Reptil Raksasa Diduga Mangsa Manusia
MANILA – Seekor buaya air asin sepanjang 6,4 meter berhasil ditangkap di Filipina Selatan. Buaya raksasa itu diyakini adalah buaya terbesar di dunia.
Monster itu dilumpuhkan setelah melakukan serangan fatal yang mengakibatkan beberapa korban. Buaya itu ditangkap pada Sabtu (3/9). Menurut pemburu buaya, Rollie Sumiller, buaya dengan berat 1.075 kilogram itu diduga telah memangsa seorang petani yang dikabarkan hilang pada Juli lalu di Bunawan.
Selain itu,buaya berjenis kelamin laki-laki juga dilaporkan membunuh bocah berusia 12 tahun pada dua tahun lalu. Para pemburu buaya pun memaksa buaya untuk mengeluarkan isi perutnya. Namun, tidak ada jejak sisa tubuh manusia atau pun kerbau.“Kita yakin bahwa buaya itu merupakan pemakan manusia, karena tidak tanda-tanda buaya lain di wilayah itu,”kata Sumiller dikutip dari AFP.
“Ini adalah binatang terbesar yang pernah saya tangkap dalam kurun waktu 20 tahun.” Josefina de Leon, Kepala Divisi Margasatwa Biro Kawasan Lindung dan Margasatwa Kementerian Lingkungan Hidup, mengatakan bahwa hewan tersebut mungkin merupakan buaya terbesar yang pernah ditangkap.
“Berdasarkan catatan yang ada, buaya terbesar yang pernah ditangkap sebelumnya memiliki panjang 5,48 meter,” kata De Leon kepada AFP. De Leon juga menambahkan bahwa buaya jantan tersebut berusia lebih dari 50 tahun.“Masyarakat sudah tenang. Namun, kami tidak benar-benar yakin apakah buaya ini pemakan manusia, karena pernah ada penampakan buaya lain di daerah tersebut,” kata De Leon.
Menurut De Leon, buaya yang ditangkap itu termasuk kategori buaya Crocodylus porosus atau buaya muara yang dianggap sebagai reptil terbesar di dunia.Buaya itu mampu tumbuh besar hingga enam meter dan hidup selama 100 tahun. “Buaya muara dianggap sebagai binatang langka di Filipina karena diburu.Kulitnya kerap digunakan untuk industri fesyen,” kata De Leon.
“Populasi buaya muara tinggal sedikit yang hidup di Filipina.” Menurut Ronald Nuer, Direktur Proyek Dewan Wilayah Bunawan, para petugas dan warga membutuhkan waktu 21 hari untuk menangkap buaya jantan itu. Bahkan, dibutuhkan 100 orang untuk menarik buaya tersebut dari sungai.
Tim pemburu menggunakan umpan berupa daging ayam,babi, dan anjing sejak 15 Agustus untuk menarik predator itu. Selama beberapa hari, buaya itu mengabaikan mangsanya.Namun, pada Sabtu lalu,predator itu terjebak dan langsung ditangkap dengan kawat yang telah dialiri aliran listrik.
Buaya tersebut selanjutnya akan ditempatkan di sebuah taman margasatwa di Agusan, sekitar 830 kilometer sebelah tenggara Manila, ibu kota Filipina. “Itu akan menjadi bintang terbesar taman tersebut,” kata wali kota setempat Edwin Cox Elorde.Menurut dia,warga desa sekarang senang karena mereka bisa menjadikan buaya berbahaya itu sebagai aset dari sebelumnya ancaman.
Sebelumnya, Guinness World Record mencatat buaya air asin terbesar adalah Cassius dengan panjang 5,48 meter berjenis kelamin laki-laki. Buaya itu tinggal di taman alam Australia. Media sebelumnya melaporkan buaya raksasa sepanjang 6,2 meter yang dibunuh di Papua Nugini pada 1982.Namun, pengukuran dilakukan setelah buaya itu dikuliti. andika hendra m
http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/425752/
Monster itu dilumpuhkan setelah melakukan serangan fatal yang mengakibatkan beberapa korban. Buaya itu ditangkap pada Sabtu (3/9). Menurut pemburu buaya, Rollie Sumiller, buaya dengan berat 1.075 kilogram itu diduga telah memangsa seorang petani yang dikabarkan hilang pada Juli lalu di Bunawan.
Selain itu,buaya berjenis kelamin laki-laki juga dilaporkan membunuh bocah berusia 12 tahun pada dua tahun lalu. Para pemburu buaya pun memaksa buaya untuk mengeluarkan isi perutnya. Namun, tidak ada jejak sisa tubuh manusia atau pun kerbau.“Kita yakin bahwa buaya itu merupakan pemakan manusia, karena tidak tanda-tanda buaya lain di wilayah itu,”kata Sumiller dikutip dari AFP.
“Ini adalah binatang terbesar yang pernah saya tangkap dalam kurun waktu 20 tahun.” Josefina de Leon, Kepala Divisi Margasatwa Biro Kawasan Lindung dan Margasatwa Kementerian Lingkungan Hidup, mengatakan bahwa hewan tersebut mungkin merupakan buaya terbesar yang pernah ditangkap.
“Berdasarkan catatan yang ada, buaya terbesar yang pernah ditangkap sebelumnya memiliki panjang 5,48 meter,” kata De Leon kepada AFP. De Leon juga menambahkan bahwa buaya jantan tersebut berusia lebih dari 50 tahun.“Masyarakat sudah tenang. Namun, kami tidak benar-benar yakin apakah buaya ini pemakan manusia, karena pernah ada penampakan buaya lain di daerah tersebut,” kata De Leon.
Menurut De Leon, buaya yang ditangkap itu termasuk kategori buaya Crocodylus porosus atau buaya muara yang dianggap sebagai reptil terbesar di dunia.Buaya itu mampu tumbuh besar hingga enam meter dan hidup selama 100 tahun. “Buaya muara dianggap sebagai binatang langka di Filipina karena diburu.Kulitnya kerap digunakan untuk industri fesyen,” kata De Leon.
“Populasi buaya muara tinggal sedikit yang hidup di Filipina.” Menurut Ronald Nuer, Direktur Proyek Dewan Wilayah Bunawan, para petugas dan warga membutuhkan waktu 21 hari untuk menangkap buaya jantan itu. Bahkan, dibutuhkan 100 orang untuk menarik buaya tersebut dari sungai.
Tim pemburu menggunakan umpan berupa daging ayam,babi, dan anjing sejak 15 Agustus untuk menarik predator itu. Selama beberapa hari, buaya itu mengabaikan mangsanya.Namun, pada Sabtu lalu,predator itu terjebak dan langsung ditangkap dengan kawat yang telah dialiri aliran listrik.
Buaya tersebut selanjutnya akan ditempatkan di sebuah taman margasatwa di Agusan, sekitar 830 kilometer sebelah tenggara Manila, ibu kota Filipina. “Itu akan menjadi bintang terbesar taman tersebut,” kata wali kota setempat Edwin Cox Elorde.Menurut dia,warga desa sekarang senang karena mereka bisa menjadikan buaya berbahaya itu sebagai aset dari sebelumnya ancaman.
Sebelumnya, Guinness World Record mencatat buaya air asin terbesar adalah Cassius dengan panjang 5,48 meter berjenis kelamin laki-laki. Buaya itu tinggal di taman alam Australia. Media sebelumnya melaporkan buaya raksasa sepanjang 6,2 meter yang dibunuh di Papua Nugini pada 1982.Namun, pengukuran dilakukan setelah buaya itu dikuliti. andika hendra m
http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/425752/
Komentar