mengeluarkan Yaman dari krisis dengan cara-cara yang damai. andika hendra m
http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/446136/

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Snowden Tuding NSA Retas Internet Hong Kong dan China

Inovasi Belanda Tak Terpisahkan dari Bangsa Indonesia

Teori Pergeseran Penerjemahan Catford