Pasukan AS Tak Diperlukan

WASHINGTON– Presiden Afghanistan Hamid Karzai tidak akan meminta Amerika Serikat (AS) mengirimkan pasukan lagi jika keamanan negaranya memburuk pasca-penarikan 33.000 personel Negeri Paman Sam.


Itu merupakan optimisme Karzai atas prospek keamanan di Afghanistan. Dia tampaknya ingin menunjukkan kepada dunia bahwa Afghanistan mampu mengatur keamanan sendiri tanpa bantuan asing. Meskipun, dia menyadari bahwa Afghanistan masih rawan karena banyak gerilyawan Taliban yang masih melancarkan serangan.

Karzai menyambut baik pengumuman penarikan pasukan AS oleh Presiden Barack Obama. Tetapi, dia menolak menggambarkan jumlah spesifik pasukan yang seharusnya ditarikWashington.“Kita tidak memiliki opini mengenai itu,” kata Karzai dalam wawancara dengan stasiun berita CNN.

Menurut Karzai,jumlah pasukan yang bakal ditarik pada tahun ini dan tahun berikutnya merupakan sinyal bahwa Afghanistan mampu mengambil alih keamanan sendiri. Dia juga yakin bangsanya dapat mempertahankan wilayah dengan caranya sendiri.“Tentunya kita sangat senang dengan keputusan itu,”tegasnya.

Dia pun tidak akan meminta penundaan penarikan pasukan AS atau memohon pengiriman pasukan Paman Sam lagi jika tentara dan polisi Afghanistan tidak mampu menjaga keamanan.“ Saya tidak akan melakukan itu,”jawab Karzai.“Itu merupakan tanggung jawab rakyat Afghanistan untuk melindungi negara mereka dan memberikan jaminan keamanan bagi rakyatnya.

” Karzai menegaskan, informasi dari sumber-sumber setempat menunjukkan keamanan di beberapa bagian negara membaik.“Hidup sudah lebih baik sekarang.Mungkin bukan yang didambakan tapi lebih baik,”katanya. Bersamaan dengan rencana penarikan pasukan, para pejabat AS dan Afghanistan menggelar perundingan pendahuluan dengan beberapa elemen Taliban.

Tapi, belum ada kesepakatan yang berhasil diraih. Karzai mengatakan,jika mayoritas Taliban sepakat menerima penyelesaian demokratis dan mendukung konstitusi Afghanistan, termasuk hak perempuan, mereka akan diizinkan kembali ke rumah mereka dengan terhormat.

“Rakyat Afghanistan butuh perdamaian. Rakyat Afghanistan ingin perdamaian. Mereka ingin anakanak pergi ke sekolah. Ibu-ibu tidak perlu khawatir ketika anak-anak mereka pergi ke sekolah dan suami mereka bekerja atau ketika para perempuan bekerja diluar rumah,”katanya.

Terkait masih adanya serangan bom di jalanan, Karzai mengatakan bahwa insiden itu tidak merepresentasikan ancaman militer dalam jangka besar. “Itu hanya insiden, bukan serangan yang memungkinkan suatu kelompok mengambil alih desa atau jalanan,” tuturnya.

Karzai menegaskan bahwa negaranya butuh kemajuan. Afghanistan butuh berkembang seperti bangsa lainnya. “Kita harus mencapai keinginan manusia itu melalui caracara yang rasional,tentunya dengan pendekatan yang realistis,” katanya,dikutip AFP. Karzai memaparkan, masukan dari Pakistan juga menjadi kunci sukses mencapai perdamaian.

Tidak dipungkiri, Pakistan memiliki pengaruh bagi para anggota Taliban yang hidup di perbatasan kedua negara. “Pakistan merupakan elemen penting untuk mencapai solusi cepat,”katanya. Kemudian, Karzai mengutarakan kalau negaranya memiliki konstitusi dan struktur kenegaraan.

“Siapa yang menginginkan proses perdamaian harus menghargai konstitusi Afghanistan, ”katanya. Sebelumnya, pada Rabu (22/6),Obama mengumumkan rencana penarikan 10.000 tentara dari Afghanistan pada tahun ini dan total 33.000 pasukan pada akhir musim panas 2012.

Langkah tegas Obama itu tampaknya dalam rangka menarik simpati rakyat AS pada pemilu mendatang. Namun, rencana penarikan tersebut dinilai terlalu cepat oleh beberapa kalangan di AS. Kepala Staf Gabungan Laksamana Mike Mullen dan Jenderal David Petraeus, komandan pasukan AS di Afghanistan, mengatakan bahwa penarikan pasukan yang dilakukan Obama berisiko.

Ketua Komite Intelijen Kongres AS Mike Rogers menilai penarikan tersebut memungkinkan Taliban meraih kembali wilayah yang ditinggalkan AS. andika hendra m
http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/408917/

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Snowden Tuding NSA Retas Internet Hong Kong dan China

Teori Pergeseran Penerjemahan Catford

Bos Gudang Garam Tutup Usia