Perluasan Masjidilharam Dimulai
MEKKAH –Proyek perluasan Masjidilharam dimulai. Peletakan batu pertama sebagai awal pembangunan dilaksanakan hari ini (Jumat) oleh Raja Arab Saudi Abdullah. Pihak kerajaan sengaja memulai proyek tersebut pada Ramadan karena dianggap sebagai bulan suci.
Dengan perluasan tersebut, tempat kiblat umat Islam ini diprediksi mampu menampung sekitar 1,2 juta jamaah.Proyek itu termasuk sistem pembuangan sampah modern dan pengawasan keamanan yang ketat di bagian utara masjid. Selain itu, dibangun juga berbagai jembatan untuk menghubungkan antar bagian masjid.
Luas proyek baru itu meliputi 400.000 meter persegi. Sistem pendingin pun akan dibuat dengan teknologi modern, serta dilengkapi dengan eskalator. Harian Arab News kemarin melaporkan bahwa proyek perluasan bangunan itu saling keterkaitan dengan Masjidilharam yang sudah ada.
Muhammad Al-Khozaim, Wakil Presiden Badan Pengelola Dua Masjid Suci, mengatakan bahwa proyek baru itu diberi nama Perluasan Raja Abdullah. “Jika fasilitas baru selesai, tempat itu bakal menampung 1,2 juta jamaah,” tandas Al-Khozaim dikutip dari Arab News.
Selain Masjidilharam, Al- Khozaim juga mengumumkan perluasan tempat Sai (tempat berlari kecil antara Safa dan Marwah) yang bakal menampung 118.000 jamaah per jam, dari sebelumnya hanya 40.000 jamaah. Al-Khozaim juga mengumumkan proyek menara sumbangan Raja Abdul Aziz sebagai salah satu proyek pembangunan properti terbesar di Mekkah.
Kompleks perumahan itu meliputi enam menara untuk apartemen dan hotel bintang lima. Menara paling depan berjumlah 28 lantai dan menara di sisinya 35 lantai.Menara lainnya juga ada yang 45 lantai, sedangkan menara hotel 60 lantai. Kompleks itu terdiri atas 11.000 ruangan dan mampu menampung 35.000 jamaah.
Raja Abdullah juga memberikan inisiatif untuk mengimplementasikan sejumlah proyek lainnya yang memudahkan para jamaah haji, termasuk pembangunan jalur kereta api Mashair yang menghubungkan Mina, Arafah, dan Muzdalifah. Lalu, jalur kereta api Haramain yang menghubungkan dua kota suci, Mekkah dan Madinah.
Pembangunan sistem mass rail transit (MRT) itu bakal dimulai pada 2013.MRT ini bakal beroperasi pada empat tahun kemudian. Yang tidak kalah pentingnya adalah proyek drainase untuk mencegah banjir di Mekkah dan Madinah, serta pembangunan kompleks jembatan jumrah.Khusus untuk jembatan jumrah, diperkirakan menelan biaya sekitar 4,5 miliar riyal atau Rp10,22 triliun.
Jembatan itu dibangun agar para jamaah haji tidak perlu berdesak-desakan ketika ritual jumrah. Jembatan itu mampu mengakomodasi lima juta jamaah. Seperti dilaporkan Saudi Gazette, perluasan Masjidilharam itu dilaksanakan pada era Raja Abdul Aziz.
Meskipun dana pembangunan memerlukan biaya besar, Raja Abdul Aziz tetap konsisten memperjuangkan perluasan masjid suci itu. andika hendra m
http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/422156/
Komentar