Topan Talas Tewaskan 42 Orang

TOKYO– Jumlah korban tewas akibat Topan Talas mencapai 42 orang dan ribuan orang masih terjebak di Jepang barat karena hujan deras masih terjadi.

Bencana itu menambah kenestapaan rakyat Jepang setelah tragedi gempa bumi dan tsunami Maret silam. Hujan deras yang menjadi dampak dari Topan Talas juga mengakibatkan tanah longsor pada Sabtu (3/9).Topan itu merupakan badai terburuk dalam tujuh tahun terakhir,yang mengakibatkan sungai meluap serta memicu banjir.

Ratusan rumah, gedung, bangunan, dan jalanan pun mengalami kerusakan akibat tersapu banjir. Menurut pejabat lokal, lebih dari 50 orang dilaporkan hilang. Polisi, petugas pertolongan bencana, dan pasukan bela diri Jepang melanjutkan upaya pencarian korban hilang.

Otoritas lokal pun berencana mengirimkan bahan makanan dan air bagi korban yang masih terisolasi. Di wilayah Wakayama,4.500 orang terjebak dalam komunitas mereka.Mereka tidak mendapatkan akses keluar dari wilayah mereka karena telah hancur. Di Desa Totsukawa, Nara, 400 orang terjebak di pusat penampungan karena akses jalan ke daerah tersebut telah terputus.

“Sebanyak 1.000 liter air minum telah diangkut helikopter. Kita juga berencana mengirimkan beras dan mi instan pada hari ini (kemarin),” kata seorang pejabat dikutip dari AFP. “Upaya penyelamatan seperti ini memerlukan waktu yang panjang.” Topan Talas bergerak menjauh dari Jepang sejak Minggu (4/9).

Sejak itu menurun, kekuatannya menjadi badai tropis, tetapi sisa-sisanya masih dalam sistem cuaca yang memiliki dampak sama dengan Topan Noru, yang terus menurunkan hujan lebat di Jepang utara.

Badai itu terjadi setelah Perdana Menteri Yoshihiko Noda dilantik Jumat (2/9) menggantikan Naoto Kan, yang mendapat kecaman keras setelah gempa dan tsunami dan musibah nuklir 11 Maret. Bencana baru itu menjadi beban berat bagi kabinet Noda. Pemerintahan baru pun telah membentuk gugus tugas yang bertugas mengoordinasikan upaya penyelamatan.

Nama Talas diambil dari bahasa Filipina yang artinya ketajaman. Badai ini menjadi salah satu badai terburuk di Jepang.Pada 2004 lalu,Jepang juga dilanda badai topan yang menewaskan 98 orang. Sementara itu,Topan Talas bergerak ke kawasan timur jauh Rusia.Wilayah Primorsky terlanda hujan deras dan angin kencang berkecepatan 90 kilometer per jam.

“Hujan deras selama lebih dari 36 jam dari perkiraan normal,” kata pihak pemerintahan lokal di Primorsky dikutip dari Xinhua. Akibatnya, ratusan rumah di Desa Chernigovka di Primorye tidak teraliri listrik. Kapal penyeberangan lokal pun terhenti sementara.Talas turun di Primorye dalam bentuk badai tropis.

Sementara itu, hujan deras berikut angin kencang di Primorsky diramalkan berlangsung hingga kemarin. Seperti dilaporkan The Voice of Russia,Talas bergerak ke arah timur laut. andika hendra m
http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/425744/

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Snowden Tuding NSA Retas Internet Hong Kong dan China

Inovasi Belanda Tak Terpisahkan dari Bangsa Indonesia

Teori Pergeseran Penerjemahan Catford