Pengadilan Menunggu Saif al-Islam
ZINTAN – Perdana Menteri (PM) sementara Libya Abdel Rahim al-Kib menegaskan, Saif al-Islam Khadafi, putra mendiang Muammar Khadafi, bakal diadili secara adil.
”Saya menjamin rakyat kita dan dunia bahwa Saif bakal mendapatkan pengadilan yang adil dengan hak-hak internasional dan mendapatkan jaminan hukum,” ujar Kib dalam konferensi pers di Zintan, setelah penangkapan putra kesayangan Khadafi. Saif al-Islam saat ini merupakan buronan Mahkamah Kejahatan Internasional (ICC). Kib belum menjelaskan apakah Saif bakal disidangkan di Libya atau ICC.
”Otoritas pengadilan akan berkomunikasi dengan ICC untuk memastikan di mana Saif al-Islam bakal diadili.Kerja sama dengan institusi luar negara disambut dengan baik,”katanya.Hanya, rakyat Libya menginginkan Saif diadili di Libya. Kib menggambarkan bahwa penangkapan Saif merupakan hari yang bersejarah. ”Penangkapan Saif merupakan hadiah pengorbanan yang dilakukan rakyat kita. Penangkapan Saif menjadi langkah awal bagi Libya,”katanya. Menteri Penerangan Libya Mahmoud Shammam mengatakan bahwa Saif al-Islam mungkin akan disidangkan di Libya.
Para pejabat menyebutkan Saif al-Islam ditangkap di daerah Obari, Libya bagian selatan, oleh pasukan milisi yang bermarkas di Zintan yang bekerja sama dengan Dewan Transisi Nasional. Saif kemudian diterbangkan ke Kota Zintan. Menteri Kehakiman Dewan Peralihan Nasional Libya Mohammed al-Allaqi mengatakan, Saif akan segera dibawa ke Tripoli dari Zintan. Negara-negara Barat menyarankan pemerintahan sementara Libya bekerja sama dengan ICC. ICC menyatakan status buron Saif pada 27 Juni lalu bersama ayahnya dan Abdullah al Sanussi, mantan kepala intelijen Libya.
Mereka dituding melaksanakan kejahatan kemanusiaan. Juru Bicara ICC yang berbasis di Den Haag,Fadi Al-Abdallah, mengatakan bahwa Libya memiliki kewajiban untuk menyerahkan tahanan kepada ICC. Akan tetapi, dia tidak menyebutkan kemungkinan pengadilan di Libya. ”Otoritas Libya memiliki kewajiban untuk bekerja sama dengan pengadilan internasional, termasuk dalam penahanan dan penyerahan Saif al-Islam ke pengadilan sesuai dengan resolusi PBB,” kata Abdallah kepada AFP.
Abdallah menegaskan,jika otoritas Libya percaya bahwa pengadilan di tingkat nasional sebagai solusi terbaik,mereka tidak perlu mengajukan Saif ke Den Haag.”Libya harus menerapkan tuduhan sama dengan status buronan ICC,” katanya. Jaksa Penuntut Mahkamah Kejahatan Internasional Luis Moreno Ocampo mengatakan akan berkunjung ke Libya pekan depan, guna membicarakan lokasi pengadilan putra mantan pemimpin Libya itu.
Ocampo mengatakan bahwa penangkapan Saif al-Islam merupakan berita bagus, apalagi dia ditangkap dalam keadaan hidup dan akan disidang. ”Ceritanya adalah Saif akan mendapatkan keadilan. Kapan dan bagaimana, itulah yang akan kami bicarakan,”kata Ocampo. andika hendra m
http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/445180/
”Saya menjamin rakyat kita dan dunia bahwa Saif bakal mendapatkan pengadilan yang adil dengan hak-hak internasional dan mendapatkan jaminan hukum,” ujar Kib dalam konferensi pers di Zintan, setelah penangkapan putra kesayangan Khadafi. Saif al-Islam saat ini merupakan buronan Mahkamah Kejahatan Internasional (ICC). Kib belum menjelaskan apakah Saif bakal disidangkan di Libya atau ICC.
”Otoritas pengadilan akan berkomunikasi dengan ICC untuk memastikan di mana Saif al-Islam bakal diadili.Kerja sama dengan institusi luar negara disambut dengan baik,”katanya.Hanya, rakyat Libya menginginkan Saif diadili di Libya. Kib menggambarkan bahwa penangkapan Saif merupakan hari yang bersejarah. ”Penangkapan Saif merupakan hadiah pengorbanan yang dilakukan rakyat kita. Penangkapan Saif menjadi langkah awal bagi Libya,”katanya. Menteri Penerangan Libya Mahmoud Shammam mengatakan bahwa Saif al-Islam mungkin akan disidangkan di Libya.
Para pejabat menyebutkan Saif al-Islam ditangkap di daerah Obari, Libya bagian selatan, oleh pasukan milisi yang bermarkas di Zintan yang bekerja sama dengan Dewan Transisi Nasional. Saif kemudian diterbangkan ke Kota Zintan. Menteri Kehakiman Dewan Peralihan Nasional Libya Mohammed al-Allaqi mengatakan, Saif akan segera dibawa ke Tripoli dari Zintan. Negara-negara Barat menyarankan pemerintahan sementara Libya bekerja sama dengan ICC. ICC menyatakan status buron Saif pada 27 Juni lalu bersama ayahnya dan Abdullah al Sanussi, mantan kepala intelijen Libya.
Mereka dituding melaksanakan kejahatan kemanusiaan. Juru Bicara ICC yang berbasis di Den Haag,Fadi Al-Abdallah, mengatakan bahwa Libya memiliki kewajiban untuk menyerahkan tahanan kepada ICC. Akan tetapi, dia tidak menyebutkan kemungkinan pengadilan di Libya. ”Otoritas Libya memiliki kewajiban untuk bekerja sama dengan pengadilan internasional, termasuk dalam penahanan dan penyerahan Saif al-Islam ke pengadilan sesuai dengan resolusi PBB,” kata Abdallah kepada AFP.
Abdallah menegaskan,jika otoritas Libya percaya bahwa pengadilan di tingkat nasional sebagai solusi terbaik,mereka tidak perlu mengajukan Saif ke Den Haag.”Libya harus menerapkan tuduhan sama dengan status buronan ICC,” katanya. Jaksa Penuntut Mahkamah Kejahatan Internasional Luis Moreno Ocampo mengatakan akan berkunjung ke Libya pekan depan, guna membicarakan lokasi pengadilan putra mantan pemimpin Libya itu.
Ocampo mengatakan bahwa penangkapan Saif al-Islam merupakan berita bagus, apalagi dia ditangkap dalam keadaan hidup dan akan disidang. ”Ceritanya adalah Saif akan mendapatkan keadilan. Kapan dan bagaimana, itulah yang akan kami bicarakan,”kata Ocampo. andika hendra m
http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/445180/
Komentar