Hidup Nyaman di Penjara Mewah

OSLO– Gelap,kumuh,pengap, dan menyeramkan. Ditambah lagi penjaga dengan tampang seram, ruang isolasi,teriakan narapidana karena pukulan penjaga atau tawuran antarnarapidana.

Itulah kesan umum dari sebuah penjara yang coba dihilangkan oleh beberapa negara. Caranya dengan menyiapkan penjara dengan fasilitas mewah. Norwegia,Amerika Serikat, Austria,dan Selandia Baru adalah negara-negara yang memedulikan kehidupan seorang penjahat di dalam penjara.

Bagi narapidana di negara-negara tersebut, menempati sel mewah tidaklah harus memberikan uang suap kepada para sipir atau pejabat penjara. Sel mewah dengan fasilitas yang cukup lengkap sengaja disediakan bagi mereka. Contoh teranyar adalah pelaku teror di Norwegia,Anders Behring Breivik.

Mungkin dia salah satu pelaku teror yang beruntung setelah membunuh 76 orang dalam dua serangan kembar, pengeboman dan penembakan massal. Dia meneruskan kehidupannya di salah satu penjara paling mewah di dunia dengan fasilitas televisi layar datar, hiasan miniatur, dan furnitur yang lengkap di ruang tahanannya.

Ya,Breivik tinggal nyaman di Penjara Halden Fengsel yang diresmikan Raja Harald V pada 2010 lalu. Meski penjara itu menjadi tempat bagi para pelaku kriminal berat, termasuk pembunuh dan pemerkosa, fasilitas dalam penjara ini bisa disebut sangat mewah.

Berdiri di tanah 75 acre atau 7,5 hektare di hutan dan di luar Kota Oslo,penjara ini dapat dihuni 252 tahanan pria. Fasilitas di Halden Fengsel adalah studio musik,ruang olahraga, dan dua kamar tidur dengan fasilitas utama terpisah. Tak hanya itu,di penjara ini,anggota keluarga juga dapat tinggal di kamar tidur narapidana pada malam hari.

Para tahanan benarbenar dimanjakan! Para penjaga juga berkeliling tanpa menggunakan senjata. Mereka kerap berolahraga bersama para narapidana. Separuh petugas Penjara Halden Fengsel adalah perempuan. Berdasarkan penelitian, kehadiran petugas perempuan mengurangi atmosfer agresif pada diri tahanan.

Di Halden Fengsel,para narapidana juga dapat mengikuti kelas kursus memasak.Di sana dibangun sebuah laboratorium dapur. Penjara itu dibangun dengan dana senilai 1 juta poundsterling atau USD252 juta yang setara Rp2,14 triliun. Didesain oleh arsitek ternama Hans Henrik Hoilund,Halden dibuat agar menjamin tahanan tidak merasa disakiti.

“Salah satu hal terpenting adalah penjara terlihat seperti dunia luar,” kata Hoilund kepada Telegraph. Menurut Hoilund, agar tidak terkesan sebagai sebuah institusi penjara, eksterior dibuat bukan dari baja, tetapi batu bata.Bangunan juga didesain agar tampak asri dengan ditanami pepohonan.

“Meski ada tembok pengamanan, hal itu dibuat tidak terlihat dengan ditutupi pepohonan,” katanya. Hak asasi manusia (HAM) adalah segalanya di Norwegia. “Dalam sistem penjara di Norwegia, kita fokus dan menghormati HAM,”kata Gubernur Are Hoidal pada pembukaan Penjara Halden Fengsel pada tahun lalu seperti dikutip Telegraph.

“Kita ingin mendidik mereka,memberikan rasa percaya diri melalui pendidikan pekerjaan sehingga ketika meninggalkan penjara, mereka menjadi orang yang lebih baik,”lanjutnya. Majalah Time melaporkan, para petugas penjara juga diwajibkan untuk membantu para tahanan agar masa tahanan mereka lebih bermakna, mencerahkan, dan melakukan rehabilitasi sebaik-baiknya.

Suasana yang dibangun di penjara itu pun penuh dengan kenyamanan dan persaudaraan. Tidak ada pemicu rasa permusuhan dan dendam. Hal yang paling menarik adalah menjadikan penjara sebagai semangat untuk transformasi kehidupan.“Tidak ada satu pun tahanan yang dipaksa untuk bekerja di sini. Kita dapat memilih,” ujar Charlott- Renee Sandvik Clasen, guru musik dan anggota paduan suara petugas tahanan di Halden.

“Tujuan kita adalah melayani semua tahanan.Kita menyebut mereka sebagai siswa, sebuah kehidupan yang berharga di dalam dinding ini,” katanya seperti dikutip Time. Umumnya,hanya 20% narapidana Norwegia yang telah bebas kembali ke penjara setelah dua tahun lepas dari penjara.

Angka itu relatif kecil.Sebagai perbandingkan,kajian yang dilakukan pada 1994, 60% residivis di Amerika Serikat (AS) ditahan kembali dalam kurun waktu tiga tahun dan 51,8% kembali ke tahanan.Atau hanya satu dari lima mantan tahanan di Norwegia yang kembali ke penjara.

Kalau di Inggris, sekitar 60% mantan narapidana pasti kembali ke penjara. Menurut Robert Zeliger, pakar kebijakan luar negeri, kebanyakan pembunuh di Norwegia menjalani hukuman 14 tahun ataupun kurang. Seorang pelaku kriminal hanya boleh dijatuhi hukuman maksimal 21 tahun penjara.

Kecuali jika dia berbahaya bagi masyarakat,maka pemerintah dapat mengevaluasi hukumannya. Maklum, Norwegia tidak memberlakukan hukuman mati. Breivik yang membunuh 76 warga tanpa dosa saja hanya diancam hukuman 30 tahun.

“Negara-negara di Skandinavia memang memiliki sejarah dan tradisi lingkungan penjara yang lebih terbuka,” kata Martin Horn, profesor di John Jay College di New York dan mantan kepala tahanan di Pennsylvania dan New York.

“Dan tidak ada yang salah dengan hal itu. Kita tidak menyiksa orang dengan kekerasan atau menempatkan mereka pada kondisi yang menyeramkan. Penghilangan kebebasan merupakan hukuman,”imbuhnya kepada Wall Street Journal.

Paling penting menurut Horn adalah hukuman harus sesuai dengan kebutuhan para korban kejahatan yang mereka lakukan. Jangan sampai korban kejahatan tahanan justru tinggal di tempat yang lebih menderita dibandingkan ruang tahanan.

Napi Dibayar Rp1,1 Juta

Ternyata bukan Halden Fengsel di Norwegia yang menjadi penjara termewah di dunia. Adapun penjara termewah di dunia adalah Al Capone di Philadelphia, AS. Fasilitas ruangan di penjara itu layaknya rumah mewah. Sejarah penjara ini juga bisa dikatakan mewah karena dihuni penjahat- penjahat kelas kakap.

Penjahat kelas kakap yang menghuni lama sebuah sel lalu mengubah sel mereka menjadi sel yang mewah. Adapun Pusat Penahanan Leoben di Kota Lebon dikenal sebagi penjara berlabel bintang lima di Austria.

Kompleks penjara ini sangat menawan, terdiri atas kompleks pengadilan, kantor hakim, dan tahanan serta dilengkapi dengan fasilitas olahraga superlengkap dengan televisi pribadi di tiap kamar tahanan. Penjara ini terdiri atas sekitar 200 rumah tahanan dengan kondisi yang bagus.

Bahkan, banyak orang berkata jika dibandingkan dengan kompleks asrama siswa sekolah,kondisi kompleks penjara ini jauh lebih baik.Fasilitas multimedia dan perpustakaan juga tersedia. Kemudian, Penjara Otago di South Otago, Selandia Baru. Penjara ini dilengkapi dengan lantai pemanas, televisi layar datar,perpustakaan,dan fasilitas rekreasi.

Fasilitas yang dibangun senilai USD215 juta atau Rp1,82 triliun itu dikhususkan untuk merehabilitasi tahanan sehingga mereka merasa senang dan nyaman. Selanjutnya Penjara Santa Ana California. Di penjara ini para tahanan dibayar USD75 atau Rp637.000 hingga USD127 atau Rp1,1 juta per hari untuk tinggal di kompleks penjara yang bersih dan nyaman.

Penjara ini dapat disejajarkan dengan hotel bintang lima Hilton. Para tahanan juga diperkenankan membawa laptop dan iPod ke dalam ruangan mereka sehingga merasa nyaman. andika hendra m
http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/416810/38/

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Snowden Tuding NSA Retas Internet Hong Kong dan China

Inovasi Belanda Tak Terpisahkan dari Bangsa Indonesia

Teori Pergeseran Penerjemahan Catford