Militer Suriah Serang Ezzor

DAMASKUS– Pasukan militer Suriah kemarin melancarkan serangan ke Kota Deir Ezzor yang menjadi salah satu pusat unjuk rasa. Sedikitnya 27 orang tewas dalam serangan tersebut.

Kabar mengenai serangan itu diungkapkan para demonstran dan aktivis kemarin. Serangan itu terjadi setelah pemerintah berjanji menggelar pemilu dengan sistem multipartai pada akhir tahun ini.

Menurut Ketua Pemantau Hak Asasi Manusia Suriah Rami Abdel Rahman, tank-tank memasuki beberapa wilayah di kota terbesar di timur Suriah dengan populasi ? juta jiwa. “Militer menembaki dan melancarkan serangan artileri di sedikitnya tiga wilayah pinggiran Deir Ezzor,” kata Abdel Rahman dikutip dari AFP.

Menurut Abdel Rahman, sekitar 250 tank dan kendaraan tempur terlibat dalam serangan tersebut. “Suara rentetan senjata dan artileri terdengar di beberapa daerah,”tegasnya. Para aktivis menuturkan, pemboman Deir Ezzor, sekitar 450 km arah timur Damaskus, dimulai dini hari kemarin.

Mereka mengatakan, penduduk tidak dapat melarikan diri karena pasukan berada di manamana. Meski demikian, sejumlah tentara lainnya melakukan pembelotan dan menolak perintah menembak penduduk. Komite Koordinasi Lokal Suriah yang mengordinasi gerakan demonstrasi di lapangan mengatakan, militer memasuki lima wilayah di Kota Deir Ezzor.

Menurut sumber tersebut, kota itu dibombardir pasukan pemerintah. Sebelumnya sekretaris jenderal Perserikatan Bangsa- Bangsa Ban Ki-moon mengatakan kepada Presiden Suriah Bashar al-Assad agar berhenti menggunakan tentara saat menghadapi pengunjuk rasa.

Dalam pembicaraan telepon hari Sabtu (6/8), Ban Ki-moon dan komunitas internasional menyatakan kekhawatirannya terhadap peningkatan kekerasan dan korban tewas di Suriah dalam beberapa hari terakhir. Menurut Juru Bicara Sekjen PBB Martin Nesirky, Ban menyampaikan pesan sangat jelas yang dikirim Dewan Keamanan PBB.

“Ban menyarankan penghentian penggunaan militer untuk melawan warga sipil secepatnya,”kata Martin. Pembicaraan antara Ban dan Assad merupakan yang pertama kalinya dalam beberapa bulan terakhir. PBB mengatakan, Assad sempat menolak menerima telepon Sekjen PBB.

Para aktivis mengatakan, paling tidak 1.650 warga sipil tewas dan puluhan ribu orang ditahan rezim Suriah sejak kerusuhan pada permulaan Maret. Pada Sabtu (6/8) Menteri Luar Negeri Suriah Walid Muallim mengatakan, pemilu bakal digelar untuk memilih anggota parlemen baru pada akhir 2011.

“Suriah bakal menggelar pemilu yang bebas dan transparan serta melahirkan parlemen sebagai representasi aspirasi rakyat Suriah,” kata Muallim, seperti dikutip kantor berita SANA. Sementara itu, pasukan keamanan Suriah menangkap tokoh oposisi dan mantan tahanan politik,Walid al-Bunni dan dua putranya.

Penangkapan itu terjadi hanya beberapa jam setelah pemerintah menjanjikan pemilu yang adil, bebas, dan transparan.Pada 2000 Bunni adalah salah satu pelopor gerakan reformasi Damaskus yang berusia pendek.Gerakan itu menginginkan reformasi Suriah setelah meninggalnya Presiden Hafez al-Assad.

Dewan Kerja sama Teluk menyerukan agar Damaskus segera menghentikan kekerasan dan pertumpahan darah. Negara-negara Teluk meminta agar Suriah segera melakukan proses reformasi yang serius dan benar-benar dibutuhkan. Pernyataan negara-negara Teluk ini menyusul seruan serupa yang terlebih dulu disampaikan Amerika Serikat, Prancis, dan Jerman yang akan memperluas sanksi internasional bagi Suriah.

Sementara itu, Perdana Menteri (PM) Turki Recep Tayyip Erdogan menyatakan, Menteri Luar Negeri Turki Ahmet Davutoglu akan mengunjungi Suriah pada Selasa (9/8). Menurut Erdogan,Turki tidak dapat terus menjadi penonton dalam berbagai kejadian di sepanjang perbatasan kedua negara.

“Kami telah mencapai akhir kesabaran kami dan itulah mengapa saya mengirimkan menlu ke Suriah pada Selasa (9/8). Dia akan melakukan perundingan di sana, sekaligus membawa pesan kami,” kata Erdogan. “Kami tidak menganggap masalah di Suriah sebagaikebijakanluarnegeri, tapi masalah domestik.” Karena itulah,menurut Erdogan,Turki perlu memberikan pan-dangan terkait krisis yang terjadi di negara tetangganya tersebut. andika hendra m
http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/419034/

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Snowden Tuding NSA Retas Internet Hong Kong dan China

Inovasi Belanda Tak Terpisahkan dari Bangsa Indonesia

Teori Pergeseran Penerjemahan Catford