Iran Abaikan Sanksi Barat

TEHERAN – Iran kemarin mengabaikan sanksi baru yang diberlakukan oleh negaranegara Barat. Teheran menegaskan bahwa sanksi itu justru akan mempersatukan rakyat Iran dan tidak akan mengganggu ekonomi dan program nuklir.

Menurut Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran Ramin Mehmanparast, sanksi negara-negara Barat hanya ”propaganda kosong”.”Sanksi itu dikecam rakyat kita dan tidak akan berdampak dan bakal sia-sia saja,” ujarnya dikutip Reuters.”Sanksi itu tidak bakal berdampak terhadap perdagangan dan kerja sama ekonomi dengan negara lain.” Amerika Serikat (AS), Inggris, dan Kanada pada Senin (21/11) mengumumkan sanksi baru terhadap sektor keuangan dan energi.

Prancis mengajukan sanksi lebih keras termasuk pembekuan aset bank sentral Iran dan menunda pengiriman minyak.Alasan pemberlakuan sanksi itu dikarenakan adanya laporan yang menyebutkan Iran mampu memproduksi bom atom. Teheran mengatakan,laporan badan nuklir Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) itu tidak berdasar dan merupakan pekerjaan musuh-musuh Barat.

Menurut Mehmanparast, laporan Badan Energi Atom Internasional (IAEA) dan sanksi itu hanya membuat Iran akan terus menjalankan program nuklirnya demi kepentingan perdamaian. ”Jika rakyat kita merasakan bahwa musuhmusuh menginginkan menghilangkan hak-hak dengan mengancam, menyiksa, dan mengadopsi metode ilegal dan irasional mereka, justru bakal menjadikan rakyat lebih bersatu,” tegas Mehmanparast.

Sebelumnya Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton berbicara tentang peningkatan tekanan kepada Iran. Hillary mengatakan, industri petrokimia, minyak, dan gas serta sektor keuangan akan mendapatkan sanksi.”Pesan ini jelas,”kata dia dikutip BBC. ”Jika Iran bersikeras untuk melanjutkan, maka akan menghadapi peningkatan tekanan dan isolasi.

AS mengambil sejumlah langkah untuk memperjelas pilihan ini.” Hillary mengatakan, AS berharap ada ”sanksi tambahan” dari negara lain dalam beberapa hari mendatang. AS juga menyebut Iran ”berkaitan dengan pencucian uang”. Sebelumnya Inggris memutuskan hubungan dengan perbankan Iran dan Kanada melarang ekspor produk petrokimia, minyak,dan industri gas.

Rusia masih membela Iran. Moskow menyebut sanksi baru itu tidak dapat diterima dan bertentangan dengan hukum internasional.”Praktik ini berdampak rumit terhadap dialog konstruktif dengan Teheran,” demikian keterangan resmi Kementerian Luar Negeri Rusia. andika hendra m
http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/445815/

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Snowden Tuding NSA Retas Internet Hong Kong dan China

Inovasi Belanda Tak Terpisahkan dari Bangsa Indonesia

Teori Pergeseran Penerjemahan Catford