Taliban Klaim Pakistan Tak Terkait Haqqani

ISLAMABAD – Taliban kemarin membantah klaim yang menyebutkan bahwa jaringan Haqqani memiliki hubungan dengan Badan Intelijen Pakistan (ISI). Mereka juga menyebutkan jaringan itu tidak memiliki basis di Pakistan.


“Kita tidak memiliki basis di Pakistan, kita juga tidak membutuhkan tempat aman di luar negara kita di tengah kondisi yang tidak pasti,”demikian keterangan Taliban dikutip dari Reuters. Klaim itu sangat bertolak belakang dengan tudingan Amerika Serikat (AS).Washington sebelumnya menuding Islamabad memiliki “hubungan istimewa” dengan jaringan Haqqani, yang melancarkan serangan di Kedutaan Besar AS di Kabul pada beberapa waktu lalu. Pernyataan Taliban itu menjadi angin segar bagi pemerintah Pakistan, karena tekanan kuat dari AS untuk menyerang gerilyawan di perbatasan.

Pernyataan itu menjadi pembelaan bagi Islamabad bahwa tidak ada kaitan antara gerilyawan dan badan intelijen Pakistan. Taliban menyebutkan jaringan Haqqani yang didirikan oleh Jalaluddin Haqqani merupakan anggota kunci dalam kepemimpinan Taliban.“Haqqani merupakan pribadi yang bermartabat dan dihargai dalam gerakan Taliban Afghanistan,” demikian keterangan Taliban. Haqqani mendapatkan panduan untuk beroperasi langsung dari pemimpin Taliban, Mullah Omar. Pernyataan itu dirilis Taliban itu memang bukan hal biasa. Taliban justru mengecam AS yang ingin menyebarkan kekisruhan di Pakistan dan memperlemah pemerintahan Islamabad.

Taliban menyebutkan para pejabat AS melancarkan kampanye menyalahkan AS untuk mengalihkan perhatian dari kekalahan yang memalukan. “Amerika ingin menyebarkan kekisruhan di Pakistan melalui berbagai cara, memperlemah pemerintahan, dan membuat Islamabad bergantung pada Washington,” demikian keterangan Islamabad dikutip dari AFP. “Itulah kenapa mereka mencoba agar pemerintah Pakistan bentrok dengan penduduknya. Selain itu,AS juga membuat mereka berperang satu sama lain untuk menunjukkan bahwa apa yang mereka ingin sebut sebagai sarang teroris sebenarnya adalah di (Pakistan).

” Taliban justru meminta agar AS mengakhiri penjajahan di Afghanistan. “Secepatnya AS mengakhiri penjajahan di Afghanistan,”demikian permintaan Taliban. Sebelumnya Pakistan menolak permintaan AS untuk memburu jaringan Haqqani di perbatasan negara itu dengan Afghanistan. Penolakan itu sebagai bentuk protes terhadap Washington. Selain itu, jumlah tentara Pakistan yang tewas juga makin banyak. Pakistan memiliki 140.000 pasukan di perbatasan Afghanistan.

Lebih dari 3.000 prajurit tewas sejak 2001. Jumlah itu lebih banyak dibandingkan 2.735 tentara Barat yang tewas dalam pertempuran di Afghanistan. Sebelumnya,Ketua Kepala Staf Gabungan Angkatan Bersenjata AS Laksamana Mike Mullen mengatakan jaringan Haqqani itu bertindak sebagai perpanjangan tangan ISI, dan merencanakan serta menjalankan serangan terhadap target AS di Afghanistan. andika hendra m
http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/431232/

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Snowden Tuding NSA Retas Internet Hong Kong dan China

Inovasi Belanda Tak Terpisahkan dari Bangsa Indonesia

Teori Pergeseran Penerjemahan Catford