Demonstran OLA Mulai Diusir
LOS ANGELES – Demonstran Occupy Los Angeles (OLA) kemarin menghadapi pengusiran dari tempat aksi demonstrasi. Beberapa demonstran memilih untuk berkemas dan sebagian lainnya memilih bertahan.
Kemarin, waktu setempat, polisi dengan perlengkapan anti-huru hara sudah mulai mengusir ratusan aktivis anti- Wall Street yang mengabaikan batas waktu tengah malam untuk meninggalkan tempat yang di luar Balai Kota Los Angeles yang telah mereka duduki selama delapan pekan. Wali Kota Antonio Villaraigosa telah memberikan tenggat waktu hingga pukul 00.01 waktu setempat kepada para demonstran untuk mempreteli tenda, berkemas, dan meninggalkan taman balai kota atau menghadapi pengusiran.
Gerakan yang berhaluan anti-Wall Street itu menarik perhatian publik karena berdemonstrasi sejak Oktober silam.Namun,Villaraigosa menyatakan agar demonstran meninggalkan lokasi demonstrasi di balai kota dengan alasan keamanan publik. Sebenarnya OLA menegaskan bahwa demonstrasi di depan gedung pemerintah itu mengirimkan pesan kepada pejabat pemerintah. Dalam pesan yang ditulis di situs online milik OLA, mereka tidak akan pergi. ”Kita tidak akan pergi, kita tidak akan ke mana-mana,” demikian tulis OLA dikutip AFP.
”Jika mereka memaksa untuk mengosongkan taman gedung kota, kita memiliki banyak jalanan untuk dijadikan tempat berdemonstrasi.” Sebagian besar demonstran memilih berkemas-kemas untuk menghindari konfrontasi dengan polisi. ”Seperti yang mereka katakan,lari untuk berjuang di kemudian hari. Saya tidak ingin ditangkap polisi,” kata Victor Pantoja kepada Los Angeles Times. Namun, masih banyak demonstran yang menolak untuk dievakuasi.David, 23, memilih tetap bertahan di tempat demonstrasi. ”Saya bukan orang yang suka damai. Saya tidak percaya dengan perdamaian,” katanya.
”Saya sudah memiliki topeng anti-gas.” Lebih dari 1.000 orang bergabung dengan OLA. Mereka telah mendirikan 485 tenda sebagai tempat beristirahat. Sementara, para pejabat mengatakan tenggat waktu yang diberikan wali kota bukan harga mutlak. Masalahnya, polisi juga tidak akan secepatnya membersihkan tempat demonstrasi. ”Kita hanya menegakkan hukum,”kata Kepala Polisi Los Angeles Charlie Beck. ”Saya tidak memiliki ilusi bahwa semua orang harus pergi.
Kita mengantisipasi jika kita melakukan penangkapan.” Para petugas juga menegaskan, mereka akan menempuh jalur damai tanpa kekerasan. ”Kita datang dengan damai,” ujar para petugas keamanan yang berjaga di dekat tempat demonstrasi. OLA mulai berdemonstrasi pada 1 Oktober, hanya berselang beberapa hari setelah demonstrasi Duduki Wall Street di New York. ● andika hendra m
http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/447324/
Kemarin, waktu setempat, polisi dengan perlengkapan anti-huru hara sudah mulai mengusir ratusan aktivis anti- Wall Street yang mengabaikan batas waktu tengah malam untuk meninggalkan tempat yang di luar Balai Kota Los Angeles yang telah mereka duduki selama delapan pekan. Wali Kota Antonio Villaraigosa telah memberikan tenggat waktu hingga pukul 00.01 waktu setempat kepada para demonstran untuk mempreteli tenda, berkemas, dan meninggalkan taman balai kota atau menghadapi pengusiran.
Gerakan yang berhaluan anti-Wall Street itu menarik perhatian publik karena berdemonstrasi sejak Oktober silam.Namun,Villaraigosa menyatakan agar demonstran meninggalkan lokasi demonstrasi di balai kota dengan alasan keamanan publik. Sebenarnya OLA menegaskan bahwa demonstrasi di depan gedung pemerintah itu mengirimkan pesan kepada pejabat pemerintah. Dalam pesan yang ditulis di situs online milik OLA, mereka tidak akan pergi. ”Kita tidak akan pergi, kita tidak akan ke mana-mana,” demikian tulis OLA dikutip AFP.
”Jika mereka memaksa untuk mengosongkan taman gedung kota, kita memiliki banyak jalanan untuk dijadikan tempat berdemonstrasi.” Sebagian besar demonstran memilih berkemas-kemas untuk menghindari konfrontasi dengan polisi. ”Seperti yang mereka katakan,lari untuk berjuang di kemudian hari. Saya tidak ingin ditangkap polisi,” kata Victor Pantoja kepada Los Angeles Times. Namun, masih banyak demonstran yang menolak untuk dievakuasi.David, 23, memilih tetap bertahan di tempat demonstrasi. ”Saya bukan orang yang suka damai. Saya tidak percaya dengan perdamaian,” katanya.
”Saya sudah memiliki topeng anti-gas.” Lebih dari 1.000 orang bergabung dengan OLA. Mereka telah mendirikan 485 tenda sebagai tempat beristirahat. Sementara, para pejabat mengatakan tenggat waktu yang diberikan wali kota bukan harga mutlak. Masalahnya, polisi juga tidak akan secepatnya membersihkan tempat demonstrasi. ”Kita hanya menegakkan hukum,”kata Kepala Polisi Los Angeles Charlie Beck. ”Saya tidak memiliki ilusi bahwa semua orang harus pergi.
Kita mengantisipasi jika kita melakukan penangkapan.” Para petugas juga menegaskan, mereka akan menempuh jalur damai tanpa kekerasan. ”Kita datang dengan damai,” ujar para petugas keamanan yang berjaga di dekat tempat demonstrasi. OLA mulai berdemonstrasi pada 1 Oktober, hanya berselang beberapa hari setelah demonstrasi Duduki Wall Street di New York. ● andika hendra m
http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/447324/
Komentar