Konsumerisme Timur Tengah Meningkat

DUBAI – Siapa yang paling diuntungkan selama bulan suci Ramadan? Jawabannya adalah pengusaha.Termasuk di Timur Tengah,para pengusaha menikmati pundi-pundi keuangan yang makin menumpuk berkat makin konsumtifnya masyarakat Arab.


Tentunya, itu berlaku di negaranegara Arab yang kaya minyak dan situasi politiknya masih stabil. Sebaliknya,hal itu tidak berlaku bagi Irak,Suriah,Mesir,Tunisia, Libya, dan Somalia yang masih terombang-ambing ketamakan kekuasaan. Di Arab Saudi saja,35% ekonomi digerakkan oleh sektor konsumsi.

Di Mesir,lebih parah, 73% digerakkan sektor konsumsi. Pola konsumsi bakal meningkat drastis pada bulan Ramadan.Di Dubai,Uni Emirat Arab,konsumsi Ramadan kali ini meningkat 30%.Paling terasa adalah para pedagang makanan untuk berbuka puasa.

“Kita mengalami lonjakan penjualan dibandingkan hari biasa, meningkat 20%. Dari pukul 2 hingga 6 sore, kita sangat sibuk. Kita sibuk lagi setelah pukul 9 malam setelah warga salat tarawih,” ujar Shaji Philip, manajer toko di Dubai.

Sebenarnya, bukan hanya Ramadan saja sebagai bulan konsumtif.Bulan Syawal bahkan lebih konsumtif lagi di Timur Tengah. Para pengusaha pun berlomba untuk meningkatkan keuntungan. “Pasca-Ramadan merupakan masa dimana ekonomi semakin bergeliat,yaitu bulan Syawal di mana energi segar masih bergelora untuk terus berbelanja,” ujar Shaharayar Umar, direktur marketing Pusat Penelitian Pan Arab (PARC) di Dubai, Uni Emirat Arab,seperti dikutip Reuters.

Kemudian, selama Ramadan, menurut PARC, belanja iklan meningkat dua kali lipat. Banyak perusahaan menempatkan 78% anggaran iklan mereka selama 30 hari itu. Itu disebabkan selama Ramadan merupakan momen di mana ada pergeseran gaya hidup selama satu bulan. Jam kerja diperpendek dan banyak keluarga yang berbuka puasa di berbagai restoran mewah.

Pada tahun ini, ritme bulan, sesuai dengan kalender Islam, jatuh pada bulan Agustus. Akibatnya, waktu pun semakin berjalan lambat di seluruh Timur Tengah ditambah temperatur yang sangat panas.Umumnya, selama Ramadan,banyak orang tetap tinggal dirumah dan bebas dari aktivitas di siang harinya. andika hendra m
http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/421856/

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Snowden Tuding NSA Retas Internet Hong Kong dan China

Inovasi Belanda Tak Terpisahkan dari Bangsa Indonesia

Teori Pergeseran Penerjemahan Catford