Hubungan Pakistan-Afghanistan Rusak

ISLAMABAD– Serangan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) yang menewaskan 24 tentara Pakistan pada akhir pekan dapat merusak kerja sama antara Islamabad dan Kabul.


Serangan membabi-buta yang dilakukan NATO itu membuat geram Islamabad. ”Ini dapat memberikan konsekuensi serius pada tataran dan perluasan kerja sama kita,” ujar juru bicara militer Pakistan Mayor Jenderal Athar Abbas kepada Reuters. Abbas juga menegaskan bahwa militer Pakistan membantah laporan dari pasukan NATO di Afghanistan yang mengaku ditembaki dari perbatasan.

”Laporan itu tidak benar.Mereka hanya memperbesar masalah.Apa kekalahan mereka, korban?” geram Abbas. Sebagai aksi kekecewaan, Pakistan bakal mengkaji semua bentuk kerja sama dengan Amerika Serikat (AS) dan NATO setelah persekutuan itu menyerang pos militer Pakistan dan menewaskan 24 orang. Pernyataan ini dikeluarkan sebelum pemakaman 24 orang tentara Pakistan yang tewas akibat insiden tersebut. Sebuah komite yang dipimpin oleh Perdana Menteri Yousuf Raza Gilani juga memutuskan untuk memotong jalur bantuan NATO ke Afghanistan yang melewati Pakistan. Gilani mengatakan, serangan itu sebagai sebuah ”pelanggaran atas kedaulatan Pakistan”.

Dalam sebuah rapat kabinet komite pertahanan yang dikumpulkan oleh Gilani diputuskan bahwa pemerintah akan mengkaji semua program,aktivitas dan kerja sama dengan AS, NATO, dan ISAF, termasuk hubungan diplomatik, politik, militer,dan intelijen. Adanya keputusan ini membuat dua daerah perbatasan Pakistan dengan Afghanistan di Torkham dan Chaman yang selama ini digunakan sebagai jalur lalu lintas NATO ditutup. Komite ini juga meminta AS untuk mengosongkan pangkalan udara Shamsi dalam jangka waktu 15 hari di mana AS sering meluncurkan serangan roket.

Bukan hanya Pemerintah Pakistan yang memasang muka masam.Sekutu dekat Pakistan, China juga mengekspresikan kekecewaan dan keterkejutan atas serangan lintas batas oleh pasukan NATO. Beijing pun menyatakan kepedulian terhadap para korban dan menyatakan duka bagi Pakistan. ”China percaya dengan kemerdekaan, kedaulatan, dan integritas teritorial Pakistan yang seharusnya dihargai. Insiden seperti itu seharusnya diselidiki dan ditangani secara layak,” ujar Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Hong Lei.

China merupakan sekutu baru Pakistan setelah hubungan Islamabad dan Washington agak merenggang. Baik China dan Pakistan memiliki hubungan yang hangat karena faktor teritorial. Hubungan dengan Beijing semakin dipererat setelah India,musuh bebuyutan Pakistan,mulai mendekati AS. Sementara, kemarahan ditunjukkan warga Pakistan. Ribuan orang menggelar unjuk rasa di depan Kantor Konsulat AS di Karachi. Mereka mengutuk tragedi kebiadaban tentara NATO. Mereka juga mempertanyakan latar belakang mengapa sampai terjadi serangan mematikan itu.

”Ganyang Amerika!” begitu teriak pendemo, sambil menaiki dinding di sekitar kompleks konsulat yang dijaga ketat. ”Amerika menyerang kami.Pemerintah harus segera memutuskan hubungan dengan AS,” teriak Naseema Baluch,ibu rumah tangga yang berada di antara kerumunan unjuk rasa itu. Sementara, NATO menggambarkan kejadian itu sebagai ”insiden tragis yang tidak disengaja”.

AS juga menekankan pentingnya menjaga hubungan dan mengatakan mendukung sepenuhnya rencana penyelidikan yang dilakukan NATO.Mereka juga menyatakan penyelidikan kini sedang berlangsung. ● andika hendra m
http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/447326/

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Snowden Tuding NSA Retas Internet Hong Kong dan China

Inovasi Belanda Tak Terpisahkan dari Bangsa Indonesia

Teori Pergeseran Penerjemahan Catford