Serangkaian Bom di Irak Tewaskan 66 Orang
KUT – Serangkaian serangan yang terjadi di puluhan kota di Irak kemarin menewaskan lebih dari 66 orang. Serangan yang terjadi kemarin itu melukai 230 orang di 17 kota.
Insiden itu menjadikan kemarin sebagai hari paling berdarah di Irak pada tahun ini. Serangan terburuk terjadi di Kota Kut, Irak selatan. 40 orang tewas dalam dua serangan bom kembar di kota itu. Pihak berwenang mengatakan, ledakan terjadi sekitar pukul 08.00 waktu setempat di kawasan pusat kota yang padat.
Kedua ledakan berasal dari sebuah bom pinggir jalan dan bom mobil. Bom pertama yang meledak adalah yang berada di pinggir jalan. Bom kedua berada di dalam mobil dan meledak ketika aparat keamanan sudah tiba di tempat kejadian. Kut terletak sekitar 150 km dari ibu kota Baghdad.
”Rumah sakit masih terus menerima para korban namun situasinya terkendali,”kata Khamis al-Saad, Wakil Menteri Kesehatan Irak kepada Reuters. Ghalid Rashid Khazaa,juru bicara kesehatan Provinsi Wasit mengatakan,jumlah korban mencapai 40 orang dengan 65 orang terluka.
”Korban itu termasuk laki-laki dan perempuan,” katanya kepada AFP. Para saksi mata mengatakan bahwa bom itu mengakibatkan kekacauan yang sangat luar biasa.”Saya akan pergi ke toko di pasar,tiba-tiba saya terlempar ke tanah,”ujar Saadun Muftin, 26, saksi mata.
”Setelah itu,saya ternyata tergeletak di rumah sakit dengan luka di seluruh tubuh saya.” Belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas serangan yang dilangsungkan di tengah bulan suci Ramadan. Serangan itu merupakan insiden terburuk di Irak sejak 29 Maret silam,ketika Al Qaeda melaksanakan serangan di Kota Tikrit yang menewaskan 58 orang.
Di Tikrit kemarin juga terjadi sebuah serangan mematikan. Tiga orang polisi dan tujuh orang terluka akibat dua bom bunuh diri yang meledak di kantor pusat antiteror.”Pelaku bom bunuh diri itu memasuki kantor polisi dengan seragam polisi dan menggunakan tanda pengenal palsu.Mereka berhasil melewati tiga pos pemeriksaan,” kata seorang pejabat polisi yang enggan disebutkan namanya.
Menurut pejabat itu, salah satu korban tewas adalah deputi kepala antiteror.”Mereka mencoba untuk membebaskan gerilyawan Al Qaeda dari penjara departemen antiteror,” imbuhnya. Juru Bicara Departemen Kesehatan Provinsi Diyala Faris al-Azzawi mengatakan,di Provinsi Diyala, utara Badhdad, dilaporkan delapan orang tewas dan 35 orang terluka dalam serangan di ibu kota Provinsi Baquba dan lima kota lainnya.
Empat tentara ditembak mati di pos pemeriksaan tentara di Baquba. Sebenarnya semakin meningkatnya kekerasan meningkatkan pertanyaan mengenai kapabilitas kekuatan Irak setelah pemimpin Irak menggelar perundingan dengan Amerika Serikat dalam hal misi pelatihan.
Aksi kekerasan di Irak belakangan ini meningkat,walau masih jauh di bawah masa puncak 2006–2007.Pada bulan Juli 2011 tercatat 259 warga Irak tewas akibat aksi kekerasan. andika hendra m
http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/421101/
Insiden itu menjadikan kemarin sebagai hari paling berdarah di Irak pada tahun ini. Serangan terburuk terjadi di Kota Kut, Irak selatan. 40 orang tewas dalam dua serangan bom kembar di kota itu. Pihak berwenang mengatakan, ledakan terjadi sekitar pukul 08.00 waktu setempat di kawasan pusat kota yang padat.
Kedua ledakan berasal dari sebuah bom pinggir jalan dan bom mobil. Bom pertama yang meledak adalah yang berada di pinggir jalan. Bom kedua berada di dalam mobil dan meledak ketika aparat keamanan sudah tiba di tempat kejadian. Kut terletak sekitar 150 km dari ibu kota Baghdad.
”Rumah sakit masih terus menerima para korban namun situasinya terkendali,”kata Khamis al-Saad, Wakil Menteri Kesehatan Irak kepada Reuters. Ghalid Rashid Khazaa,juru bicara kesehatan Provinsi Wasit mengatakan,jumlah korban mencapai 40 orang dengan 65 orang terluka.
”Korban itu termasuk laki-laki dan perempuan,” katanya kepada AFP. Para saksi mata mengatakan bahwa bom itu mengakibatkan kekacauan yang sangat luar biasa.”Saya akan pergi ke toko di pasar,tiba-tiba saya terlempar ke tanah,”ujar Saadun Muftin, 26, saksi mata.
”Setelah itu,saya ternyata tergeletak di rumah sakit dengan luka di seluruh tubuh saya.” Belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas serangan yang dilangsungkan di tengah bulan suci Ramadan. Serangan itu merupakan insiden terburuk di Irak sejak 29 Maret silam,ketika Al Qaeda melaksanakan serangan di Kota Tikrit yang menewaskan 58 orang.
Di Tikrit kemarin juga terjadi sebuah serangan mematikan. Tiga orang polisi dan tujuh orang terluka akibat dua bom bunuh diri yang meledak di kantor pusat antiteror.”Pelaku bom bunuh diri itu memasuki kantor polisi dengan seragam polisi dan menggunakan tanda pengenal palsu.Mereka berhasil melewati tiga pos pemeriksaan,” kata seorang pejabat polisi yang enggan disebutkan namanya.
Menurut pejabat itu, salah satu korban tewas adalah deputi kepala antiteror.”Mereka mencoba untuk membebaskan gerilyawan Al Qaeda dari penjara departemen antiteror,” imbuhnya. Juru Bicara Departemen Kesehatan Provinsi Diyala Faris al-Azzawi mengatakan,di Provinsi Diyala, utara Badhdad, dilaporkan delapan orang tewas dan 35 orang terluka dalam serangan di ibu kota Provinsi Baquba dan lima kota lainnya.
Empat tentara ditembak mati di pos pemeriksaan tentara di Baquba. Sebenarnya semakin meningkatnya kekerasan meningkatkan pertanyaan mengenai kapabilitas kekuatan Irak setelah pemimpin Irak menggelar perundingan dengan Amerika Serikat dalam hal misi pelatihan.
Aksi kekerasan di Irak belakangan ini meningkat,walau masih jauh di bawah masa puncak 2006–2007.Pada bulan Juli 2011 tercatat 259 warga Irak tewas akibat aksi kekerasan. andika hendra m
http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/421101/
Komentar