Penerbangan Terganggu Lagi

SYDNEY– Debu vulkanik akibat letusan gunung berapi Puyehue di Cile sejak dua pekan silam, kembali mengganggu penerbangan di Australia.

Maskapai penerbangan Australia kemarin membatalkan beberapa penerbangan setelah debu vulkanik berada di wilayah udara negara itu. Sebenarnya aktivitas letusan gunung berapi Puyehue telah menurun. Para pengungsi pun diperbolehkan kembali ke rumah mereka di Pegunungan Andes.

Namun,awan debu berskala besar tidak beranjak dari lapisan belahan bumi Selatan. Maskapai Qantas, Virgin, dan Tiger membatalkan beberapa penerbangan dari dan menuju Adelaide pada hari ini, setelah para ahli cuaca menyatakan debu vulkanik bakal terbang ke ibu kota Australia Selatan itu.

”Awan debu bakal menimbulkan gangguan. Untuk itu, pesawat terbang dicegah di sekitar awan debu itu,” ujar Andrew Tupper,Kepala Pusat Analisis Debu Vulkanik di Biro Meteorologi Australia. ”Bagaimana mereka (maskapai) memilih solusi, bergantung keputusan mereka.” Tupper mengatakan bahwa awan debu itu berada 2.000 km di atas permukaan bumi.

Kemarin awan itu diperkirakan menyeberangi pantai tenggara dan mencapai Adelaide hari ini. Dia memperkirakan dampak awan itu bakal mencapai Melbourne. Tupper menuturkan, awan debu telah menepis, tetapi masih jelas terlihat melalui pencitraan satelit. Awan itu bergerak di ketinggian 8–13 kilometer di atas permukaan laut.

Ketinggian itu biasanya digunakan untuk jalur penerbangan pesawat. Dalam waktu dekat, dia mengutarakan bahwa awan itu bakal berdampak pada bandara tersibuk di Australia, Sydney. Saat ini awan itu berada di zona 100 kilometer dari Sydney. Untuk saat ini, Adelaide masih menjadi fokus dampak awan debu itu.

Qantas menunda penerbangan dari dan menuju kota itu. Qantas akan terus memantau pergerakan awan debu dan mengukur dampaknya terhadap penerbangan. Hanya, Qantas tidak menyebutkan berapa banyak penerbangan yang terganggu akibat awan debu itu. Virgin telah menunda semua penerbangan dari dan menuju Adelaide pada hari ini sebagai langkah antisipasi.

Mereka juga masih memantau situasi di Melbourne dan Tasmania. ”Kita masih fokus memantau Melbourne dan Tasmania,” ujar juru bicara Virgin, yang tidak disebutkan namanya. Maskapai Tiger juga menunda delapan penerbangan menuju dan dari Adelaide untuk hari ini.

Awan debu itu memasuki wilayah udara Australia dan Selandia baru pekan lalu.Debu itu menyebabkan beberapa maskapai membatalkan penerbangan ke wilayah yang terkena dampak awan debu itu. Semua maskapai juga memiliki alternatif untuk mengalihkan penerbangan pesawat di bawah atau di atas awan debu itu.

Namun, banyak yang tidak mau mengambil risiko. Awan debu itu merusak rencana perjalanan puluhan ribu orang di Australia dan Selandia Baru.Para ahli cuaca tidak dapat memprediksi berapa lama awan debu itu bakal tetap berada di wilayah udara Australia.

Debu vulkanik merupakan ancaman paling berbahaya bagi pesawat, karena partikel debu jika masuk ke mesin jet pesawat menyebabkan kenaikan temperatur dan merusak atau menghentikan mesin jet pesawat. Sementara dari Santiago, Cile, ribuan pengungsi diperbolehkan kembali ke rumah mereka pada Minggu (19/6).

Izin kembali ke rumah dikeluarkan setelah dua pekan erupsi gunung berapi Puyehue. ”Aktivitas gunung api kini semakin menurun. Kita pun mencabut perintah evakuasi dan mengizinkan 4.270 pengungsi kembali ke rumah mereka,” ujar Menteri Urusan Tambang dan Energi Cile Laurence Golborne. Pada 4 Juli lalu, terjadi erupsi gunung Puyehue di Pegunungan Andes.

Para geolog Cile memprediksi gunung api itu bakal tenang dalam dua pekan mendatang. Sebenarnya, awan debu Gunung Puyehue tidak hanya mengganggu di Australia. Ribuan turis di Argentina Selatan pun tak bisa berbuat banyak, karena pesawat mereka membatalkan penerbangan. Jumlah wisatawan di negaranegara Amerika Latin pun menyusut drastis.

Cile memiliki 2.000 gunung berapi, atau terbesar kedua di dunia setelah Indonesia. Sebanyak 50 hingga 60 gunung berapi di Cile telah meletus,sedangkan 500 gunung api lainnya masih berpotensi aktif. andika hendra m
http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/407355/

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Snowden Tuding NSA Retas Internet Hong Kong dan China

Teori Pergeseran Penerjemahan Catford

Bos Gudang Garam Tutup Usia