Kerusuhan London Meluas
LONDON – Polisi kemarin menangkap lebih dari 100 orang pada kerusuhan yang menginjak malam kedua di London, Inggris. Namun, polisi tidak sanggup menahan meluasnya huru-hara.
Sembilan polisi dan 26 orang dilaporkan terluka pada kerusuhan malam pertama,Sabtu (6/8) malam waktu setempat.Para pemuda dengan beringas menjarah toko, melempari mobil,dan menyerang polisi dengan bom molotov di distrik Enfield,Walthamstow, dan Islington di London utara, serta Jalan Oxford di pusat kota.
Wilayah Tottenham mencekam saat api membara dari rumah-rumah,mobil polisi, dan bus tingkat yang dibakar. Pusat perbelanjaan juga rusak parah. Kaca-kaca toko hancur berantakan terkena lemparan dan hantaman benda keras.
Polisi menyebut para perusuh sebagai “aktivitas kriminal turunan”. “Petugas berusaha merespons cepat kejadian ini dengan menangkap lebih dari 100 orang pada kemarin malam (Sabtu) dan pagi ini (kemarin malam),” demikian keterangan Scotland Yard atau Kantor Kepolisian London.
Setidaknya 61 orang telah diringkus pada malam pertama kerusuhan tersebut. “Polisi terkejut dengan parahnya tingkat kekerasan yang mengarah kepada petugas,” ujar juru bicara polisi dikutip dari AFP. Polisi menerjunkan pasukan tambahan di titik konflik.Itu dilakukan sebagai antisipasi meluasnya kerusuhan ke bagian kota London lainnya.
Apalagi, penjarahan juga masih berlangsung, terutama di toko-toko elektronik. Di Brixton ratusan orang juga melakukan penjarahan. Beberapa toko lainnya juga dirusak kaca jendelanya. Kerusuhan juga melanda Enfield, London utara, sekitar lima kilometer dari Tottenham.
Dua mobil dibakar. Di pusat perbelanjaan Oxford Circus,50 pemuda merusak toko-toko. Aksi itu berhenti setelah polisi turun tangan. Makin meluasnya kerusuhan dipicu kampanye provokatif di situs jejaring sosial Facebook dan Twitter.Para perusuh mengajak kawan-kawan mereka melakukan aksi serupa.
Namun,polisi Inggris tak kalah cerdik.Mereka mengantisipasi dengan melakukan langkah sama. Lewat Twitter polisi mengajak warga London untuk tidak beraksi brutal.”Kepolisian merespons tegas peningkatan tindak kriminal di London dan mengerahkan lebih banyak petugas untuk mengatasinya,” tulis akun Kepolisian Metropolitan London.
Kerusuhan dipicu tewasnya Mark Duggan, 29, dalam baku tembak dengan polisi, Kamis (4/8). Insiden itu memicu demonstrasi ratusan orang. Massa berkumpul di luar kantor polisi setempat dan menuntut keadilan untuk Duggan yang meregang nyawa pada Sabtu malam.
Kini kasus itu sedang diselidiki Komisi Independen untuk Keluhan Kepolisian (IPPC).Polisi mengatakan, penembakan bapak empat anak itu “sungguh mengecewakan”. Juru Bicara Perdana Menteri Inggris David Cameron mengecam kerusuhan itu yang benarbenar tidak dapat diterima.
Menteri Dalam Negeri Inggris Theresa May menyatakan, pihaknya akan menghukum siapa saja yang bertanggung jawab. “Siapa yang bertanggung jawab atas aksi kekerasan ini akan menerima konsekuensinya,”cetus May kemarin.
Anggota Parlemen,Lammy, mengatakan, terdapat sejumlah tunawisma berdiri di tempat kerusuhan.“Ini adalah serangan terhadap Tottenham, terhadap warganya,pemilik toko, wanita, anak-anak yang sekarang berdiri kehilangan rumah,” katanya.“Saya prihatin aksi protes yang damai itu kemarin berubah menjadi seperti ini. Dan saya kira bentrokan kecil pada awalnya seharusnya bisa dihentikan lebih cepat,” katanya dikutip dari BBC.
Kerusuhan itu merupakan sebuah ironi karena London bakal menjadi tempat penyelenggaraan Olimpiade Dunia. Menurut Kit Malthouse, deputi wali kota London, citra kota London tercoreng dengan kerusuhan itu.“Keindahan kota London kini justru terlihat buruk,” katanya. andika hendra m
http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/419346/38/
Sembilan polisi dan 26 orang dilaporkan terluka pada kerusuhan malam pertama,Sabtu (6/8) malam waktu setempat.Para pemuda dengan beringas menjarah toko, melempari mobil,dan menyerang polisi dengan bom molotov di distrik Enfield,Walthamstow, dan Islington di London utara, serta Jalan Oxford di pusat kota.
Wilayah Tottenham mencekam saat api membara dari rumah-rumah,mobil polisi, dan bus tingkat yang dibakar. Pusat perbelanjaan juga rusak parah. Kaca-kaca toko hancur berantakan terkena lemparan dan hantaman benda keras.
Polisi menyebut para perusuh sebagai “aktivitas kriminal turunan”. “Petugas berusaha merespons cepat kejadian ini dengan menangkap lebih dari 100 orang pada kemarin malam (Sabtu) dan pagi ini (kemarin malam),” demikian keterangan Scotland Yard atau Kantor Kepolisian London.
Setidaknya 61 orang telah diringkus pada malam pertama kerusuhan tersebut. “Polisi terkejut dengan parahnya tingkat kekerasan yang mengarah kepada petugas,” ujar juru bicara polisi dikutip dari AFP. Polisi menerjunkan pasukan tambahan di titik konflik.Itu dilakukan sebagai antisipasi meluasnya kerusuhan ke bagian kota London lainnya.
Apalagi, penjarahan juga masih berlangsung, terutama di toko-toko elektronik. Di Brixton ratusan orang juga melakukan penjarahan. Beberapa toko lainnya juga dirusak kaca jendelanya. Kerusuhan juga melanda Enfield, London utara, sekitar lima kilometer dari Tottenham.
Dua mobil dibakar. Di pusat perbelanjaan Oxford Circus,50 pemuda merusak toko-toko. Aksi itu berhenti setelah polisi turun tangan. Makin meluasnya kerusuhan dipicu kampanye provokatif di situs jejaring sosial Facebook dan Twitter.Para perusuh mengajak kawan-kawan mereka melakukan aksi serupa.
Namun,polisi Inggris tak kalah cerdik.Mereka mengantisipasi dengan melakukan langkah sama. Lewat Twitter polisi mengajak warga London untuk tidak beraksi brutal.”Kepolisian merespons tegas peningkatan tindak kriminal di London dan mengerahkan lebih banyak petugas untuk mengatasinya,” tulis akun Kepolisian Metropolitan London.
Kerusuhan dipicu tewasnya Mark Duggan, 29, dalam baku tembak dengan polisi, Kamis (4/8). Insiden itu memicu demonstrasi ratusan orang. Massa berkumpul di luar kantor polisi setempat dan menuntut keadilan untuk Duggan yang meregang nyawa pada Sabtu malam.
Kini kasus itu sedang diselidiki Komisi Independen untuk Keluhan Kepolisian (IPPC).Polisi mengatakan, penembakan bapak empat anak itu “sungguh mengecewakan”. Juru Bicara Perdana Menteri Inggris David Cameron mengecam kerusuhan itu yang benarbenar tidak dapat diterima.
Menteri Dalam Negeri Inggris Theresa May menyatakan, pihaknya akan menghukum siapa saja yang bertanggung jawab. “Siapa yang bertanggung jawab atas aksi kekerasan ini akan menerima konsekuensinya,”cetus May kemarin.
Anggota Parlemen,Lammy, mengatakan, terdapat sejumlah tunawisma berdiri di tempat kerusuhan.“Ini adalah serangan terhadap Tottenham, terhadap warganya,pemilik toko, wanita, anak-anak yang sekarang berdiri kehilangan rumah,” katanya.“Saya prihatin aksi protes yang damai itu kemarin berubah menjadi seperti ini. Dan saya kira bentrokan kecil pada awalnya seharusnya bisa dihentikan lebih cepat,” katanya dikutip dari BBC.
Kerusuhan itu merupakan sebuah ironi karena London bakal menjadi tempat penyelenggaraan Olimpiade Dunia. Menurut Kit Malthouse, deputi wali kota London, citra kota London tercoreng dengan kerusuhan itu.“Keindahan kota London kini justru terlihat buruk,” katanya. andika hendra m
http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/419346/38/
Komentar