Perusuh Diancam Sanksi Pengusiran

LONDON – Lebih dari 1.100 orang ditangkap sejak kerusuhan pecah di Tottenham, Sabtu (6/8). Pemerintah Inggris memastikan pembuat onar akan mendapat hukuman berat.


Parlemen Inggris kemarin menggelar rapat khusus untuk mendiskusikan kerusuhan terburuk dalam satu generasi di Inggris Raya itu. Dalam pertemuan yang dihadiri Perdana Menteri David Cameron ini, parlemen membahas hukuman bagi para perusuh dan penjarah. Berkaitan dengan aksi kriminalitas, hukuman penjara akan diterapkan kepada mereka.

Namun,Cameron dan parlemen juga berniat menetapkan sanksi pengusiran bagi para pelaku penjarahan. Mereka yang terbukti merusak tokotoko dan menguras isinya akan diusir dari perumahan yang disubsidi pemerintah, juga dicabut berbagai skema bantuan sosial lainnya. Cameron mendukung penuh opsi pengusiran tersebut.

Dukungan itu dibuktikan dengan sejumlah menteri di kabinetnya yang langsung menyusun dokumen-dokumen untuk memberikan hak bagi para pengelola perumahan pemerintah mengusir para pelaku kerusuhan dari permukimannya.

Menteri Perumahan Inggris Grant Shapps mengatakan,kementeriannya tengah memperberat sanksi agar para pelaku di luar wilayah kerusuhan juga dapat diusir. Menteri Tenaga Kerja dan Dana Pensiun Iain Duncan Smith menambahkan, kabinet Cameron juga mengusulkan pencabutan semua hak para perusuh untuk mendapatkan bantuan sosial.

Berbagai opsi sanksi itu memperlihatkan Cameron ingin memberi bukti kepada masyarakat bahwa kepemimpinannya dapat menangani kerusuhan. Sebelum ini Cameron menuai kritik karena dianggap terlambat menangani amuk massa yang kini telah menjalar ke beberapa kota.

Cameron menyatakan tidak akan menoleransi budaya ketakutan yang berlangsung di jalanan. “Kita menyiapkan water cannon selama 24 jam untuk menghadapi para perusuh” ujar Cameron pada konferensi pers di Downing Street setelah pertemuan dengan para pejabat keamanan kemarin.

PM Konservatif ini memerintahkan polisi menggunakan peluru plastik untuk menghentikan aksi para perusuh. Cameron juga melayangkan pernyataan keras soal pemuda- pemuda yang terlibat aksi brutal tersebut.

“Melihat anak-anak muda berlarian di jalanan, memecahkan kaca jendela, mengambil barangbarang orang lain, menjarah, dan kemudian tertawa saat mereka pergi, masalah sekarang ini hanyalah kurangnya tanggung jawab, kurangnya pengasuhan orang tua yang tepat, kurangnya pendidikan yang baik, kurangnya etika, kurangnya moral. Ini yang perlu kita ubah,” tegas Cameron seperti dikutip Telegraph.

Partai oposisi,Partai Buruh, meminta pemerintah menambah anggaran untuk keamanan. “Penambahan anggaran akan membuat kita aman,” ujar pejabat hubungan dalam negeri Partai Buruh Yvette Cooper kepada Reuters. Di dunia online, berkembang petisi yang telah didukung lebih dari 80.000 rakyat Inggris.

“Tidak ada pembayar pajak yang harus menanggung dosa mereka yang melakukan perusakan properti, mencuri dari komunitas mereka sendiri, dan tidak menghormati apa yang telah diberikan pemerintah terhadap mereka,”demikian bunyi pernyataan tersebut. Kerusuhan pecah di Tottenham Sabtu malam lalu menyusul tewasnya Mark Duggan,29.

Kerusuhan kemudian menyebar cepat hingga ke Nottingham, Liverpool, Bristol, Gloucester, West Bromwich,Wolverhampton, dan Manchester.Kecuali di London yang berangsur normal, situasi di kotakota lain belum sepenuhnya terkendali. Insiden paling memprihatinkan adalah kematian tiga warga muslim di Birmingham.

Menurut para saksi,ketiga korban berusaha menjaga toko-toko dari paraperusuh. “Mereka harus kehilangan nyawa mereka karena orang lain,mereka melakukan pekerjaan polisi,” kata saksi mata Mohammed Shakiel. Tariq Jahan, ayah Haroon Jahan, 21, salah satu korban, meminta agar penduduk lokal tidak melakukan aksi balas dendam.

“Saya kehilangan putra saya. Melangkahlah ke depan jika Anda kehilangan putra Anda. Yang lain harus tetap tenang dan kembali ke rumah,” kata Jahan kepada BBC. andika hendra m
http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/420382/38/

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Snowden Tuding NSA Retas Internet Hong Kong dan China

Inovasi Belanda Tak Terpisahkan dari Bangsa Indonesia

Teori Pergeseran Penerjemahan Catford