Filipina Inginkan Arroyo Ditahan
MANILA– Pemerintah Filipina kemarin meminta pengadilan untuk memerintahkan mantan Presiden Gloria Arroyo,keluar dari rumah sakit dan ditahan di fasilitas penahanan polisi.
Arroyo menghadapi dakwaan kecurangan pemilu dan kemungkinan bakal menghadapi tuntutan seumur hidup. Selama beberapa hari terakhir,wanita yang memimpin Filipina pada 2001 hingga 2010 itu mendapatkan penjagaan superketat di rumah sakit Manila karena harus menjalani perawatan penyakit tulang. Pengacara pemerintah Filipina Maria Juana Vallezameminta pengadilan rendah untuk memindahkanArroyo ke tempat penahanan polisi Manila.
Dia menegaskan,Arroyo cukup sehat untuk meninggalkan rumah sakit. “Kita meminta agar dia (Arroyo) dipindahkan ke fasilitas penahanan,” ujar Valleza kepada AFP. Valleza mengungkapkan,sebuah ruang khusus di kantor polisi telah disiapkan untuk mantan senator itu.“Dia dapat tinggal di sana di sebuah ruangan yang tidak bercampur dengan tahanan lainnya. Ruangannya cukup luas bagi seseorang yang mendapatkan keperluan medis,” kata Valleza.
Bagi pemerintah,menahan Arroyo di fasilitas penahanan adalah opsi utama dengan menentang alternatif tahanan rumah.“Kita tidak bisa mengawasi rumahnya dan kita bisa memonitor secara teratur.Rumah bukan yurisdiksi dari pengadilan,” tutur dia. Selain itu, pemerintah khawatir jika Arroyo ditahan di rumah,wanita yang tinggal di La Vista, Kota Quezon ini akan menghindari investigasi atas kasus-kasusnya.
Jay Flaminiano, pengacara Arroyo, berharap pengadilan mengizinkan kliennya untuk kembali rumah dan mendapatkan status tahanan rumah.“Kita akan terus berusaha meminta penahanan rumah bagi Arroyo,” katanya dikutip Reuters. Pegawai pengadilan Joel Pelicano menyatakan akan menyelidiki fasilitas penahanan untuk menilai sistem keamanan dan memastikan apakah layak untuk dijadikan tempat untuk merawat Arroyo.“Untuk sementara waktu,Arroyo tetap tinggal di rumah sakit.
Keputusan lainnya bakal dibuat pada pertengahan Desember mendatang,”kata Pelicano. Sementara Mario Ver (dokter tulang),satu dari tiga dokter Arroyo,menyatakan pasiennya dapat meninggalkan rumah sakit, meskipun Arroyo mengalami sakit tulang belakang. Arroyo ditangkap di rumah sakit pada Jumat (18/11) lalu. Namun polisi tidak menahannya, tetapi tetap membiarkan di rumah sakit hingga sembuh.
Arroyo terlibat kecurangan pemilu di mana dia dituduh berkonspirasi untuk memenangkan sekutunya padaPemilu Senat 2007 lalu.Arroyo juga didakwa atas sejumlah pidana korupsiyangdilakukannya semasa masih menjabat. Namun, dia membantah semua dakwaan itu. Sebenarnya, penangkapan Arroyo merupakan citra positif bagi pemerintah Filipina di bawah kepemimpinan Presiden BenignoAquino.
Aquino berjanji untuk memangkas korupsi di negaranya untuk menarik para investor. Apalagi, selama kampanye pemilu,Aquino menjanjikan perubahan bagi Filipina melalui pemberantasan korupsi. Filipina bukan negara yang menghadapi dilema korupsi. Namun, merupakan salah satu negara terburuk dalam hal korupsi.Transparansi Internasional menempatkan Filipina pada peringkat ke-134 dari 178 negara pada 2010. Sementara itu,indeks persepsi korupsi Filipina sebesar 2,4 atau lebih buruk dibandingkan Vietnam pada 2,7 dan Indonesia dengan 2,8. andika hendra m
http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/446626/38/
Arroyo menghadapi dakwaan kecurangan pemilu dan kemungkinan bakal menghadapi tuntutan seumur hidup. Selama beberapa hari terakhir,wanita yang memimpin Filipina pada 2001 hingga 2010 itu mendapatkan penjagaan superketat di rumah sakit Manila karena harus menjalani perawatan penyakit tulang. Pengacara pemerintah Filipina Maria Juana Vallezameminta pengadilan rendah untuk memindahkanArroyo ke tempat penahanan polisi Manila.
Dia menegaskan,Arroyo cukup sehat untuk meninggalkan rumah sakit. “Kita meminta agar dia (Arroyo) dipindahkan ke fasilitas penahanan,” ujar Valleza kepada AFP. Valleza mengungkapkan,sebuah ruang khusus di kantor polisi telah disiapkan untuk mantan senator itu.“Dia dapat tinggal di sana di sebuah ruangan yang tidak bercampur dengan tahanan lainnya. Ruangannya cukup luas bagi seseorang yang mendapatkan keperluan medis,” kata Valleza.
Bagi pemerintah,menahan Arroyo di fasilitas penahanan adalah opsi utama dengan menentang alternatif tahanan rumah.“Kita tidak bisa mengawasi rumahnya dan kita bisa memonitor secara teratur.Rumah bukan yurisdiksi dari pengadilan,” tutur dia. Selain itu, pemerintah khawatir jika Arroyo ditahan di rumah,wanita yang tinggal di La Vista, Kota Quezon ini akan menghindari investigasi atas kasus-kasusnya.
Jay Flaminiano, pengacara Arroyo, berharap pengadilan mengizinkan kliennya untuk kembali rumah dan mendapatkan status tahanan rumah.“Kita akan terus berusaha meminta penahanan rumah bagi Arroyo,” katanya dikutip Reuters. Pegawai pengadilan Joel Pelicano menyatakan akan menyelidiki fasilitas penahanan untuk menilai sistem keamanan dan memastikan apakah layak untuk dijadikan tempat untuk merawat Arroyo.“Untuk sementara waktu,Arroyo tetap tinggal di rumah sakit.
Keputusan lainnya bakal dibuat pada pertengahan Desember mendatang,”kata Pelicano. Sementara Mario Ver (dokter tulang),satu dari tiga dokter Arroyo,menyatakan pasiennya dapat meninggalkan rumah sakit, meskipun Arroyo mengalami sakit tulang belakang. Arroyo ditangkap di rumah sakit pada Jumat (18/11) lalu. Namun polisi tidak menahannya, tetapi tetap membiarkan di rumah sakit hingga sembuh.
Arroyo terlibat kecurangan pemilu di mana dia dituduh berkonspirasi untuk memenangkan sekutunya padaPemilu Senat 2007 lalu.Arroyo juga didakwa atas sejumlah pidana korupsiyangdilakukannya semasa masih menjabat. Namun, dia membantah semua dakwaan itu. Sebenarnya, penangkapan Arroyo merupakan citra positif bagi pemerintah Filipina di bawah kepemimpinan Presiden BenignoAquino.
Aquino berjanji untuk memangkas korupsi di negaranya untuk menarik para investor. Apalagi, selama kampanye pemilu,Aquino menjanjikan perubahan bagi Filipina melalui pemberantasan korupsi. Filipina bukan negara yang menghadapi dilema korupsi. Namun, merupakan salah satu negara terburuk dalam hal korupsi.Transparansi Internasional menempatkan Filipina pada peringkat ke-134 dari 178 negara pada 2010. Sementara itu,indeks persepsi korupsi Filipina sebesar 2,4 atau lebih buruk dibandingkan Vietnam pada 2,7 dan Indonesia dengan 2,8. andika hendra m
http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/446626/38/
Komentar