Pesawat Jatuh di Papua

JAKARTA– Kecelakaan penerbangan kembali terjadi di Papua. Pesawat milik maskapai Susi Air jatuh dan hancur setelah menabrak tebing di Pasema, Kabupaten, Yahukimo, kemarin. Dua awak pesawat diperkirakan tewas.

Pesawat tipe Grand Caravan jenisCessna208Bdengannomor registrasi PK-VVE berangkat dari Wamenasekitarpukul12.15 WIT dengan tujuan Kenyam. Pesawat ini tidak mengangkut penumpang, tapi barang di antaranya empat drum solar dan 150 kilogram bahan makanan. Pesawat diawaki pilot David Cootes asal Australia dan kopilot Thomas Munk asal Slovakia.

“Pesawat seharusnya tiba di Kenyam pukul 12.47 WIT, namun hingga pukul 15.00 pesawat belum mendarat sehingga dilakukan pencarian,“ kata Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Bambang S Ervan di Jakarta kemarin. Dia menyatakan, penyebab kecelakaan belum dapat dipastikan.

Saat ini tim investigasi dari Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) tengah berupaya mengumpulkan data di lapangan.“Saat ditemukan, pesawat dalam keadaan hancur, sedangkan cuaca saat itu buruk,”tambah dia. Kepala Bidang Perhubungan Udara Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informatika Mimika, John Rettob, mengatakan, bangkai pesawat Susi Air ditemukan pada koordinat 042497 lintang selatan dan 139017 bujur timur di Silimo Area pada ketinggian sekitar 9.500-9.700 kaki.

Upaya evakuasi belum dapat dilakukankarenaterhalangcuaca dan medan yang cukup sulit. “Tadi sore (kemarin sore) helikoptermencoba landingdilokasi ditemukan pesawat, namun tidak bisa karena cuaca berubahubah,” ungkap John. Direktur Utama Susi Air, Susi Pudjiastuti, mengakui bahwa keberadaan dan nasib awak pesawat belum diketahui.“ Tim kami sudah bisa melihat posisi pesawatnya,namun belum tahu bagaimana kondisi mereka,” kata Susi dihubungi melalui telepon.

Juru bicara Susi Air,Ginanjar, menyatakan kepada AFP bahwa kemungkinan kecil korban selamat.Menurut dia,awan tebal menghalangi upaya penyelamatan dan pencarian. Susi Air mengoperasikan penerbangan dari lima pangkalan utama yakni di Medan (Sumatera Utara), Jakarta Timur (Jakarta), Cilacap (Jawa Tengah), Pangandaran dan Bandung (Jawa Barat),Balikpapan (Kalimantan Timur), dan Jayapura (Papua).

Maskapai ini memiliki 37 pesawat, 26 di antaranya jenis Cessna C 280 B. Kecelakaan ini semakin menambah daftar panjang musibah jatuhnya pesawat di Papua. Pada Agustus 2009, pesawat jenis twin otter bernomor registrasi MZ9760 milik maskapai Merpati Nusantara Airlines jatuh di pegunungan Bintang. Tiga awak pesawat dan 12 penumpang tewas. Cuaca buruk juga diduga menjadi sebab jatuhnya pesawat Skytruck milik Polri di Desa Wami, Distrik Wanggar,Kabupaten Nabire, Papua, Oktober 2010.

Lima awak pesawat tewas.Kecelakaan tragis juga dialami pesawat Merpati Nusantara Airlines MA 60.Diduga akibat cuaca buruk, pesawat jatuh ke laut di dekat Bandara Utarom,Kabupaten Kaimana, Mei lalu. Sebanyak 27 penumpang tewas.Kecelakaan ini kemudian menimbulkan kontroversi terkait kualitas pesawat Xian MA60 buatan China. Insiden pesawat Susi Air tidak hanya terjadi di Papua.

Kemarin, pesawat bernomor penerbangan PK-PVQ tergelincir saat mendarat di Bandara El Tari Kupang, Nusa Tenggara Timur. Pilot Warenbersamakrudandua penumpang selamat,namun kejadian ini sempat mengganggu penerbangan selama 50 menit. Manager Airport PT Angkasa Pura II Kupang Nadjib Anshori menyatakan, setelah menyentuh landasan,pesawat tergelincir akibat roda belakang sebelah kanan pecah. heru febrianto/ andika hendra m/ant

http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/426610/38/

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Snowden Tuding NSA Retas Internet Hong Kong dan China

Inovasi Belanda Tak Terpisahkan dari Bangsa Indonesia

Teori Pergeseran Penerjemahan Catford